Bola.com, Surabaya - Duel antara Persebaya Surabaya kontra PSM Makassar tampaknya jadi kali terakhir digelar di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik (24/2/2023). Sebab, klub Bajul Ijo harus memikirkan venue baru untuk kandang mereka.
Persebaya akan menghadapi tiga pertandingan akbar secara berturut-turut menjamu tiga tim dengan basis suporter besar di BRI Liga 1 2022/2023. Di antaranya adalah Arema FC, Persib Bandung, dan Persija Jakarta.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa suporter akan membludak saat Persebaya menjamu tiga klub tersebut. Sebab, ketiga tim itu juga memiliki basis dukungan suporter dengan jumlah yang banyak.
Yang terdekat adalah Derbi Jatim dengan menjamu Arema pada 5 Maret 2023. Duel ini sulit untuk tetap digelar di Gresik. Sebab, akan ada potensi massa suporter dengan jumlah besar mengingat kedua tim terlibat rivalitas.
Ingin Main di GBT
Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, mengusahakan agar Persebaya menggelar laga kandang di Surabaya. Pihaknya ingin Alwi Slamat dkk. bisa kembali bertanding di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya.
Hal itu juga yang disiapkan manajemen klub untuk menjamu Arema nanti. Mereka berusaha mendapatkan izin dari kepolisian agar Derbi Jatim bisa digelar di Stadion GBT.
“Kami sudah bersurat ke Polda Jatim pada 15 Januari 2023. PUPR menyarankan agar kami mengirim surat ke PSSI soal ini. Kami sudah mengirimkan surat ke PSSI pada 23 Februari lalu,” kata Yahya.
Sebelumnya, Yahya menyebutkan bahwa pihaknya berkomunikasi dengan Kementerian PUPR terkait penggunaan Stadion GBT.
Persebaya sempat terkendala menggunakannya karena stadion itu dalam renovasi jelang Piala Dunia U-20 2023.
Belum Ada Kepastian
Sejauh ini, belum ada kepastian apakah Persebaya tetap akan menjamu Arema di Surabaya. Sempat muncul kabar bahwa Bajul Ijo malah terpaksa menggelar tiga laga kandang itu di luar Jawa karena rumitnya perizinan.
“Persebaya ini tidak dalam sanksi Komisi Disiplin PSSI, tapi kenapa tidak boleh bertanding di rumah sendiri. Kami juga harus keluar uang tiket, hotel, dan lain-lain yang menjadi beban biaya klub,” ujarnya.
Di putaran pertama lalu, Derbi Jatim malah melahirkan ratusan korban jiwa dalam peristiwa Tragedi Kanjuruhan yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022.
Akibat peristiwa tersebut, aktivitas sepak bola Indonesia sempat terhenti hingga Desember 2022. Setelahnya, PSSI dan Polri melakukan pembenahan dan perbaikan dalam tata kelola sepak bola Tanah Air.
Semua pertandingan Liga 1 yang berpotensi menimbulkan kericuhan atau kerusuhan tidak diizinkan. Kalaupun diizinkan, laga digelar dengan status tanpa penonton.
"Kita ketahui bersama setelah Arema itu lawan Persib, setelahnya lawan Persija. Itu semuanya kemungkinan tidak bisa, laga dengan risiko tinggi. Jadi kemungkinan harus dilakukan di stadion yang lebih bagus,” imbuhnya.
Harus Angkat Kaki dari Surabaya
Persebaya sendiri sempat dipusingkan dengan pilihan stadion yang jadi kandang memasuki putaran kedua lalu.
Baru pada musim ini, Persebaya benar-benar terpaksa angkat kaki dari Surabaya. Pilihan hijrah ada dua, yakni selatan alias Sidoarjo atau barat alias Gresik.
Stadion Gelora Delta sebenarnya lebih akrab bagi para pemain Persebaya. Mereka biasanya berlatih di sana. Akses lokasinya cukup mudah dari mes pemain di Surabaya, hanya sekitar 25 kilometer. Selain itu, sebagai daerah tetangga, terdapat banyak basis Bonek di Sidoarjo.
Namun, jarak Stadion GBT, yang terletak di Surabaya Barat, ke Stadion GJS malah lebih dekat, yakni hanya sekitar tujuh kilometer saja. Tapi, Stadion GJS berjarak sekitar 35 kilometer dari mes pemain.