BRI Liga 1: Tancap Gas di Awal Musim, Lalu Tertatih-tatih, Ada Apa dengan Borneo FC?

oleh Gatot Sumitro diperbarui 27 Mar 2023, 10:45 WIB
Liga 1 - Ilustrasi Logo Borneo FC Samarinda BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Di awal musim BRI Liga 1 2022/2023, Borneo FC tampak sangat perkasa. Bersama PSM dan Madura United, klub asal Samarinda ini sempat bergantian menguasai puncak klasemen sementara.

Bahkan, saking moncernya, penampilan Pesut Etam (julukan Borneo FC) tak pernah terlempar dari posisi lima besar klasemen. Performa di tiap pertandingan nyaris tanpa cacat.

Advertisement

Kombinasi pemain lokal dan asing menjadikan Borneo FC bakal menjadi kuda hitam dalam perebutan gelar juara musim ini. Apalagi ada Matheus Pato yang sangat subur dalam urusan mencetak gol.

Namun di tengah perjalanan Borneo FC mulai terseok-seok. Jika diamati ada beberapa faktor penyebab performa Stefano Lilipaly dkk. terus merosot. Pamor Borneo FC pun direbut Persija dan Persib.

Jelang akhir musim ini, Borneo FC makin sulit bangkit untuk bersaing ke tangga juara. Berikut tiga fakta biang keladi runtuhnya kedigdayaan Borneo FC.

2 dari 5 halaman

Kurang Sabar

Borneo FC. Tim asal Samarinda, Borneo FC menjadi tim paling produktif dalam 10 laga awal BRI Liga 1 2022/2023. Pesut Etam berhasil mengoleksi 23 gol hingga saat ini, namun mereka harus puas berada di posisi ke-5 klasemen sementara dengan raihan 20 poin. Pemain tertajam di kubu Borneo FC adalah legiun asing mereka asal Brasil Matheus Pato yang telah mencetak 10 gol dan sementara menempati posisi puncak top skor BRI Liga 1 bersama stiker Persib Bandung, David Da Silva. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Dua musim terakhir pemberhentian pelatih kepala selalu jadi isu utama di internal tim. Diawali kabar mengejutkan mundurnya Mario Gomez musim lalu.

Kasus serupa terulang lagi musim ini. Dimana Milomir Seslija tiba-tiba juga bercerai dengan tim milik Nabil Husein tersebut. Padahal secara permainan tim dan prestasi, saat itu Borneo FC baik-baik saja karena masih ada di zona tiga besar papan atas.

Alih-alih memperbaiki tim, kehadiran pelatih baru asal Brasil, Andre Gaspar makin menjauhkan Borneo FC dari rivalitas mahkota juara. Setelah target juara seolah lepas, tim dengan warna kebesaran oranye ini mengalihkan misi bertahan di posisi lima besar.

Dan, sosok Pieter Huistra pun didatangkan dari Belanda. Namun eks Direktur Teknik Timnas Indonesia 2016 ini tak bisa sekonyong-konyong menyulap prestasi Borneo FC.

Di tengah kebingungan ini, manajemen sempat mengistirahatkan Manajer Tim Dandri. Meski akhirnya Dandri kembali bergabung dalam di akhir musim ini, tapi nasi sudah menjadi bubur.

Dari gejolak di posisi nakhoda tim ini, tampaknya Borneo FC kurang sabar menjalani sebuah proses kematangan skuad.

3 dari 5 halaman

Perombakan Gagal

Pemain Borneo FC, Andy Harjito (tengah) melakukan selebrasi bersama rekan-rekannya usai mencetak gol penyeimbang 2-2 ke gawang Bhayangkara FC di masa injury time babak kedua pada laga pekan ke-10 BRI Liga 1 2022/2023 antara Bhayangkara FC melawan Borneo FC di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (13/09/2022). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Di tengah kegundahan dibutuhkan kejernihan akal dalam mengambil sebuah keputusan. Namun itu seakan tak dimiliki top manajemen di Borneo FC.

Setelah pelatih dianggap gagal, maka sorotan berikutnya adalah kinerja pemain. Jika dari hasil evaluasi kemerosotan tim karena banyak kebobolan, maka pemain belakang harus jadi korban.

Ini yang mengejutkan. Borneo FC bikin kejutan lagi memutus kerjasama dengan Javlon Guseynov. Padahal pemain asal Uzbekistan ini telah empat musim setia menjadi palang pintu pertahanan.

Entah bermaksud menyegarkan skuad atau penurunan performa Guseynov, Borneo pun mengikat bek tengah asal Brasil, Julio Cesar. Padahal Borneo FC juga memulangkan Ambrizal Umanailo untuk menambah garang sisi penyerangan.

Tampaknya selain kurang sabar, faktor konsistensi permainan juga jadi kendala utama. Dia kelemahan ini yang akhirnya dimanfaatkan Persija dan Persib untuk menyingkirkan Borneo FC dari rivalitas the big three.

4 dari 5 halaman

Target Bisa Lepas

Pemain Borneo FC, Diego Michiels (tengah) melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Bhayangkara FC pada laga pekan ke-10 BRI Liga 1 2022/2023 antara Bhayangkara FC melawan Borneo FC di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (13/09/2022). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sebagai pelatih baru, Pieter Huistra masih butuh memahami karakter dan kualitas anak asuhnya. Dengan sisa pertandingan tak begitu banyak di akhir musim, berat bagi Huistra menyulap Borneo FC seperti di awal musim.

Pengalihan target juara menjadi bertahan di posisi lima besar rasanya juga cukup berat bagi Borneo FC. Peringkat tiga besar hampir pasti jadi milik PSM, Persib, dan Persija.

Dengan peta seperti ini, maka rangking lima besar tinggal menyisakan dua slot saja. Meski saat ini Borneo FC bertengger di urutan keempat, namun tak menutup kemungkinan kursi ini bakal direbut Bali United dan Madura United yang juga berambisi di zona papan atas.

Borneo FC masih butuh kesabaran dan konsistensi bersama Pieter Huistra. Pertanyaannya, apakah jika Huistra gagal memenuhi target itu akan dilengserkan seperti Milomir Seslija dan Andre Gaspar? Jika itu dilakukan, maka Borneo FC harus membangun tim lagi dengan gonta-ganti pelatih.

5 dari 5 halaman

Intip Posisi Tim Favoritmu di BRI Liga 1 Musim Ini

Berita Terkait