Curhat Marco Silva Setelah Timnya Diganjar 3 Kartu Merah Vs MU: Susahnya Jadi Fulham dan Main di Old Trafford

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 20 Mar 2023, 13:11 WIB
Pemain Manchester United, Bruno Fernandes, sukses mengeksekusi tendangan penalti ke gawang Fulham pada menit ke-75 dalam babak perempat final Piala FA 2022/2023, Minggu (19/3/2023) malam WIB. (AP Photo/Jon Super)

Bola.com, Manchester - Manajer Fulham, Marco Silva, mengeluh dan berang setelah timnya keok dari Manchester United (MU) pada perempat final Piala FA 2022/2023 di Stadion Old Trafford, Minggu (19/3/2023). Dia menyebut sangat berat menjadi Fulham ketika harus bermain di Old Trafford dan melawan Setan Merah.

Fulham menjalani laga tandang pada perempat final Piala FA. Sempat unggul lewat gol Aleksandar Mitrovic pada menit ke-50, Fulham akhirnya kalah dengan skor 1-3 dari United.

Advertisement

Malapetaka bagi Fulham dimulai pada menit ke-72. Willian mendapat kartu merah setelah dinilai handball dan menggagalkan peluang gol MU. Setelah itu, Fulham juga dihukum penalti oleh wasit Chris Kavanagh.

Kavanagh juga memberi kartu merah untuk Silva dan Mitrovic. Setelah itu, tiga gol harus bersarang di gawang Fulham. Bruno Fernandes menyumbangkan dua gol untuk MU, sedangkan satu gol lainnya diceploskan Marcel Sabitzer. 

 

2 dari 4 halaman

Keluhan Silva

Kavanagh juga mengeluarkan kartu merah untuk pelatih Fulham, Marco Silva (kanan) yang melakukan protes secara berlebihan. (AFP/Paul Ellis)

Awalnya, wasit Chris Kavanagh sempat tak melihat momen handball Willian. Lalu, VAR memberikan konfirmasi bahwa eks pemain Arsenal itu melakukan handball. Lalu, Kavanagh memberikan kartu merah plus hukuman penalti.

"Sayang sekali wasit tidak menunjukkan VAR untuk momen-momen pada babak pertama," kata Silva.

Silva menilai ada dua momen yang luput dari pengawasan wasit dan VAR pada babak pertama. Bahkan, kata manajer asal Portugal itu, ada potensi Fulham mendapat penalti. Namun, wasit dan VAR abai begitu saja.

"Sulit untuk menjadi Fulham di Old Trafford, VAR juga merasakan tekanan. Bagi kami sulit untuk memahami mengapa mereka tidak melakukan hal yang sama (pada dua momen babak pertama)," tegas Silva.

 

 

3 dari 4 halaman

Fulham Tim Terbaik

Fulham justru mampu unggul terlebih dahulu pada menit ke-25. Eks pemain Chelsea, Willian mampu menaklukkan Kepa Arrizabalaga lewat tendangannya yag berbelok arah setelah sempat menyentuh sela-sela kaki Trevoh Chalobah. Fulham pun memimpin 1-0. (AP Photo/Alastair Grant)

Sebelum insiden pelik yang terjadi antara menit ke-71 hingga 77, di mana ada tiga kartu merah dan Manchester United membalikkan skor menjadi 2-1, Fulham tampil cukup bagus. Bahkan, Silva tidak ragu menyebut anak asuhnya bermain lebih baik daripada United.

"Hingga momen penalti dan kartu merah, kami jelas merupakan tim terbaik di lapangan. Kami adalah tim terbaik di lapangan, jelas bagi saya itu adalah keputusan yang bisa diambil oleh VAR," kata Silva, seperti dikutip Skysport

"Yang sulit dipahami adalah mengapa dua momen di dalam kotak di babak pertama salah satunya adalah penalti yang jelas dan tidak ada yang memeriksa, tidak ada yang melihat," tegasnya.

 

4 dari 4 halaman

Wasitnya Anti-Fulham?

Pemain Fulham, Aleksandar Mitrovic (kanan), menatap wasit Chris Kavanagh yang memberikan kartu merah kepada Willian yang menghalau bola menggunakan tangannya untuk mencegah gawang timnya kebobolan dalam babak perempat final Piala FA 2022/2023 melawan Manchester United yang berlangsung di Old Trafford, Minggu (19/3/2023) malam WIB. (AP Photo/Jon Super)

Marco Silva juga memberi ulasan terkait penampilan wasit Chris Kavanagh. Silva mengungkit momen ketika Kavanagh memberi penalti pada West Ham pada pekan ke-10 Premier League dan membuat Fulham kalah dengan skor 3-1 setelah unggul lebih dahulu.

"Sulit bagi kami untuk memahaminya. Chris berada dalam laga yang kami mainkan di West Ham di mana kami kalah dengan dua kali handball yang jelas, kami menerima permintaan maaf karena kesalahan itu."

"Pertandingan terakhir di Leeds di Piala FA juga Kavanagh yang bertugas. Dan untuk pertandingan perempat final, lagi-lagi Kavanagh, sulit untuk dipahami," tegasnya.

Sumber: Skysport

Disadur dari: Bola.net (Penulis Gia Yuda Pradana, published 20/3/2023)

 

Berita Terkait