Bola.com, Gianyar - Piala Dunia U-20 2023 bakal digelar sekitar dua bulan lagi. Ada enam kota dan stadion yang rencananya menggelar turnamen sepak bola junior level dunia tersebut. Satu di antaranya adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta yang terletak di Kabupaten Gianyar, Bali.
Piala Dunia U-20 2023 akan digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023. PSSI mempersiapkan enam stadion yang terletak di enam kota/kabupaten.
Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi satu diantara 6 stadion lain yang terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 Selain Stadion Dipta, ada 4 lapangan penunjang yang akan dipakai.
4 lapangan tersebut adalah Stadion Ngurah Rai dan Stadion Kompyang Sujana yang terletak di Kota Denpasar dan Lapangan Gelora Samudera Kuta dan Lapangan Gelora Trisakti Legian yang terletak di Kabupaten Badung.
Seperti apa Stadion Kapten I Wayan Dipta serta Kabupaten Gianyar yang akan menjadi satu di antara enam venue penyelenggara Piala Dunia U-20 2023? Berikut ulasannya:
Kabupaten Berjulukan Gumi Seni dengan Keindahan Alam Mempesona
Berbicara mengenai Gianyar, maka yang paling diingat tentu saja Ubud. Ubud menjadi salah satu objek wisata terkenal di dunia yang ada di Kabupaten Gianyar.
Mungkin wisatawan dari seluruh negara di belahan dunia manapun sudah pernah menikmati eksotisme Ubud. Jarak antara Ubud dengan Stadion Dipta tidak terlalu jauh, hanya sekitar 9,4 km dan bisa ditempuh dengan waktu 24 menit.
Kebetulan, Ubud dinobatkan sebagai kota terindah nomor 3 di dunia versi majalah perjalanan asal Amerika Serikat, Travel+Leisure. Wisata alam di Ubud sangat memanjakan hati dan cocok untuk suporter atau tim Piala Dunia U-20 2023 untuk berwisata.
Ada hamparan sawah terasering di Tegalalang hingga Monkey Forest. Hotel, resort, restoran, hingga cafe mewah juga tersedia di sini.
Pesohor dunia pun pernah menikmati keindahan Ubud. Misalnya David Beckham, bintang Manchester United David De Gea, hingga megabintang Al-Nassr FC Cristiano Ronaldo.
Selain itu, Gianyar juga menjadi satu di antara sumber kesenian terbesar di Bali. Banyak pengrajin ukiran yang ada di Gianyar dan juga terdapat cukup banyak museum, sebut saja The Blanco Renaissance Museum, Museum Rudana, dan Puri Ubud.
Trofi Piala Presiden juga dibuat di Gianyar. Tepatnya dibuat oleh pengrajin asal Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati bernama Ida Bagus Ketut Lasem.
Tenang, ke Stadion Dipta Bisa Pakai Ojol Hingga Sewa Kendaraan
Ingin menyaksikan Piala Dunia U-20 2023 di Stadion Dipta? Suporter tidak perlu risau. Cukup banyak moda transportasi yang bisa digunakan untuk bisa mencapai ke stadion tersebut.
Dari Denpasar, Sanur, Kuta, dan sekitarnya, menuju Stadion Dipta masih bisa ditempuh dengan menyewa ojek online atau ojol.
Atau mau lebih praktis, bisa menyewa kendaraan seperti motor. Maklum jalanan di Pulau Dewata sudah mulai padat dan lebih nyaman untuk menaiki kendaraan roda dua agar lebih praktis.
Bisa juga menyewa jasa agen travel untuk mengantarkan ke Stadion Dipta dan objek wisata lainnya.
Soal Kuliner, Banyak Kok yang Halal
Mendengar kata Bali, tentu identik dengan makanan khas yang terkenal, babi guling. Namun, sebenarnya makanan khas Pulau Dewata tidak melulu soal babi guling. Makanan halal pun banyak.
Paling terkenal di kawasan Gianyar dan tidak terlalu jauh dari Stadion Kapten I Wayan Dipta adalah Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku. Ingin merasakan bebek, bisa juga menyambangi Bebek Tepi Sawah yang sudah sangat terkenal.
Mulai dari Presiden Kedua RI Soeharto hingga Presiden Joko Widodo cukup sering mencicipi lezatnya bebek goreng ini setiap kunjungan ke Bali.
Stadion dengan Nama Local Hero
Awalnya, Stadion Kapten I Wayan Dipta memiliki kapasitas 25 ribu penonton sejak diresmikan pada 19 Januari 2003 oleh mantan Bupati Gianyar asal Ubud, Tjokorda Gde Budi Suryawan.
Namun, setelah direnovasi untuk Piala Dunia U-20 2023, kapasitas stadion tereduksi dengan hanya 18 ribu suporter yang bisa ditampung di stadion ini.
Meskipun menjadi stadion terkecil di antara stadion lain yang akan dipakai untuk Piala Dunia U-20, stadion ini tidak kalah megah dari segi fasilitas penunjang.
Misalnya Stadion Dipta menjadi satu-satunya stadion di Indonesia yang memiliki café dengan pemandangan langsung ke arah lapangan. Bali United Café bisa menampung setidaknya 200 orang dan bisa langsung menyaksikan pertandingan dari dalam café.
Sebelum digunakan oleh Bali United pada tahun 2015, stadion ini menjadi markas Persegi Gianyar dan Bali Devata FC.
Membahas Stadion Kapten I Wayan Dipta tidak hanya dari segi teknis saja, tetapi dari sisi lain yang bisa menjadi daya tarik bagi suporter hingga negara kontestan Piala Dunia U-20.
Apalagi dari informasi yang didapat, hampir semua negara akan menyambangi Bali untuk menjalani pemusatan latihan atau sekadar melepas penat.
Bali United, Si Anak Pantai Pencipta Sejarah
Stadion Dipta menjadi markas Bali United sejak 2015. Sebelumnya, Bali United bernama Persisam Putra Samarinda. Klub ini memiliki pelatih pertama yaitu Indra Sjafri yang merupakan mantan pelatih Timnas Indonesia U-19.
Tidak berlangsung lama atau berselang 4 tahun sejak terbentuk, Bali United langsung meraih gelar juara Liga 1 2019. Bahkan Serdadu Tridatu mampu mencetak sejarah dengan mempertahankan gelar juara BRI Liga 1 2021/2022.
Sederet bintang pernah ada di Bali United. Mulai dari Stefano Lilipaly, Irfan Bachdim, Nick Van Der Velden, Paulo Sergio, hingga pemecah rekor terbanyak di Liga Indonesia, Sylvano Comvalius.