Bola.com, Yogyakarta - Kabar duka datang dari dunia balap Indonesia. Mantan pembalap nasional asal Yogyakarta, Irwan Ardiansyah, meninggal dunia pada Selasa (28/3/2023) karena sakit.
Irwan mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 09:00 WIB di Rumah Sakit JIH, setelah berjuang melawan kanker. Pembalap yang dikenal dengan julukan Dian Crystal itu, sudah beberapa bulan terakhir menjalani perawatan intensif di sejumlah rumah sakit di Jakarta.
Kabar meninggalnya Irwan Ardiansyah disampaikan sahabat almarhum, Faried Jayen Soepardjan. Keduanya sama-sama pencinta motor dan aktif di organisasi Ikatan Motor Indonesia (IMI) Yogyakarta.
"Kami sebagai sahabat mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya atas berpulangnya Mas Irwan Ardiansyah. Beliau adalah sosok yang sangat luar biasa, terutama dedikasi pada olahraga balap motor di DIY dan Indonesia," kata Faried Jayen.
Berprestasi
Semasa hidup, Irwan Ardiansyah dikenal sebagai pembalap road race bersama sang adik, Hendriansyah. Tak hanya itu, Irwan juga andal dalam menaklukkan medan terjal berlumpur.
Rentetan prestasi ditorehkan Irwan di berbagai kejuaraan pada era 2000-an. Satu di antaranya yakni menjadi juara Indonesian MX Champion sebanyak tujuh kali periode 1996-2002.
Kontribusinya di balap motor tak berhenti di situ. Setelah memutuskan pensiun dari dunia balap, Irwan dan rekannya lantas ikut membantu membina rider muda Tanah Air.
Termasuk dua anaknya, Sheva Ardiansyah dan Ryan Devano Ardiansyah. Kedua anaknya bahkan sempat meraih prestasi balap motocross di Amerika.
Karena kecintaannya akan dunia balap motor, bapak tiga anak itu pun mendirikan workshop motocross, yang diberi nama Ardians Motocross Shop. Juga membuat racing suit atau wearpack balap Ardians Racing Suits di Bantul.
Duka Mendalam
Kepergian Irwan Ardiansyah meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya. Salah satunya dirasakan pelatih motocross yang sempat bersama Irwan pada 1994-2003, Endy WS. Endy mengaku sangat kehilangan sosok Irwan.
Endy mengenang, Irwan adalah sosok yang profesional dan gigih dalam mencapai target. Pada akhir kariernya, Irwan juga mendapat banyak gelar juara nasional.
"Saya menemani sampai tujuh kali juara nasional. Irwan Ardiansyah adalah sosok yang profesional, contoh yang disiplin sebagai pembalap, komitmen dan contoh yang rasional dalam berpikir," kenang Endy WS.
"Itu yang membuat dia juara nasional motocross hingga tujuh kali," sambungnya.
Sakit Sejak November 2022
Lebih jauh, Endy WS menceritakan, Irwan sempat mengeluh sakit pada November 2022. Tetapi saat itu Irwan masih aktif melatih balap. Maklum, sejak pensiun, Irwan memang terjun sebagai pelatih.
"Mulai bulan November 2022 itu mulai sakit, saat mengeluh sakit masih melatih karena setelah pensiun kan melatih balap," ungkapnya.
"Selanjutnya, mulai bulan Januari tahun ini sudah mulai dirawat di salah satu rumah sakit di Yogyakarta hingga tadi meninggal sekitar jam 9 pagi," lanjut Endy.
Dikebumikan di Makam Keluarga
Jenazah Irwan Ardiansyah disemayamkan di rumah duka di Jalan Parangtritis, KM 4,5, Saman, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Lantas dikebumikan di pemakaman keluarga Krapyak, Panggungharjo, Sewon, Kabupaten Bantul pada Selasa (28/3/2023) pukul 16.00 WIB.
Raganya memang telah tiada, tetapi semangat dan peninggalan di dunia balap akan selalu abadi dalam ingatan. Selamat jalan legenda motocross Indonesia.