Mereka yang Bikin Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 Harus Meminta Maaf dan Dipidana

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 29 Mar 2023, 22:41 WIB
Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali (kiri) memberikan materi pada acara diskusi suporter Timnas Indonesia menyambut Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (24/03/2023). Acara yang betajuk Suara Suporter tersebut diselenggarakan oleh Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi) 

Bola.com, Jakarta - Koordinator Save our Soccer (SOS), Akmal Marhali, meminta kepada pihak-pihak yang membuat turnamen Piala Dunia U-20 2023 batal digelar di Indonesia meminta maaf.

Bahkan, pria yang royal memperjuangkan agar FIFA tidak membatalkan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia itu menyatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas keputusan tersebut agar dituntut secara hukum.

Advertisement

FIFA resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Rabu (29/3/2023) malam WIB. Delegasi yang dilakukan Erick Thohir di Doha ternyata tak ampuh dalam mengupayakan agar Indonesia tetap jadi tuan rumah.

"Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," bunyi pernyataan FIFA.

 

2 dari 5 halaman

Harus Bertanggung Jawab

Calon Gubernur Bali Wayan Koster (Liputan6.com/Dewi Divianata)

Akmal Marhali kemudian mengambil sikap tegas. Ia meminta agar pihak-pihak yang selama ini berteriak menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia untuk meminta maaf.

"Mereka yang bikin gaduh dan membuat kita batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 harus tanggung jawab secara moral, meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, pemain muda kita yang kehilangan mimpinya tampil di Piala Dunia," kata Akmal Marhali.

"Meminta maaf kepada rakyat Indonesia karena kehilangan kesempatan mencetak sejarah sebagai tuan rumah Piala Dunia, dan juga meminta maaf kepada rakyat Indonesia bahwa kita sebagai bangsa gagal menjalankan amanat besar, sebagai bangsa gagal memegang teguh komitmen yang telah diberikan," katanya lagi.

 

3 dari 5 halaman

Bisa Dipidana

Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat mendampingi Presiden Jokowi di Batang. (Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Lebih lanjut, Akmal menuturkan, pihak-pihak yang 'berjasa' menggugurkan mimpi Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bisa dituntut pidana.

"Mereka yang bikin gaduh bisa dipidana lewat clash action karena membuat rugi secara materil dan imateril. Mereka sudah membuat bangsa kita dipermalukan di mata dunia karena kepetingan politik."

"Ini adalah kejadian yang sangat menyakitkan buat Indonesia, dan memprihatinkan, karena kepentingan politik mengorbankan kepentingan masyarakat banyak," tutupnya.

 

4 dari 5 halaman

Ancaman FIFA

Setelah ini, FIFA akan menentukan rumah Piala Dunia U-20 2023 setelah mencoret Indonesia.

"Tuan rumah baru akan diumumkan sesegera mungkin, dengan tanggal turnamen saat ini tetap tidak berubah. Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya," lanjut FIFA lagi.

Ancaman tersebut sudah ditakutkan oleh Arya. Ia bahkan khawatir sanksi pembekuan seperti tahun 2015 bakal terjadi lagi.

"Tetapi yang lebih parah lagi, bukan cuma soal Piala Dunia-nya, tetapi bagaimana kita akan dikucilkan. Itu yang saya khawatirkan, bisa membuat iklim sepak bola kita berat.

"Sanksi dari FIFA buat Indonesia, itu yang paling saya takutkan. Sama seperti tahun 2015."

5 dari 5 halaman

FIFA Akan Dampingi PSSI

FIFA, selanjutnya, berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan kepada PSSI.

"FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan tersebut, tetap berkomitmen untuk aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintahan Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022."

"Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir."

Berita Terkait