Bola.com, Jakarta - Pertemuan Arema FC melawan Borneo FC dalam lanjutan BRI Liga 1 2022/2023, Jumat (24/03/2023) bakal jadi laga reuni.
Terutama di kubu Borneo FC. Karena mereka diperkuat banyak eks pemain Arema. Seperti Adam Alis, Hendro Siswanto, Diego Michiels, Ahmad Nur Hardianto hingga kiper Dwi Kuswanto.
Di satu sisi, para pemain tersebut pasti tahu seperti apa kualitas Arema. Karena mereka belum lama meninggalkan Singo Edan.
Bahkan ada yang baru paruh musim ini pindah dari Arema ke Borneo. Yakni Adam Alis. Sebuah keuntungan tersendiri bagi Borneo FC.
Tidak Akan Banyak Memengaruhi
Tapi pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo melihat situasi ini tak akan banyak memengaruhi situasi pertandingan.
"Yang ada efeknya di Borneo FC. Bagi kami tidak ada pengaruhnya. Kami tetap teman di luar lapangan, dan jadi lawan 90 menit di lapangan,” jelasnya.
Biasanya, menghadapi mantan tim ibarat pisau bermata ganda. Bisa memicu semangat untuk memperlihatkan kemampuan sang pemain belum habis.
Tapi di sisi lain juga bisa membuat rasa canggung menghadapi mantan rekan-rekannya sendiri. Tentu Arema berharap mantan pemainnya itu akan bermain canggung.
Di Borneo, ada tiga pemain yang jadi tulang punggung tim. Hendro, Adam dan Diego. Ketiganya selalu jadi pilihan di starting eleven.
Sedangkan Hardianto dan Dwi lebih sering jadi cadangan. Meski begitu, mereka masih bisa memberikan kontribusi. Hardianto mencetak 4 gol. Sedangkan Dwi sudah 6 kali turun sebagai kiper utama.
Tak Ada Eks Borneo di Arema
Sebaliknya di tim Arema saat ini, tidak ada eks pemain Borneo FC. Hanya kiper ketiga, Andriyas Francisco yang sempat dipinjam Borneo FC untuk pra musim. Tepatnya Piala Presiden 2018. Setelah turnamen itu, Ciko, sapaan akrabnya kembali ke Arema.
Padahal sebelumnya Arema sempat diperkuat beberapa mantan pujaan publik Samarinda. Seperti Cristian Gonzales, Ferry Aman Saragih hingga Srdan Lopicic. Namun para pemain itu sudah hengkang dari Arema sekitar 5 tahun lalu.
Sedangkan di musim 2020, Arema sempat membawa gerbong pelatih dan pemain Borneo FC. Yakni era Mario Gomez. Tapi mereka hanya bertahan beberapa bulan saja.
Setelah itu kompetisi terhenti karena pandemi virus corona. Gomez dkk memilih mengakhiri kontrak bersama Arema karena tidak sepakat dengan regulasi pemotongan gaji ketika pandemi virus corona.