BRI Liga 1: Pemegang Saham, Ini Alasan Mengapa Arthur Irawan Tak Kejar Jumlah Menit Bermain di Persik

oleh Gatot Sumitro diperbarui 18 Mar 2023, 12:00 WIB
Gelandang Persik Kediri, Arthur Irawan. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Bola.com, Jakarta - Sejak bergabung dengan Persik Kediri paruh musim lalu, jumlah menit bermain Arthur Irawan meningkat cukup signifikan.

Ini berbeda dengan akumulasi caps yang diraihnya saat gelandang jebolan Espanyol B di La Liga Spanyol ini membela di klub-klub sebelumnya seperti Persija, Persebaya, Borneo FC, Badak Lampung FC, bahkan PSS.

Advertisement

Selama berbaju Persik Kediri, Arthur Irawan telah tampil sebanyak 28 pertandingan dengan total 1.160 menit. Di BRI Liga 1 2022/2023, sosok yang dijuluki King ini telah melakoni 16 laga dengan 750 menit.

2 dari 3 halaman

Pemegang Saham

Pemain Persebaya Surabaya, Bruno Moreira Soares (kiri) berusaha melwati pemain PSS Sleman, Arthur Daniel Irawan saat laga pekan kelima BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Rabu (29/09/2021). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Padahal sudah rahasia umum, dengan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas di Persik, seharusnya Arthur Irawan punya hak prerogatif untuk selalu tampil dengan total menit bermain banyak. Tapi dia tak melakukan itu. Inilah alasannya.

"Saya bersyukur di Persik bisa punya caps dan menit bermain lebih banyak. Tapi jujur, soal jumlah menit itu pelatih yang menentukan. Saya tak pernah minta atau memaksa harus sering bermain," katanya.

Bagi Arthur Irawan performa dan prestasi tim lebih penting daripada ego pribadi. "Hampir dua musim di Persik dengan prestasi masih belum bagus, tentu kepentingan tim di atas segalanya. Buat apa saya sering main dan punya banyak menit bermain, tapi prestasi Persik hancur," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Keputusan Pelatih

Reaksi kecewa pemain Persik Kediri, Arthur Irawan usai dijegal saat laga pekan pertama BRI Liga 1 2022/2023 antara Persita Tangerang melawan Persik Kediri di Indomilk Arena, Tangerang, Senin (25/07/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Arthur juga mengungkapkan keputusan seorang pemain main atau tidak sepenuhnya ada di tangan pelatih. Pernyataan ini sekaligus untuk mengklarifikasi bila dirinya ingin dapat prioritas di tim Persik.

"Tak ada anak emas di tim Persik. Semua punya hak sama. Saya profesional. Jika pelatih menilai saya tidak dalam kondisi bagus, saya patuh jika tak dimainkan atau jadi cadangan. Bahkan tidak pakai jersey pun saya rela. Semua pemain bekerja keras supaya bisa main, termasuk saya. Jadi kami bersaing secara fair," ucapnya.

Kendati begitu, Arthur mengaku senang bisa merumput di sejumlah pertandingan Persik. "Di Persik, saya mulai menemukan kembali permainan terbaik. Meskipun belum maksimal, namun ini bisa mengangkat kepercayaan diri saya," ujarnya.