Bola.com, Jakarta - Arema FC termasuk tim yang tak punya waktu untuk beristirahat di awal bulan Ramadan. Ketika tim lain dapat waktu berlibur, tim berjulukan Singo Edan itu mempersiapkan diri menghadapi laga tunda melawan Borneo FC, Jumat (24/3/2023).
Karena itu, Ahmad Alfarizi dkk. langsung beradaptasi dengan pertandingan yang akan digelar malam hari. Lalu, apa saja penyesuaian yang dilakukan Arema saat Ramadan? Pelatih Arema FC, Joko 'Getuk' Susilo menegaskan jika tidak banyak perubahan yang dilakukan.
"Persiapan kami saat Ramadan masih normal. Karena ini sedang in season. Hanya pergeseran jam latihan. Itupun kalau bisa. Latihan setelah Maghrib. Tapi kalau tidak bisa, ya tetap latihan sore," kata Getuk.
Sebenarnya, pertandingan saat Ramadan digelar pada 20.30 WIB. Namun Arema FC tak ingin menggelar latihan di jam tersebut. Lantaran terlalu malam. “Kalau latihan terlalu malam justru mengganggu waktu istirahat pemain. Jadi, kami rasa latihan setelah Maghrib sudah bagus,” tegas mantan pelatih Persik Kediri itu.
Cegah Dehidrasi
Arema FC ingin berlatih setelah pemain tidak lagi berpuasa. Sehingga dengan energi yang cukup, mereka bisa menjalankan program dari tim pelatih. Tetapi jika tetap ada agenda latihan sore, tim pelatih akan membedakan program latihannya karena mayoritas pemain Arema sedang berpuasa. Sehingga Getuk tak ingin membuat anak buahnya dehidrasi.
Sebenarnya ini bukan kali pertama pemain Arema menjalan pertandingan dan latihan di saat Ramadan. Hampir setiap musim Liga 1 tetap berlangsung saat Ramadan. Namun, untuk latihan atau pertandingan pertamanya, tetap butuh adaptasi. Dokter tim Arema yang biasanya bekerja ekstra untuk menjaga kondisi pemain. Dia mengontrol makanan pemain terutama saat berbuka puasa.
Biasanya pemain dilarang mengkonsumsi makanan berat langsung saat berbuka puasa. Terutama saat jelang latihan atau pertandingan. Jadi pemain dapat porsi makanan yang bisa cepat dicerna.
Tak Lagi Latihan Pagi
Perlu diketahui, sebelum Ramadan, Arema lebih sering berlatih pada pagi hari. Hal itu sekarang tak bisa dilakukan. Karena akan membuat energi pemain lebih cepat terkuras saat melanjutkan puasa.
Saat Ramadan edisi sebelumnya, Arema lebih sering latihan mendekat buka puasa. Jadi, setelah latihan pemain langsung minum dan menyantap kurma atau makanan ringan lainnya.