Bola.com, Sleman - Pelatih interim PSIS Semarang, Muhammad Ridwan, meminta anak asuhnya untuk mewaspadai perubahan staf pelatih Persita Tangerang jelang laga pekan ke-27 kompetisi BRI Liga 1 2022/2023.
Menjelang duel melawan PSIS Semarang, Persita memang baru saja mendepak Angel Alfredo Vera pada Rabu (22/2/2023). Sebagai gantinya, mereka menunjuk Ilham Jaya Kesuma untuk menjadi nakhoda sementara.
Perubahan staf pelatih ini tak terlepas dari performa buruk Pendekar Cisadane yang minim meraih kemenangan pada 10 pertandingan terakhirnya di BRI Liga 1 musim ini.
Meskipun demikian, dua hal ini justru dianggap sebagai potensi ancaman bagi Muhammad Ridwan. Sebab, PSIS Semarang bisa saja kerepotan andai tak mengantisipasi kebangkitan tim lawan.
“Terkait dengan beberapa laga terakhir Persita Tangerang yang meraih hasil kurang baik, dan juga pergantian pelatih, hal itu justru yang kami waspadai,” kata Ridwan dalam sesi konferensi pers, Jumat (24/2/2023).
Belajar dari Pengalaman
Ridwan mengatakan, anak asuhnya harus belajar dari pertandingan sebelumnya. Saat melawan Persikabo 1973, tim lawan sebetulnya punya catatan 13 pertandingan tanpa kemenangan.
Namun, hal inilah yang berpeluang menciptakan kejutan. Sebab, rentetan hasil buruk yang dialami suatu tim selalu memunculkan semangat kebangkitan.
“Seperti halnya ketika melawan Persikabo, mereka belum pernah meraih kemenangan pada 13 pertandingan secara beruntun. Namun, pada laga melawan kami, keinginan dan harapan untuk menang itu besar sekali,” ujarnya.
“Hal itu tercermin persiapan yang mereka lakukan. Terbukti ketika melawan kami, cara bermain mereka itu sangat berbeda sekali dengan permainan mereka sebelumnya. Hal itu cukup mengagetkan kami,” imbuhnya.
Sinyal Bahaya
Dari 10 laga terakhir, Persita memang hanya bisa meraih satu kemenangan, yakni saat menumbangkan Bhayangkara FC dengan skor 1-0 pada pekan ke-24.
Sisanya, Pendekar Cisadane meraih lima kekalahan dan empat imbang. Penurunan performa ini yang akhirnya membuat posisi mereka melorot ke peringkat ke-10.
Juru racik berusia 42 tahun ini beranggapan, Persita juga sebenarnya dalam kondisi serupa dengan Persikabo. Mereka pasti punya ambisi besar untuk bisa bangkit dan mencatatkan kemenangan.
“Saya merasa bahwa Persita dalam posisi yang sama, yakni posisi-posisi yang membahayakan. Artinya mereka akan membahayakan kami,” katanya.
“Karena mereka belum bisa meraih kemenangan dan hasil bagus dalam beberapa laga, justru hal ini bisa mendatangkan bahaya untuk kami jika kami tidak waspada dengan hal tersebut,” lanjutnya.