Bola.com, Yogyakarta - Jakarta Lavani Allo Bank berhasil mempertahankan gelar setelah membungkam Jakarta Bhayangkara Presisi pada final PLN Mobile Proliga 2023, di GOR Amongrogo Yogyakarta, Minggu (19/3/2023).
Tim milik Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono tersebut mengalahkan Bhayangkara Presisi dengan skor 3-2 (25-22, 22-25, 24-26, 25-21, 15-9).
Lavani menyamai prestasi Jakarta BNI 46 dan Surabaya Samator sebagai tim putra yang pernah dua kali beruntun menjuarai Proliga. Jakarta BNI membukukan pada musim 2005 dan 2006, Samator pada musim 2018 dan 2019.
Dibanding saat menjuarai Proliga musim lalu, gelar yang diraih Dio Zulkifli dan kawan-kawan pada tahun ini lebih spektakuler karena hanya mengalami sekali kekalahan sepanjang musim kompetisi.
Satu-satunya tim yang berhasil menundukkan Lavani adalah Jakarta Bhayangkara Presisi, tim yang sekarang menjadi lawannya di partai puncak. Kekalahan itu terjadi pada putaran pertama babak reguler dan sekaligus membawa Bhayangkara Presisi menjadi yang terbaik.
Namun, setelah itu, sejak putaran kedua hingga grand final, dominasi Lavani tidak pernah lagi bisa dihentikan lawan-lawannya hingga sukses mempertahankan gelar juara pada PLN Mobile Proliga 2023.
Perlawanan Sengit
Bhayangkara Presisi mengusung misi menjegal ambisi Lavani merebut juara dengan melakukan persiapan lebih maksimal menghadapi final. Pengalaman pernah menang pada babak sebelumnya menjadi modal Nizar Julfikar dan kawan-kawan meladeni Lavani. Itu benar-benar dibuktikan Bhayangkara Presisi.
Sempat tertekan dan kalah pada set pertama, tim asuhan Reidel Alfonso Gonzales Toiran itu bangkit dengan bermain lebih solid pada set kedua dengan skor 25-22 untuk menyamakan kedudukan 1-1.
Permainan Bhayangkara masih tetap agresif pada set ketiga. Daudi Okelo, Rendy Tamamilang, Gareth Muagututia, Yudha Mardiansyah, dan Hernanda Zulfi bahu-membahu menekan dan bertahan.
Mereka akhirnya berhasil membalikkan keadaan saat memenangi set kedua dengan skor ketat 26-24. Namun, keunggulan itu tak sepenuhnya mulus saat memasuki set keempat karena Lavani ternyata bangkit.
Dengan permainan dan kerja sama tim yang lebih solid, serta mengurangi kesalahan, sang juara bertahan kembali mendikte permainan Bhayangkara dan menang 25-21.
Penampilan Lavani berlanjut pada set penentuan saat mereka memimpin 10-5, kemudian 12-7, dan menutup laga dengan kemenangan 15-9.
"Ini kemenangan yang tidak mudah dan kami sangat bersyukur bisa kembali merebut juara," kata Asisten Pelatih Jakarta Lavani Allo Bank, Samsul Jais usai upacara penyerahan piala dan hadiah, seperti dilansir dari humas PBVSI.
Borong Penghargaan
Sementara itu, pemain Jakarta Lavani Fahri Septian juga menyatakan sangat bahagia dan bersyukur bisa membantu timnya memenangi gelar Proliga musim ini.
"Kemenangan ini berkat kerja keras semua pemain dan jajaran pelatih, serta juga dukungan dari para pengurus klub Lavani, terutama Bapak Susilo Bambang Yudhoyono," kata Fahri yang menyabet gelar pemain terbaik.
Manajer tim Bhayangkara Presisi, Pipit Rismanto mengaku bersyukur timnya bisa maju ke grand final. "Kami bersyukur walaupun belum menjadi juara pertama dan hanya peringkat kedua," tambah Pipit.
Lavani mendapatkan medali dan piala bergilir serta hadiah uang pembinaan sebesar Rp350 juta. Sementara runner-up Bhayangkara Presisi Rp150 juta.
Selain mempertahankan gelar juara yang diraih pada perhelatan 2022, Lavani juga meraih pemain terbaik untuk bloker yang diraih Hendra Kurniawan, seter oleh Dio Zulfikri, dan pelatih Nicolas Ernesto Vives Coffigny, serta pemain terbaik (MVP) yang diraih Fahri Septian Putratama.
Atas raihan tersebut, para pemain menerima uang pembinaan masing-masing sebesar Rp10 juta, kecuali Fahri menerima Rp25 juta.
Para pemain lainnya juga menerima gelar terbaik. Di antaranya Farhan Halim (BIN) sebagai server terbaik, Daudi Okello (Bhayangkara) sebagai spiker, Muhammad Ridwan (BIN) sebagai libero, dan Rivan Nurmulki (Samator) sebagai scorrer.