Mikel Arteta dan 8 Bintang yang Apes Banget, Tak Pernah Dipanggil Timnas

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 26 Okt 2024, 11:15 WIB
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta menyaksikan pemainnya bertanding melawan PSV Eindhoven selama pertandingan lanjutan Liga Europa di stadion Emirates di London, Kamis, 20 Oktober 2022. Arsenal menang tipis atas PSV 1-0. (AP Photo/Ian Walton)

Bola.com, Jakarta - Membela timnas biasanya menjadi impian besar setiap pemain sepak bola. Ada kebanggaan spesial ketika dipercaya memakai jersey kebanggaan tim nasional. 

Mewakili negara menjadi puncak karier bagi para pemain sepak bola profesional. Itu bisa menjadi penghargaan atas kerja keras selama bertahun-tahun. 

Advertisement

Namun mantan bintang Arsenal, Manchester United, dan Chelsea termasuk di antara beberapa pemain terbaik yang tidak pernah mendapatkan cap internasional untuk negara mereka. Siapa sajakah mereka?

Berikut 9 bintang sepak bola profesional yang gagal masuk ke dalam timnas negaranya, satu di antaranya adalah Mikel Arteta. 

 

2 dari 10 halaman

1. Mikel Arteta

Pelatih Kepala Arsenal, Mikel Arteta memberikan tepuk tangan setelah laga leg pertama Liga Europa 2022/2023 melawan Sporting CP di Jose Alvalade Stadium, Lisbon, Jumat (10/03/2023) dini hari WIB. Laga berakhir dengan skor imbang 2-2. (AP Photo/Armando Franca)

Mikel Arteta punya kualitas yang tidak perlu diragukan. Buktinya, dia kini dipercaya menangani Arsenal. Sebelumnya, dia juga pernah didapuk menjadi staf pelatih Pep Guardiola di Manchester City,

Kini saat menjadi manajer Arsenal, Arteta juga cemerlang berpeluang besar untuk menjuarai Premier League.

Saat menjadi pemain, Arteta juga sangat brilian sebagai gelandang. Akan tetapi, dia tidak pernah masuk ke dalam skema Timnas Spanyol hingga pensiun.

 

3 dari 10 halaman

2. Paolo Di Canio

6. Paolo Di Canio – Nama pelatih Sunderland ini memang tidak sementereng Roberto Baggio maupun Fabrizio Ravanelli di Juventus. Namun kehadirannya di skuad Le Zebre membuat lini depan Nyonya Tua semakin tajam. (AFP/Joshua Roberts)

Mungkin ada dua hal yang tidak membantu Di Canio menembus Timnas Italia. Pertama, karena banyaknya talenta penyerang yang tersedia saat itu.

Alasan kedua, dia pernah terlibat beberapa insiden kontroversial. Tetap saja, para pencinta sepak bola tidak dapat meragukan bakat penyerang yang luar biasa ini.

 

4 dari 10 halaman

3. Steve Bruce

Ilustrasi - Mikel Arteta, Steve Bruce, dan Dario Hubner (Bola.com/Adreanus Titus)

Steve Bruce mencatatkan lebih dari 400 penampilan untuk Manchester United. Dia juga menyabet tiga gelar Liga Inggris, tiga trofi Piala FA, satu gelar Piala Winners, dan satu Piala Super Eropa.

Dengan banyaknya prestasi itu, sangat mengherankan jika dia tidak memiliki caps untuk Timnas Inggris. Bruce hanya mencatat satu penampilan untuk Timnas Inggris B.

 

5 dari 10 halaman

4. John McGovern

Berbeda dengan era sekarang, sepak bola Skotlandia jauh lebih kuat pada tahun 1970-an dan 1980-an. Tetapi tampaknya tidak terbayangkanseorang pemain yang menjadi kapten Nottingham Forest saat menjuarai Piala Chammpions (kini Liga Champions) berturut-turut gagal tampil untuk negaranya.

Ya, McGovern adalah pemain yang sangat berjasa di Nottingham Forest, tetapi terlupakan di Timnas Inggris. Dia dibesarkan di Hartlepool setelah pindah dari Montrose pada usia tujuh tahun, dan mendapatkan Hall of Fame Sepak Bola Skotlandia pada 2018.

 

6 dari 10 halaman

5. Carlo Cudicini

Aksi kiper Tottenham Hotspur, Carlo Cudicini di laga lawan Stoke City dlam lanjutan EPL yang digelar di White Hart Lane, London, 27 Januari 2009. AFP PHOTO/IAN KINGTON

Cudicini adalah satu di antara beberapa penjaga gawang Italia yang tampil luar biasa di level klub, tetapi cukup malang di Azzurri. Kemalangan Cudicini karena Italia memiliki sejumlah penjaga gawang hebat misalnya saja Gianluigi Buffon, Gianluca Pagiluca, hingga Angelo Peruzzi.

Cudicini dianggap sebagai salah satu kiper terbaik di Premier League saat mengenakan jersey nomor 1 Chelsea pada awal 2000-an. Namun, dia hanya mentok mendapat panggilan untuk Timnas U-21 Italia.

 

7 dari 10 halaman

6. Stefan Klos

Seperti Italia, Jerman juga terkenal memiliki stok berlimpah penjaga gawang hebat. Kesialan akhirnya jatuh kepada Stefan Klos salah satu penjaga gawang hebat yang tidak pernah dipanggil ke Timnas Jerman.

Menghabiskan delapan tahun di Borussia Dortmund dan Rangers, Klos memenangi 13 trofi utama, termasuk Liga Champions 1997. Sayangnya, dia harus puas dengan dua penampilan di tim Jerman U-23 karena kehadiran Oliver Kahn dan Andreas Kopke.

 

8 dari 10 halaman

7. Steed Malbranque

Malbranque merupakan salah satu bintang populer di Premier League kala memperkuat Fulham, Tottenham Hotspur, dan Sunderland. Bahkan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, mengaku sangat menyukai permainannya.

Sang gelandang mendapat dua kali panggilan ke skuad Prancis dengan selisih waktu delapan tahun tetapi gagal masuk ke lapangan. Selain Prancis, dia juga sebenarnya mendapat tawaran untuk memperkuat Timnas Belgia.

 

9 dari 10 halaman

8. Mario de Castro

De Castro bermain sepak bola profesional hanya selama lima tahun, mencetak 195 gol dalam 100 penampilan untuk Atletico Mineiro. Sang striker sebenarnya pernah sekali dipanggil ke skuad Brasil tetapi menolak kesempatan itu karena hanya akan menjadi cadangan Carvalho Leite dari Botafogo.

De Castro pensiun pada 1931 di usia 26 tahun setelah menjuarai Campeonato Mineiro. Kala itu Mineiro tertinggal 0-3 dan berbalik memenangi pertandingan saat mencetak empat gol di babak kedua atas Villa Nova.

 

10 dari 10 halaman

9. Dario Hubner

Dario Hubner. Striker Jerman yang telah pensiun bersama Cavenago pada Januari 2011 ini pernah menjadi top skor Liga Italia pada musim pertamanya membela Piacenza pada 2001/2002 saat usianya menginjak 35 tahun. Total ia mencetak 24 gol pada musim tersebut. (twitter/footballitalia)

Ayah Hubner adalah orang Jerman, tetapi sang striker selalu ingin mewakili negara kelahirannya yakni Italia. Meskipun mencetak lebih dari 250 gol liga, tetapi pertanyaan tentang klub kecil yang diperkuatnya serta sikapnya yang membuatnya gagal.

Apalagi saat itu Italia bergelimang striker hebat seperti Alessandro Del Piero, Francesco Totti dan Christian Vieri. Rekor Hubner sebagai pemain tertua yang finis sebagai pencetak gol terbanyak Serie A akhirnya terpatahkan pada 2015.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait