Bola.com, Jakarta - Flandy Limpele baru-baru ini memutuskan mundur dari pelatnas PBSI. Eks pemain ganda itu memutuskan menerima tawaran dari federasi bulutangkis Hong Kong.
Alasan ketidaksesuaian program PBSI disebut-sebut menjadi alasan mundurnya Flandy Limpele. Namun, belakangan PP PBSI memberikan penjelasan.
PP PBSI menghormati keputusan pelatih ganda campuran Flandy Limpele yang memilih meninggalkan Pelatnas Cipayung.
Namun, menurut Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, banyak hal yang perlu diluruskan menyangkut pernyataan pelatih pratama ini.
"Pertama-tama, saya menghormati keputusan Flandy yang memilih meninggalkan Pelatnas Cipayung untuk melatih ke negara lain," kata Alex Tirta.
Pelatnas Pratama
Dijelaskan oleh Alex Tirta, menyangkut pernyataan coach Flandy Limpele mengenai promosi jabatan sebagai kepala pelatih sektor ganda campuran pelatnas utama untuk menggantikan Nova Widianto, itu juga harus diluruskan.
"Sebab, sesuai komitmen awal saat coach Flandy datang bergabung ke Pelatnas Cipayung pada awal 2022, dia memang bersedia diberi tanggung jawab sebagai pelatih pelatnas pratama," tegas Alex Tirta.
Alex menyebut dari awal tidak pernah ada pembicaraan mengenai janji PBSI. Ini kaitannya dengan posisi Flandy sebagai pelatih di pelatnas cabang olahraga tersebut.
"Bahkan dari awal, tidak pernah ada pembicaraan atau janji PBSI akan menarik dia sebagai kepala pelatih pelatnas utama. Dia mungkin lupa, coach Flandy juga sudah berkomitmen dan bersedia untuk melatih pemain-pemain muda di pelatnas pratama," tambah Alex Tirta.
Baru Setahun
Alex Tirta mengatakan PBSI tentu harus menimbang masak-masak untuk memberikan jabatan kepala pelatih pelatnas utama kepadanya.
Ini karena coach Flandy belum setahun bertugas dan belum memiliki prestasi besar yang membanggakan sebagai pelatih ganda campuran pratama. Untuk bisa menjadikan pemain muda menjadi juara membutuhkan proses dan waktu tidak singkat.
"Pasalnya, dia juga belum membuktikan hasil polesannya. Belum ada prestasi besar yang bisa dibanggakan untuk diberi kepercayaan sebagai pelatih kepala pelatnas utama," ucap Alex Tirta.
Dituturkan Alex Tirta, sebenarnya menyangkut gaji, PBSI sudah berkomitmen dan memprogramkan untuk menaikkan pendapatan semua pelatih. Mulai Januari 2023, pendapatan semua pelatih sudah bertambah lebih besar dibanding tahun lalu.
"Jadi tidak benar kalau PBSI disebut tidak berkomitmen untuk menaikkan pendapatan pelatih. Semua pelatih bertambah penghasilannya pada 2023 ini," kata Alex Tirta.
Takut Hadapi Tantangan?
Lebih lanjut, Alex Tirta justru memberikan pernyataan menarik mengenai Flandy Limpele. Menurut Alex Tirta, sosok berusia 49 tahun itu sebenarnya takut menghadapi tantangan.
"Dia sepertinya takut dan tidak berani menerima tantangan membina pemain-pemain muda sektor ganda campuran di pelatnas pratama yang tantangannya jauh lebih berat dibanding melatih pemain yang sudah jadi," ujar Alex Tirta lagi.
Meskipun menghormati keputusan Flandy, Alex Tirta tetap menyesalkan keputusan yang dinilainya kurang elegan ini.
"Soal keputusannya tiba-tiba melatih ke negara lain, rasanya itu juga kurang fair. Dia tidak pernah memberitahukan ke PBSI pada bulan-bulan sebelumnya. Tahu-tahu dengan diam-diam dia menerima pinangan negara lain dan kemudian baru mengirim surat pengunduran diri," tegas Alex Tirta.