Resmi! Indra Widjaja Jadi Pelatih Baru Tunggal Putri Pelatnas PBSI

oleh Hery Kurniawan diperbarui 01 Mar 2023, 14:30 WIB
Indra Widjaja resmi ditunjuk PBSI untuk menukangi sektor tunggal putri. (Dok. PBSI)

Bola.com, Jakarta - PP PBSI resmi mengontrak Indra Widjaja sebagai pelatih kepala sektor tunggal putri. Indra mulai bekerja pada Rabu (1/3/2023).

Indra Widjaja akan dibantu Herli Djaenudin untuk di sektor tersebut. Keduanya diberi tugas membangkitkan prestasi Gregoria Mariska Tunjung cs.

Advertisement

Indra, datang ke Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023) pagi dengan perasaan bahagia dan penuh rasa percaya diri. Ia berterima kasih kepada PP PBSI yang telah memercayainya mengisi pos yang ditinggal Rionny Mainaky sejak awal 2023 ini.

"Saya berterima kasih kepada PBSI, yang memercayakan saya untuk menjadi pelatih kepala sektor tunggal putri. Suatu kebanggaan bagi saya, bisa berkontribsi untuk bulutangkis Indonesia. Bergabung di pelatnas juga menjadi mimpi saya selama ini," kata Indra Widjaja dalam rilis resmi yang dikeluarkan PBSI.

2 dari 4 halaman

Berbagi Ilmu

Indra Wijaja mulai bekerja sebagai pelatih tunggal putri pelatnas PBSI sejak Rabu (1/3/2/2023) (Dok. PBSI)

Indra Widjaja cukup lama melatih di luar negeri. Ia bahkan sempat menukangi tunggal putra nomor satu Malaysia saat ini, Lee Zii Jia.

Indra merasa sudah cukup banyak berbagi ilmu dengan pemain luar negeri. Ini saatnya ia membagikan ilmu yang ia miliki kepada para pemain Indonesia.

"Saya berpikir, saya bisa membagi ilmu ke orang luar, tapi kenapa saya tidak berbagi untuk negara saya sendiri," ujar Indra.

"Jadi senang bisa bergabung di sini. Kalau ditanya pengalaman di Pelatnas Cipayung, pastinya banyak sekali. Sebagai atlet saya dari pertama pelatnas ini buka, tahun 1992 sampai tahun 2000," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Tantangan Besar

Putri Kusuma Wardani sebenarnya mampu mengimbangi permainan An Se Young pada game pertama, bahkan akhirnya mampu menang 21-18. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Indra yang kenyang melatih di luar negeri seperti Korea Selatan dan Malaysia, mengaku tantangan besar memang menantinya tetapi ia meyakini semua dapat dibenahi dan tunggal putri Indonesia bisa kembali dipandang.

"Pastinya tantangan yang besar, kita tahu tunggal putri Indonesia masih banyak yang harus dibenahi. Semoga dengan pengalaman saya melatih di luar bisa dibawa ke sini untuk membangkitkan kembali sektor tunggal putri sesuai yang kita semua harapkan," ungkap Indra.

Ia merasa secara potensi tunggal putri Indonesia sebenarnya cukup menjanjikan. Namun, potensi itu harus dibina dengan baik untuk meraih prestasi dengan maksimal.

"Secara potensi, saya melihat anak-anak tunggal putri bagus dan menjanjikan. Tapi kembali lagi, ketika talenta bagus tapi tidak dibarengi dengan kerja keras dan komitmen yang kuat untuk berbuat baik untuk dirinya sendiri, ini menjadi tantangan buat mereka. Saya rasa ini yang harus saya tanamkan. Saya mau menjadikan tunggal putri Indonesia ini kembali dipandang seperti ganda putra ataupun tunggal putra," harap Indra.

4 dari 4 halaman

Program Indra Widjaja

Pada game kedua, laga berjalan lebih ketat karena sempat terjadi 5 kali skor yang sama antar keduanya. Setelah skor 16-16, Greoria terus melaju dan akhirnya kembali merebut game kedua dengan skor 21-17. Gregoria Mariska Tunjung pun lolos ke perempatfinal untuk menghadapi wakil Cina lainnya, Han Yue yang lolos setelah menang atas Saina Nehwal (India). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pelatih kelahiran Cirebon, 16 Maret 1974 itu secara spesifik menjabarkan program awal yang akan dijalankannya di pelatnas PBSI. Ia ingin fokus membantu Gregoria Mariska Tunjung.

"Fokus untuk Gregoria, kami akan berusaha paling tidak dia punya konsisten dan percaya diri untuk bermain di level atas. Untuk yang lainnya, Putri, Komang, Bilqis dan lain-lain saatnya untuk mengejar ketertinggalan dan menaikkan peringkat. Ini menjadi tugas saya dan coach Herli, bersama dengan Rionny sebagai satu tim," jelas Indra.

Indra yang baru menjalani masa-masa awal sebagai pelatih pelatnas itu mengaku masih perlu melakukan adaptasi. Terutama dengan pemain asuhannya dan asisten pelatih.

"Hari ini hari pertama saya ke pelatnas, perlu penyesuaian, bertemu anak-anak, ngobrol seperti itu. Sinergi dengan anak-anak dan coach Herli Djaenudin semoga bisa dengan cepat adaptasinya. Semoga saya bisa diterima dengan cepat di lingkungan yang baru tapi sebenarnya lama ini," tandasnya.