Bola.com, Denpasar - Hingga detik ini, Stadion Kapten I Wayan Dipta yang menjadi markas Bali United masih dalam tahap renovasi tahap kedua. Renovasi ini dilakukan untuk persiapan Piala Dunia U-20 2023.
Perlu diketahui, Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi stadion dengan kapasitas terkecil diantara Stadion Si Jalak Harupat (30.100), Stadion Jakabaring Palembang (23.000), Stadion Utama Gelora Bung Karno (77.193), Stadion Manahan Solo (20.003), dan Stadion Gelora Bung Tomo (55.000).
Stadion Kapten I Wayan Dipta hanya mampu menampung 18 ribu penonton. Kebetulan stadion ini masih dalam proses pengerjaan single seat di seluruh tribun.
Stadion ini pertama kalinya diresmikan pada 19 Februari 2003. Persegi Gianyar lantas memakainya sebagai kandang. Setelah itu berlanjut Bali Devata yang memakai stadion ini saat berlaga di Indonesia Premier League.
Kondisinya masih belum seperti sekarang. Setelah Bali United resmi bermarkas di Bali, barulah ada pemugaran hingga saat ini dipugar oleh Kementerian PUPR untuk Piala Dunia.
Apa Keunikan Stadion Dipta?
Yang membedakan Stadion Kapten I Wayan Dipta dengan stadion lainnya adalah Bali United Café. Inovasi yang dilakukan Manajemen Bali United kali ini mungkin menjadi yang pertama di Indonesia.
Suporter tidak hanya bisa menyaksikan tim yang berlaga dari tribun penonton, namun juga bisa menyaksikannya dari Bali United Café yang mengarah langsung ke sisi selatan lapangan.
Tentu saja penonton tidak perlu khawatir terkena bola karena kaca pelindung cukup tebal. Selain Bali United Café, di Stadion Dipta juga terbangun dengan megah Bali United Mega Store.
Renovasi Stadion Telan Anggaran Rp159 Miliar
Pada awal tahun 2020, stadion ini terpilih menjadi salah satu stadion yang digunakan untuk ajang Piala Dunia U-20 pada tahun 2021. Karena perhelatan ini, Pemerintah Kabupaten Gianyar mengucurkan dana senilai Rp152,9 miliar untuk merenovasi stadion ini.
Biaya ini kemudian ditanggung oleh Kementerian PUPR yang merenovasi Stadion Kapten I Wayan Dipta dan sejumlah lapangan pendukungnya, yaitu Stadion I Gusti Ngurah Rai, Lapangan Gelora Samudera Kuta, Lapangan Kompyang Sujana, dan Lapangan Gelora Trisakti.
Kontrak renovasi dimulai tanggal 6 November 2020 - 18 Mei 2021 yang dikerjakan oleh PT PP Persero dengan nilai kontrak Rp152,9 miliar. Pemprov Bali juga memberikan anggaran kepada Kabupaten Gianyar berupa Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk penataan lahan parkir sebesar Rp10 miliar.
Begitu juga dengan kursi tunggal di tribun penonton. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyediakan 5.000 kursi tunggal, sementara kapasitas stadion akan turun menjadi 18.000 penonton.
Kapasitas lampu "field of play" (FOP) dinaikkan menjadi 2.400 lux sesuai standar FIFA dari yang sebelumnya sebesar 1.300 lux. Kursi single seat yang terpasang adalah jenis sentul series di tribun VIP dengan perincian 3.332 kursi regular 30 unit kursi pendamping difabel, 160 kursi untuk media, 1.310 kursi VIP, 160 kursi di corporate box dan delapan kursi di royal box.
Pada akhir 2022, dilakukan kembali renovasi tahap kedua yang mengharuskan Bali United menjadi tim musafir dan berpindah ke Stadion Manahan Solo hingga akhir musim BRI Liga 1 2022/2023.
Hingga saat ini, pengerjaan sudah dilakukan hingga kurang lebih 50 persen dan diharapkan sudah hampir tuntas sebelum FIFA melakukan peninjauan terakhir di akhir Maret ini.
Kapten I Wayan Dipta, Pahlawan Abadi
Di Surabaya ada Stadion Gelora Bung Tomo, di Bali ada Stadion Kapten I Wayan Dipta. 2 stadion ini memakai nama pahlawan. I Wayan Dipta mungkin tidak sebesar Bung Tomo atau I Gusti Ngurah Rai.
Namun kisahnya tidak boleh dilupakan. I Wayan Dipta adalah pahlawan yang berasal dari Banjar Teges Kaja, Gianyar. Ia turut andil bersama 1.371 pahlawan lainnya di Bali. Saat itu I Wayan Dipta berpangkat sebagai Komandan Pemuda Republik Indonesia (PRI) Kabupaten Gianyar.
Selain namanya yang diabadikan sebagai nama stadion, sebelum memasuki area stadion, Pemkab Gianyar juga menyulap sisi selatan Jalan By Pass Buruan menjadi taman dan disana berdiri megah patung Kapten I Wayan Dipta. Patung dan taman ini diresmikan pada 12 April 2022.
Ini sebagai penanda bagi tim-tim yang akan datang ke stadion ini sekaligus memperkenalkan sosok I Wayan Dipta ke masyarakat umum, terutama tim-tim kontestan Piala Dunia U-20 2023.