Bola.com, Sleman - Manajemen PSS Sleman akhirnya buka suara terkait masa depan Seto Nurdiyantoro. Sebelumnya pelatih berlisensi AFC Pro itu berniat mundur dari jabatannya.
Rentetan hasil jeblok di BRI Liga 1 2022/2023 menjadi alasan utama Seto Nurdiyantoro menyudahi kerja sama dengan klub berjulukan Super Elang Jawa itu. Bagi Seto, mundur merupakan bentuk tanggung jawab kepada manajemen PSS Sleman.
Pertimbangan mundur sebelumnya diungkapkan eks pelatih PSIM Yogyakarta tersebut dalam konferensi pers pascalaga kekalahan 1-2 dari Persikabo 1973 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Minggu (26/2/2023).
"Sebagai tanggung jawab saya di sisa laga yang masih banyak ini, saya akan sampaikan ke manajemen untuk tidak terlibat dalam tim lagi. Namun, biar manajemen yang memutuskan itu nanti," ujar Seto.
"Mohon maaf bagi suporter yang mendoakan, belum bisa kasih hasil maksimal. Jalannya pertandingan di luar ekspektasi saya," lanjut pelatih PSS Sleman itu.
Seto Stay
Menanggapi pernyataan Seto tersebut, Komisaris Utama PT Putra Sleman Sembada, Rachmat Makkasau, akhirnya angkat bicara. Mewakili manajemen Super Elang Jawa Rachmat menegaskan bahwa Seto Nurdiyantoro tetap menjadi bagian dari PSS Sleman.
“Mengenai pernyataan yang beredar di media mengenai kabar mundurnya pelatih PSS, saya bisa menyatakan bahwa coach Seto tetap menjadi pelatih utama PSS Sleman,” ujar Rachmat di Omah PSS, Sleman, Selasa (28/2/2023).
“Coach Seto sudah berdiskusi dengan manajemen dan keputusan manajemen tetap menghendaki coach Seto sebagai pelatih kepala PSS Sleman,” sambungnya.
Masih Percaya
Rachmat Makkasau menyatakan manajemen PSS Sleman selalu mendukung penuh Seto Nurdiyantoro. Soal hasil buruk yang didapat timnya, dia berharap Laskar Sembada bisa segera bangkit.
Selain itu, kata Rachmat, manajemen juga mulai berdiskusi perihal rencana PSS Sleman mendatangkan pemain untuk memperkuat tim di kompetisi musim depan.
Ini dilakukan agar tim kebanggaan Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) itu bisa bersaing di papan atas kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia itu.
“Kami yakin perubahan yang dilakukan di tengah kompetisi kemarin pada Desember dan Januari memperkuat lini PSS dan perubahan selanjutnya akan dilakukan mempersiapkan tim untuk menghadapi musim depan,” jelasnya.
“Semoga ini bisa membawa Super Elang Jawa ke posisi yang lebih baik lagi. Semua ini adalah proses yang harus dijalani dan terima kasih atas dukungan semua pihak terutama para suporter PSS,” pungkasnya.
Rekor Buruk
PSS Sleman menjadi tim dengan jumlah kebobolan paling banyak ketiga di BRI Liga 1 2022/2023. Sampai pekan ke-26, gawang klub berjulukan Super Elang Jawa itu sudah kebobolan 41 kali.
Mereka ada di bawah Barito Putera yang sudah 44 kali kebobolan dan RANS Nusantara FC yang tercatat kebobolan 64 kali.
Bagus Nirwanto dkk. juga baru saja mencatat empat kekalahan beruntun di Liga 1 musim ini. Ironisnya, dalam empat partai tersebut Tim Elang Jawa cuma mampu mencetak lima gol dan kebobolan 13 gol.
Hasil tersebut membikin mereka tertahan di posisi ke-15 dengan 28 poin. Atau berada satu tingkat di atas zona merah.
Seto Siap Berjuang
Ketika dihubungi, Seto Nurdiyantoro menyatakan bahwa dirinya menyerahkan sepenuhnya masa depan PSS Sleman kepada manajemen.
"Saya bilang secepatnya sebelum pertandingan berikutnya. Namun, memang tidak secepat itu karena perlu komunikasi dengan stakeholder yang ada. Perlu keputusan tepat dan pas," tuturnya.
"Intinya apa yang jadi keputusan manajemen ya akan saya jalani. Semoga tim bisa lebih baik lagi dan menyelesaikan sisa kompetisi dengan baik," tambah pelatih asal Kalasan, Sleman tersebut.
Baca Juga
Cerita Legenda Chelsea Temukan Bakat Hokky Caraka: Dulunya Bek dan Diubah Jadi Striker, Bangga Masuk Timnas Indonesia
Hokky Caraka Telat Gabung Pemusatan Latihan Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
PSS Sleman Masih Berjibaku di Papan Bawah Klasemen BRI Liga 1, Mazola Junior: Obatnya Wajib Menang Lawan Dewa United