Bola.com, Jakarta - Lagu berjudul Glorious dihadirkan untuk menjadi lagu resmi Piala Dunia U-20 2023. Namun, belakangan lagu itu dihapus dari situs resmi FIFA setelah adanya permasalahan mengenai turnamen tersebut.
Reza Arap adalah salah satu sosok yang menciptakan lagu tersebut. Reza Arap bersuara mengenai dihapusnya lagu ciptaannya dari situs resmi FIFA. Ia menuliskan pendapatnya di Twitter.
"Jarang nih gua nyablak kayak gini. Reja Arap nih yang ngomong, bukan YB, YB-an," tulis Reza Arap.
Reza Arap merasa Piala Dunia U-20 2023 jauh lebih penting ketimbang satu lagu ciptaannya itu.
"Soal World Cup FIFA, pildun gini, kalau ditanya gua atau anak-anak kesel atau enggak soal soundtrack @WEIRDGENIUS_ Glorious #U20WC jujur enggak kesel gua, kaget juga kaga. Itu lagu enggak penting lah. Enggak lebih penting daripada eventnya itu sendiri," jelasnya.
Banyak yang Terdampak
Reza Arap terlihat sangat khawatir dengan nasib Piala Dunia U-20 2023. Ia memikirkan para pemain muda yang bisa kehilangan kesempatan tampil pada ajang itu.
'Misal amit-amit Piala Dunia U-20 2023 batal total, buset selain mimpi anak-anak U-20 buat main bola hilang," katanya.
Selain itu, Reza Arap juga membayangkan efek negatif lain yang akan terjadi jika Piala Dunia U-20 2023 batal. Yang paling terasa adalah hilangnya lapangan pekerjaan.
"Coba lu bayangin berapa besar lapangan kerjaan yang hilang. Enggak perlu bahas yang mayor, se-simpel di depan area stadion jualan starling, mereka yang jualan teh botol, ibu-ibu jualan kerak telor sama gulali kan jadi enggak jualan. Bayangin juga berapa banyak stock 'Memes' dari pemain, penonton, yang jualan yang harusnya kita liat di Twitter atau Instagram kan jadi enggak ada," sambungnya.
Hanya Bermain Bola
Lebih lanjut Reza Arap menyatakan para pemain muda yang akan datang ke Indonesia pada Piala Dunia U-20 2023 hanya datang untuk bermain sepak bola. Mereka sudah memupuk mimpi itu sejak masih kecil.
"Itu bocah-bocah cuma pingin maen bola. Dari kecil main bola plastik di gang, dia cuma pengen main bola beneran di stadion beneran," ujarnya.
"Mereka kemari tidak bawa bahan nuklir juga. Bawa gunting kuku aja menurut gua enggak dibolehin juga gitu. Ya masa semua udah latihan sampe ujung jempol kapalan malah jadi ribet gini," tandasnya.