Bola.com, Kediri - Keperkasaan Persija Jakarta di putaran kedua BRI Liga 1 2022/2023 pelan-pelan mulai tergerus. Info terakhir, Andritany Ardhiyasa dkk. digilas Persik dua gol tanpa balas pada pekan ke-30 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Minggu (12/3/2023).
Dua gol Macan Putih dicetak Al Hamra Hehanusa menit ke-10 dan M. Khanafi menit ke-75. Persik langsung menekan Macan Kemayoran sejak peluit dibunyikan. Dan, tekanan tuan rumah terus berlanjut hingga pertandingan usai.
Sebaliknya tim asuhan Thomas Doll malah seakan sulit mengimbangi permainan cepat dan tanpa lelah yang dipamerkan Arthur Irawan dkk. Sang arsitek pun pantas kecewa berat dengan performa Andritany Ardhiyasa cs.
Hasil pertandingan di Kediri Minggu sore menyisakan sejumlah catatan menarik. Terutama kedigdayaan Persik dalam beberapa laga terakhir, hingga membuat Macan Kemayoran jadi ompong.
Berikut tiga fakta yang membuat Persija Jakarta tampak inferior di mata Persik.
1. Tak Punya Mental Juara
Thomas Doll langsung menyebut faktor mental jadi penyebab utama kekalahan Persija. Di saat perlombaan meraih gelar juara musim ini mendekati garis akhir, seharusnya pemain Persija punya spirit dan moral kampiun.
Jika anak asuhnya masih tampil seperti dikalahkan Persik, Thomas Doll tak berani menjamin Persija mampu bersaing dengan PSM dan Persib untuk meraih mahkota juara BRI Liga 1 2022/2023.
"Tim kuat harus punya mental juara. Bagaimana pun kondisi di internal tim karena fisik atau kekurangan pemain. Pemain sangat antusias di latihan. Tapi di pertandingan spirit itu sama sekali tak kelihatan," ujar Thomas Doll.
2. Pertahanan Keropos
Pria asal Jerman itu juga membeberkan pemain Persija kurang tampil ngotot dan selalu kalah berlari dari anak-anak Persik. Terutama lini pertahanan yang diisi Muhammad Ferarri, Ondrej Kudela, dan Dandi Maulana.
Karena kurang ngotot dan kalah adu lari, benteng Macan Kemayoran terlihat keropos serta jadi bulan-bulanan barisan serang Macan Putih. Kelemahan ini terutama di babak kedua, ketika Persik memasukkan M. Khanafi yang punya kecepatan lari bagai kilat.
Hukuman penalti akibat pelanggaran yang dilakukan Ondrej Kudela terhadap Khanafi salah satu faktanya. Beruntung Andritany berhasil menggagalkan eksekusi yang dilakukan Flavio Silva.
Tapi Khanafi pula yang jadi momok menakutkan yang mampu menaklukkan Andritany lewat sontekan ya menit ke-75. Aksi pemain asli Kediri ini pun dilakukan setelah dia memenangkan adu lari dengan penggawa Persija.
3. Skuad Tak Ideal
Tanpa bermaksud mencari kambing hitam. Thomas Doll memaparkan kekalahan beruntun yang dialami Persija dari lawatan ke Borneo FC dan Persik akibat terreduksinya kekuatan terbaik tim Ibukota itu.
Juara Liga 1 2018 itu sangat digdaya di putaran pertama. Thomas Doll sukses mengkombinasikan empat pemain asing dan anak-anak muda Persija menjadi skuat tangguh.
"Di putaran pertama, saya bangga dengan tim ini. Tapi putaran berikutnya kami punya segudang masalah. Pemain muda kami banyak diambil Timnas Indonesia U-20. Pemain asing juga tinggal dua orang, Krmencik dan Kudela. Sementara PSM dan Persib bisa memakai semua pemain terbaiknya," kata Thomas Doll.
Saat meladeni Persik, sejatinya delapan anggota Timnas Indonesia U-20 telah bergabung lagi dengan tim. Namun faktor kelelahan tak mampu dibohongi. Thomas Doll menurunkan M. Ferarri dan Doni Tri Pamungkas di starting XI. Berikutnya menyusul Frangky Missa dan Alfriyanto Nico. Namun mereka tak tampil seperti diharapkan Thomas Doll.