Liga Spanyol : Ditendang Keluar Santiago Bernabeu, Ini Nasib 5 Eks Real Madrid

Berbekal 25 trofi, Marcelo meninggalkan Real Madrid sebagai pemain paling berprestasi dalam sejarah klub. Bek kiri Brasil itu bergabung dengan tim Yunani Olympiacos pada bulan September, di mana ia disambut sebagai pahlawan.

Sayangnya, Marcelo tidak pernah memenuhi ekspektasi di sana dan kontraknya telah diputus bulan lalu. Kini, ia bergabung kembali dengan Fluminense, klub tempat melakukan debut profesionalnya. Saat itu, lebih dari 30 ribu penggemar berkumpul menyambutnya di Maracana, Brasil.

Pencetak gol pertama bagi Wales di Piala Dunia ini menghabiskan periode yang cukup lama di Real Madrid (2013–2022). Dia masih tampil membela Timnas Wales di Piala Dunia 2022 Qatar.

Bale sempat bermain di kompetisi Amerika Serikat, MLS, bersama Los Angeles FC. Bale mengumumkan pengunduran dirinya pada Januari 2023 dan, sesuai dengan kecintaannya pada golf, ia berkompetisi di AT&T Pebble Beach Pro-Am di California bulan lalu.

Dia baik-baik saja dan jadi satu di antara pemain andalan Manchester United. Walau sempat diragukan, gelandang Brasil ini bisa menjawab keraguan dengan tamppil gemilang di bawah asuhan Erik ten Hag.

Casemiro mampu menjadi dirigen lini tengah dari segala aspek. Faktor pengalaman memberinya ketenangan ketika berhadapan dengan tekanan tinggi. Kini, MU sudah menikmati harga mahalnya.

Chust hanya tampil tiga kali bersama Real Madrid, semuanya pada musim 2020/2021. Setelah nasib tak enak, ia 'bersekolah' ke Cadiz, musim berikutnya.

Bek ini tampil mengesankan selama waktunya di kota pesisir. Catatannya membuat 25 penampilan saat Cadiz menghindari degradasi ke Segunda. Kedua klub mengatur transfer permanennya musim panas lalu dan Chest tetap menjadi anggota skuad yang penting.

Penyerang kelahiran 23 Desember 1997 ini diboyong dari Benfica pada 2019 dengan nilai transfer 60 juta euro. Real Madrid kepincut setelah melihat aksinya kala dipinjamkan Benfica kepada Eintracht Frankfurt.

Namun, di Real Madrid, pemain internasional Serbia itu hanya mencetak tiga gol dalam 51 penampilan. Pada Juli lalu, Jovic dilepas ke Fiorentina, Italia.

“Semuanya salah sejak awal. Saya meninggalkan Eintracht terlalu cepat, setelah hanya satu musim di level tertinggi. Semua mata tertuju pada saya, dan sulit bagi pemain berusia 21 tahun untuk beradaptasi dengan klub terbesar di dunia," keluh Jovic.

Sumber: Planetfootball