Bola.com, Jakarta - Pengamat sepak bola Indonesia angkat bicara mengenai isu Israel tampil di Piala Dunia U-20 2023. Para pengamat berharap pemerintah meredakan tensi dengan berdialog dengan tokoh-tokoh Islam.
"Penting bagi pemerintah untuk melakukan komunikasi intens dan pendekatan hati ke hati ke tokoh-tokoh muslim, agar sentimen tentang keikut sertaan Israel di Piala Dunia U-20 yang akan digelar di negara kita mereda. Sehingga masalah politik campur baur dengan olahraga. Inspirasi masyarakat perlu didengarkan, namun mereka juga perlu mendapat penjelasan sesuai konteks biar masalah tidak menjadi bias," ungkap Yusuf Kurniawan, jurnalis olahraga senior yang juga praktisi pembinaan usia muda pada Senin (21/3/2023) di Jakarta.
Indonesia menjadi host Piala Dunia U-20 2023, bukan sebagai pihak yang mengundang Israel ikut serta dalam turnamen. Israel lolos kualifikasi dengan status runner-up Euro U-20 2022.
Indonesia Jadi Host, Bukan Pengundang Peserta
Indonesia memenangkan bidding tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Oktober 2019. Setelah itu, negara-negara menjalani kualifikasi di zona masing-masing.
Dengan menjadi host, otomatis Indonesia harus tunduk dengan regulasi yang dibuat FIFA berkaitan dengan proses negara menjadi peserta turnamen. Israel seperti 23 negara lainnya ikut kualifikasi untuk bisa tampil di event akbar ini.
Tommy Welly juga ikut menyampaikan pandangannya.
"Indonesia hanya penyelenggara, bukan pemilik event. FIFA adalah pemilik Piala Dunia U-20. Tugas Indonesia menjadi tuan rumah yang baik, dan tunduk dengan aturan main yang dibuat FIFA," kata Tommy yang akrab disapa Towel itu.
Hukum Sepak Bola
Dalam hukum sepak bola, Indonesia tunduk terhadap aturan kesetaraan antidiskriminasi.
"Hal tersebut dituangkan FIFA dalam statutanya yang juga ada di statuta PSSI. Apalagi pemerintah telah meneken surat perjanjian berkaitan dengan kesanggupan menjad tuan rumah. Ada konsekuensi yang harus dilaksanakan. Saya tidak ingin bicara hal-hal politik tentang Israel, saya hanya ingin fokus pada hukum sepak bola, seperti itulah kenyataannya," tutur Towel.
Bukan Politik
Pengamat lain, Kesit Budi Handoyo menjelaskan posisi Indonesia sebagai host walau tak punya hubungan diplomatik.
"Kalau konteks politik, sikap pemerintah Indonesia sudah jelas rasanya. Kita mendukung kemerdekaan Palestina dan juga menentang aksi ekspansi Israel. Harus dipisahkan dengan konteks keolahragaan," tutur Kesit yang aktif di kepengurusan PWI Pusat tersebut.
Menurutnya, Palestina akan memahami posisi Indonesia di Piala Dunia U-20, di mana Israel jadi salah satu kontestan.
Jadi Tuan Rumah yang Baik
Sebelum Piala Dunia U-20, sudah ada beberapa atlet Israel yang tampil di Indonesia, satu di antaranya Misha Zilberman di Kejuaraan Dunia 2015.
"Cuma memang karena sepak bola jadi ramai, karena sepak bola olahraga terpopuler. Tapi sebagai bangsa yang baik, kita harus menunjukkan komitmen sebagai tuan rumah yang baik," kata Kesit.
"Jika memang ada yang ingin menggelar protes silahkan, karena itu hak orang dalam iklim demokrasi. Yang penting penyampaian aspirasi dengan jalur damai dan event Piala Dunia U-20 di negara kita bisa berjalan lancar. Indonesia pasti bisa jad tuan rumah yang baik," timpalnya lagi.
Jika Indonesia bisa menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023 dengan lancar, nama negara kita akan harum di duna sepak bola internasional. Turnamen juga jadi ajang yang bagus buat menujukkan kepada dunia pemain-pemain belia berbakat yang membela Timnas Indonesia U-20 ke dunia luar.