Bola.com, Yogyakarta - PSSI dijadwalkan menggelar Sarasehan Sepak Bola Nasional di Surabaya, Jawa Timur, pada hari ini, Sabtu (4/3/2023). Sejumlah hal akan dibahas dalam acara tersebut. Satunya terkait nasib lanjutan Liga 2 2022/2023.
Sarasehan ini merupakan tindak lanjut dari visi dan misi Ketua Umum PSSI periode 2023-2027, Erick Thohir. Acara ini sekaligus sebagai sarana diskusi demi peningkatan prestasi sepak bola Tanah Air.
Agenda tersebut melibatkan seluruh kontestan klub Liga 1 dan Liga 2. Satu di antaranya yakni PSIM Yogyakarta. Klub berjulukan Laskar Mataram itu diwakili oleh sang CEO, Bima Sinung Widagdo.
"Ya, kami hadir di Surabaya dalam acara Sarasehan. Dalam acara tersebut nanti juga akan dibahas kepastian kelanjutan Liga 2," ujar Bima Sinung kepada Bola.com, Jumat (3/3/2023).
Hampir Pasti Tidak Berlanjut
Perihal nasib lanjutan Liga 2, Bima Sinung menyatakan kecil kemungkinan kompetisi kasta kedua Liga Indonesia itu dapat dilanjutkan.
Seandainya dilanjutkan Maret dan kemungkinan berakhir Juli 2023, tentu waktu pelaksanaan sudah terlalu mepet. Dalam kurun waktu itu jadwal pertandingan akan terjeda selama dua kali. Pertama pada bulan puasa dan Piala Dunia U-20 2023.
"Saya bisa bilang 99 persen enggak lanjut. Timeline-nya sudah enggak mungkin lagi," papar eks CEO Sulut United tersebut.
"Menurut saya kecenderungannya kemungkinan besar tidak lanjut. Secara timeline ini sulit dan tidak lagi memungkinkan, apalagi sekarang sudah Maret," lanjutnya.
Menyampaikan Sejumlah Masukan
Bima Sinung mengatakan pihaknya akan menyampaikan sejumlah hal dalam sarasehan nanti. Satu di antaranya terkait kepastian jadwal kompetisi Liga 2 serta koordinasi perizinan kepolisian yang selama ini menjadi kendala.
"Harapan kami jadwal kompetisi dapat ditentukan secara pasti dan jauh-jauh hari, serta federasi dapat menfasilitasi koordinasi dengan pihak kepolisian," tutur Bima Sinung.
"Hal lain yang perlu menjadi catatan adalah menciptakan iklim kompetisi yang sehat, perbaikan kualitas perangkat pertandingan juga harus menjadi prioritas," sambungnya.
Mengkaji Ulang Peserta Liga
Selain itu, pria asal Jakarta itu juga ingin federasi mengkaji kembali jumlah kontestan klub yang bertanding di Liga 2. Ini dilakukan agar nilai komersial dapat dicapai secara lebih optimal.
"Rasanya jumlah 28 klub terlalu banyak dan perlu dipertimbangkan untuk secara bertahap dikurangi," tegas Bima Sinung.