4 Manajer Pengoleksi Terbanyak Trofi Liga Inggris : Prestasi MU Sanggup Terulang atau Terus Menghilang ?

oleh Choki Sihotang diperbarui 17 Mar 2023, 14:37 WIB
Alex Ferguson dan Arsene Wenger. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Bola.com, Jakarta - Publik internasional menganggap Premier League adalah kompetisi paling sengit di bawah kolong langit. Di sini, tak ada jaminan tim-tim unggulan bisa menang mudah.

Sebaliknya, tim-tim medioker atau yang dipandang sebiji mata malah beberapa kali membuat kejutan. Musim ini misalnya, tim sekaya Chelsea yang dijejali bejibun pemain-pemain top bergaji selangit, masih tertatih-tatih menopang nasib.

Advertisement

Hingga pekan ke-26, armada Graham Potter masih belum beranjak dari posisi ke-10 klasemen sementara Liga Inggris 2022/2023, dengan genggaman 37 poin. Pujian setinggi burung elang terbang justru diberikan kepada Newcastle United.

 

2 dari 7 halaman

Kejutan Bisa Datang

The Magpies kokoh di posisi kelima dengan torehan 44 poin atau hanya terpaut empat angka dari Tonttenham Hotspur, yang duduk di batas jatah Liga Champions musim depan. Tak hanya bagi pemain dari seluruh dunia, Premier League juga jadi ajang pembuktian bagi pelatih.

Seorang pelatih baru bisa dikatakan top dan keren kalau bisa memenangkan Liga Inggris bersama tim yang dilatihnya, bahkan lebih dari satu gelar. Sejak Premier League digulirkan pada 1992, ternyata baru segelintir juru taktik yang bisa melakukannya.

Penasaran? Kita sambut...

 

3 dari 7 halaman

Arsene Wenger (3)

Arsene Wenger. Pelatih asal Prancis berusia 72 tahun yang memutuskan meninggalkan Arsenal pada Mei 2018, mengoleksi raihan 500 gol di Liga Inggris dalam 271 laga. Ia melakukannya hanya bersama Arsenal yang ditanganinya sejak Oktober 1996 hingga Mei 2018. (AFP/IK Images/Ian Kington)

Sampai langit runtuh sekalipun, fans Arsenal tak akan pernah melupakan pelatih yang satu ini. Wenger sudah terpatri di hati, sampai lintas generasi.

Di tangannya, dari 1996 hingga 2018, Meriam London menjelma menjadi "hantu" yang menakutkan di pentas Premier League. Sebelum beranjak dari Emirates Stadium, pak profesor yang kini kian sepuh itu, 73 tahun, meninggalkan pencapaian mengagumkan, yakni tiga gelar Premier League.

Satu di antaranya yang paling fenomenal adalah ketika The Gunners tampil sebagai yang terbaik pada musim 2003/2004. Saat itu, dunia mencatat, Arsenal tanpa sekalipun merasakan pahitnya kekalahan. Invincibles!

 

4 dari 7 halaman

Jose Mourinho (3)

Hasil positif tersebut membuat pelatih AS Roma Jose Mourinho memiliki keyakinan tinggi terhadap komposisi skuatnya yang segera berlaga di Liga Italia musim 2022/2023 yang akan dimulai minggu depan. (AFP/Isabella Bonotto)

Julukannya keren: "The Special One". Mourinho memang top. Sampai saat ini, namanya masih berkibar-kibar di Italia, di pentas Serie A, bersama AS Roma.

Dulu, dalam dua periode rezimnya di Chelsea, 2004–2007 dan 2013–2015, Mourinho adalah pelatih yang sulit ditaklukkan. Tiga gelar Premier League yang dia persembahkan kepada The Blues merupakan bukti kalau pria 60 tahun itu bukan pelatih sembarangan.

 

5 dari 7 halaman

Pep Guardiola (4)

Dua pelatih, Jose Mourinho (Tottenham Hotspur) dan Pep Guardiola (Manchester City), bersalaman usai laga lanjutan Liga Inggris pekan ke-9 di Tottenham Hotspur Stadium, London, Minggu (22/11/2020) dini hari WIB. Tottenham menang 2-0 atas City. (AFP/Neil Hall/Pool)

Ketika meninggalkan Jerman dan melanjutkan petualangan ke Inggris, tak sedikit yang sinis kepada Guardiola. Ini Premier League, Bung!

Begitulah kira-kira yang ingin disampaikan para peragu kepada eks pembesut Bayern Munchen dan Barcelona itu. Tapi Guardiola lebih memilih kata hatinya.

Pada 2016 dia pun berangkat ke Etihad Stadium, menerima pinangan Manchester City. Hasilnya? Sejauh ini, Guardiola sudah mengoleksi empat gelar Premier League bareng The City. Sedap!

 

6 dari 7 halaman

Alex Ferguson (13)

Pep Guardiola sempat menghadiri undangan makan malam dengan Sir Alex Ferguson yang ketika itu baru meninggalkan Manchester United pada 2014. (AFP/FABRICE COFFRINI)

Setelah Ferguson cabut pada 2013, Manchester United bukan lagi setan yang menyeramkan di pentas tertinggi Inggris. Bisa dibilang, saat ini MU disebut dari pemenang menjadi pecundang.

Faktanyam Setan Merah tak pernah lagi menjadi yang terhebat di Premier League. Meski pelatih baru terus berdatangang dan pemain top silih berganti ke Old Trafford, MU tak ubahnya macan ompong.

Ferguson akan selalu dikenang, dipuja, bahkan dirindukan karena kakek tua 81 tahun itu sosok istimewa dengan 13 trofi yang luar biasa.

Sumber: Khelnow

7 dari 7 halaman

MU Bisa Mengejar?

Berita Terkait