Mengenang Momen Marc Marquez dan Casey Stoner Nyaris Berduet di Repsol Honda

oleh Hendry Wibowo diperbarui 23 Mar 2023, 19:45 WIB
Casey Stoner bela Marc Marquez (AFP)

Bola.com, Jakarta - MotoGP 2023 merupakan peringatan satu dekade Marc Marquez menjalani debut di kelas para raja. Namun, tahukah Anda bahwa pada 2013, ia hampir ditandemkan dengan Casey Stoner?

Eks Team Principal Repsol Honda, Livio Suppo, adalah salah satu penggagas ide itu. Sayang, semua batal gara-gara Stoner pensiun.

Advertisement

Selama berkarier di MotoGP, Stoner meraih dua gelar dunia di bawah kepemimpinan Suppo, yang kebetulan juga menjabat sebagai Manajer Ducati Team pada 2007.

Saat Stoner membela Repsol Honda, Marquez masih berada di Moto2 dan digadang-gadang menjadi tandemnya pada 2013.

2 dari 3 halaman

Cerita Livio Suppo

Pebalap Repsol Honda, Marc Marquez memacu motornya saat MotoGP Australia 2022 yang berlangsung di Sirkuit Phillip Island pada Minggu (16/10/2022) pagi WIB. (AFP/Paul Crock)

Namun, Stoner memutuskan pensiun dini dalam usia 27 tahun pada akhir 2012. Alhasil, alih-alih menjadi pengganti Dani Pedrosa, Marquez justru jadi pengganti Stoner pada MotoGP 2013.

Marquez pun sukses jadi penerus yang baik, karena langsung jadi juara dunia dengan status rookie, bahkan meraih lima gelar tambahan.

"Rencana kami membentuk tim dengan Casey dan Marc. Marc sangat kuat, tetapi juga diuntungkan cedera Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa,"  kisah Suppo via MOW Mag, Jumat (17//3/2023).

"Marc tetap salah satu rider yang lahir seratus tahun sekali. Namun, jelas bakal sulit baginya melakukan apa yang Casey lakukan pada 2011. Ketika ia menang 10 kali beruntun, karena Casey adalah Casey," lanjutnya. 

3 dari 3 halaman

Marc Marquez Ceria, Casey Stoner Tertutup

Pernah kerja bareng Stoner dan Marquez, Suppo yakin level talenta mereka sangat mirip, bahkan menyebut keduanya 'monster'.

Namun, soal karakter, keduanya disebut Suppo berbeda 180 derajat. Menurutnya, Marquez menghadapi hidup dengan senyuman dan cenderung melakukan segalanya untuk bersenang-senang.

"Marc tak seperti Casey, yang lebih tertutup dan sulit menjalani aktivitas pendukung balapan, seperti bepergian, wawancara, dan relasi publik. Hal-hal itu sangat membebani Casey. Ini justru keuntungan besar bagi Marc, dan sama untuk Valentino Rossi. Pendekatan Vale membuatnya punya karier sangat panjang," ucapnya.

Lalu, bagaimana jika Stoner dan Marquez benar-benar bertandem di Repsol Honda? Suppo pun meyakini bahwa fans MotoGP bakal dimanjakan oleh duel-duel sengit dan rivalitas mereka. Namun, ia mengaku kesulitan menerka-nerka berapa gelar dunia yang bisa diraih kedua rider andai mereka pernah bentrok di trek.

Sumber: MOW Mag

Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, Published 23/03/2023)

Berita Terkait