3 Fakta Hebat Bayern Munchen yang Bisa Singkirkan PSG dari Liga Champions: Selalu Menang Berkat Mentalitas yang Teruji

oleh Hery Kurniawan diperbarui 08 Mar 2023, 12:45 WIB
PSG vs Bayern Munchen pada leg pertama 16 besar Liga Champions. (AFP/Franck Fife)

Bola.com, Jakarta - Bayern Munchen akan menjamu Paris Saint-Germain pada pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2022/2023. Laga itu akan digelar di Allianz Arena, Kamis (9/3/2023) dini hari WIB.

Bayern Munchen memiliki modal yang bagus dalam menatap laga ini. Die Rotten menang 1-0 atas PSG pada leg pertama lalu berkat gol tunggal dari Kingsley Coman.

Advertisement

Kemenangan yang diraih di markas Paris Saint-Germain itu tentu menjadi modal yang bagus bagi Bayern. Mereka hanya butuh hasil imbang pada laga leg kedua untuk melaju ke babak perempat final.

Apalagi Allianz Arena bukanlah tempat yang mudah bagi tim tamu untuk mencuri poin. Atmosfer stadion yang dibangun untuk Piala Dunia 2006 itu selalu luar biasa, terutama di ajang Liga Champions.

Bola.com mengumpulkan tiga fakta kehebatan Bayern Munchen di ajang Liga Champions yang bisa membuat PSG tersingkir di ajang tersebut pada musim ini. Simak ulasannya di bawah ini:

2 dari 4 halaman

Selalu Menang Sejak Fase Grup

Sadio Mane dari Munich, kanan, dan Matteo Darmian dari Inter Milan berebut bola dalam pertandingan sepak bola Grup C Liga Champions antara Bayern Munich dan Inter Milan di stadion Allianz Arena di Munich, Jerman, Selasa, 1 November 2022. (Sven Hoppe/ dpa melalui AP)

Bayern Munchen sebenarnya tergabung dalam grup yang cukup berat pada Liga Champions musim ini. Tergabung di Grup C, mereka bersaing dengan Inter Milan, Barcelona, dan Viktoria Plzen.

Namun, Bayern Munchen melalui grup itu dengan sangat mudah. Thomas Muller dkk. selalu meraih kemenangan dalam enam laga di babak grup.

Tren kemenangan itu berlanjut pada leg pertama babak 16 besar. Tim asuhan Julian Nagelsmann itu menang 1-0 di markas Paris Saint-Germain.

3 dari 4 halaman

Selalu Melangkah ke Perempat Final Sejak 2019/2020

Jurgen Klopp. Pelatih asal Jerman berusia 54 tahun yang telah membesut Liverpool selama 7 musim sejak didatangkan dari Borussia Dortmund pada awal musim 2015/2016 ini mampu membawa Borussia Dortmund dan Liverpool berlaga di final Liga Champions. Bersama Dortmund ia melakukannya satu kali pada musim 2012/2013 saat kalah 0-1 dari Bayern Munchen. Sementara Liverpool dibawanya 3 kali ke final, musim 2017/2018, 2018/2019 dan 2021/2022. Hanya musim 2018/2019 Liverpool dibawanya juara usai mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0. (AFP/Paul Ellis)

Bayern Munchen cukup akrab dengan babak 16 besar Liga Champions. Belakangan mereka punya rekor apik di fase tersebut.

Sejak musim 2019/2020, Bayern Munchen selalu berhasil melewati babak 16 besar Liga Champions dengan mulus. Chelsea, Lazio, dan FC Salzburg yang mencoba menghentikan mereka dalam tiga edisi terakhir tak bisa berbuat banyak.

Adalah Liverpool, klub terakhir yang bisa menghentikan laju Bayern Munchen pada babak 16 besar Liga Champions 2018/2019. The Reds kemudian berakhir menjadi juaara pada musim tersebut.

4 dari 4 halaman

Mentalitas Teruji

Pemain Bayern Kingsley Coman, kiri, mencetak gol pembuka melawan penjaga gawang PSG Keylor Navas, kanan, pada pertandingan final Liga Champions antara Paris Saint-Germain dan Bayern Munich di stadion Luz di Lisbon, Portugal, Minggu, 23 Agustus 2020. (Davi

Sudah ada enam gelar juara Liga Champions yang saat ini ada di lemari trofi Bayern Munchen. Die Roten memiliki catatan yang sama dengan Liverpool.

Keduanya menjadi tim ketiga dengan koleksi gelar terbanyak pada ajang tersebut. Hanya Real Madrid (14) dan AC Milan (7) yang memiliki catatan lebih baik.

Mentalitas juara Eropa sudah lama terbentuk di skuad Bayern Munchen. Bahkan, PSG pun pernah merasakannya pada musim 2019/2020.

Saat itu Les Parisiens kalah 0-1 dari Bayern Munchen di babak final. Padahal itu adalah kesempatan besar bagi raksasa Prancis itu untuk meraih gelar perdana di Liga Champions.

Berita Terkait