Bola.com, Jakarta - PSSI dan PT LIB telah resmi menghapus sistem degradasi pada BRI Liga 1 2022/2023. Demi gengsi dan harga diri, seluruh elemen tim yang saat ini berada di zona neraka pasti sepakat tak mau finish di posisi tiga terbawah di klasemen akhir nanti.
Pasalnya, jika sebuah tim terjerumus di dasar klasemen imbasnya sangat besar. Pada musim depan, dengan prestasi jeblok klub akan sulit merangkul sponsor. Bagi pemain tentu berpengaruh pada nilai kontrak jika mereka ingin bertahan atau pindah ke klub baru. Dari sisi pelatih juga punya efek pada catatan buruk pada portofolio pribadinya.
Satu tiket 'degradasi' hampir pasti jadi milik RANS Nusantara FC. Dengan menyisakan tiga pertandingan dan hanya mengumpulkan 18 poin, rasanya sangat berat bagi klub milik Raffi Ahmad ini meninggalkan posisi juru kunci.
Zona neraka BRI Liga 1 masih menyisakan dua jatah lagi untuk menemani The Phoneix, julukan RANS Nusantara FC. Dari data hingga pekan ke-31, setidaknya ada enam tim yang berpotensi turun pamor. Mereka antara lain PSIS, Persikabo 1973, Persik, Dewa United, PSS, dan Barito Putera. Berikut analisa klub yang bakal tertimpa nahas musim ini.
Kesialan PSIS
Sebelum kompetisi musim ini diputar, PSIS paling agresif di bursa transfer. Bahkan Mahesa Jenar berani menelikung Arema FC dan Persebaya demi mendapatkan Carlos Fortes dan Taisei Marukawa.
Namun di perjalanan kompetisi, kesialan malah akrab dengan PSIS. Fortes dan Marukawa tak seganas seperti ketika bermain di Arema FC serta Persebaya.
Di antara enam tim di atas, PSIS lebih beruntung dari jumlah sisa pertandingan. Mereka masih memainkan 29 laga. Tapi lima partai berikutnya juga tak mudah. Mereka memiliki tiga parta kandang dan dua tandang. Namun Marukawa dkk. harus saling sikut dengan dua rival bawah yakni Barito Putera dan PSS.
Belum lagi ancaman datang dari Persebaya dan Bali United. Bahkan, PSIS harus menjamu PSM yang sedang berambisi menjuarai kasta tertinggi Indonesia episode ini.
Persikabo 1973 Bisa Rontok
Laskar Padjajaran sudah melakoni 30 partai dengan koleksi 35 poin seperti PSIS dan Persik. Tapi Persikabo hanya menyisakan satu laga kandang melawan seteru papan bawah yakni Barito Putera.
Tiga pertandingan lainnya, Andi Setyo cs melawat ke kandang Persebaya, Persik, dan Persib. Ketiga tim ini juga sedang getol untuk bangkit. Terutama Persib yang bersaing dengan PSM ke tangga juara. Persikabo bisa terlepas dari zona terbawah jika Persib dinyatakan gagal juara musim ini.
Persik Deja Vu
Di antara enam tim itu, prestasi Persik paling moncer. Macan Putih benar-benar bangkit. Enam pertandingan beruntun telah dimenangkan.
Jika empat pertandingan berikutnya Arthur Irawan dkk. tampil konsisten, maka Persita, Dewa United, Persikabo 1973, dan Persis siap-siap jadi korban berikutnya.
Minimal pasukan Divaldo Alves bisa dapat tambahan enam poin dari dua laga kandang melawan Persita dan Persikabo. Mereka juga sambil berharap mampu mencuri satu poin dari tangan Dewa United serta Persis.
Jika berhasil mengakhiri kompetisi di papan tengah, ini merupakan deja vu. Musim lalu klub asal Kota Kediri ini juga terseok-seok, tapi sukses bertengger di urutan ke-11.
Dewa United dan PSS Sulit Bangkit
Dua kontestan ini sama-sama telah berlaga 31 pertandingan. Tiga pertandingan berikutnya cukup berat bagi Dewa United dan PSS.
The Tangsel Warriors punya dua jatah kandang menghadapi Persik dan Persija. Musim ini akan ditutup skuat asuhan Jan Olde Riekerink dengan muhibah ke markas Persebaya.
Kendala besar PSS musim ini karena banyak pemain dihantam cedera. Akibatnya Seto Nurdiantoro jarang bisa menampilkan skuat terbaiknya di tiap pertandingan.
Dengan kondisi tak kondusif, Super Elang Jawa tinggal punya sekali main di Sleman menjamu Bali United yang pasang target finish di posisi lima besar sebagai obat kegagalan mempertahankan gelar juara musim lalu. Yevhen Bokhashvili cs juga harus menghadapi PSIS dan Persija di luar kandang.
Barito Putera dan Reputasi RD
Ibarat pepatah hanya keledai yang masuk lubang yang sama. Itu pula yang dialami Barito Putera. Tim asal Banjarmasin ini seolah tak belajar dari pengalaman musim lalu yang nyaris terdegradasi.
Musim ini Laskar Antasari mengulang kesalahan sama. Barito Putera yang tertatih-tatih berharap magis Rahmad Darmawan bisa terulang seperti tahun lalu sukses menyelamatkan tim.
Kalo ini hanya keajaiban Barito Putera bisa selamat dari rasa malu. Dari empat pertandingan berikutnya Rizki Pora dkk. dua laga menantang tim yang sedang mempertahankan posisi di papan tengah yakni Bhayangkara FC dan Persita.
Sedang dua pertandingan lainnya harus saling injak dengan PSIS dan Persikabo 1973 untuk menjauhi papan bawah. Jika akhirnya Barito Putera mendampingi RANS Nusantara maka reputasi RD sebagai pelatih sarat prestasi pun bisa ternodai.