Indonesia Dicoret dari Status Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Mimpi I Made Tito Wiratama Sirna di Depan Mata

oleh Alit Binawan diperbarui 30 Mar 2023, 11:15 WIB
Gelandang muda Bali United I Made Tito Wiratama berusaha lepas dari penjagaan bek Persebaya Surabaya Rizky Ridho dalam lanjutan pekan ke-25 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion Maguwoharjo, Sleman. (Bola.com/Maheswara Putra)

Bola.com, Jakarta - Mimpi para pemain Timnas Indonesia U-20 sirna begitu saja. Kurang lebih 50 hari sebelum kick off Piala Dunia U-20 2023, FIFA resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah. Padahal berbagai persiapan sudah dilakukan dengan matang.

Bukan mempersiapkan Timnas Indonesia U-20 saja, tetapi Pemerintah juga sudah merogoh kocek dalam untuk melakukan perbaikan 6 stadion serta lapangan penunjang yang dipakai untuk Piala Dunia U-20 2023.

Advertisement

Kemungkinan besar FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 adalah karena isu politik terkait penolakan Timnas Israel U-20 yang berlaga di Piala Dunia U-20 kali ini.

Gelandang Timnas U-20 asal Bali United, I Made Tito Wiratama begitu terpukul dengan kabar ini. Padahal ini adalah mimpi terbesarnya sebagai pesepakbola profesional untuk membela Timnas Indonesia, terutama bisa berlaga di Piala Dunia U-20 2023.

Mimpi ini sudah ada sejak ia masih berseragam Bali United U-16 di EPA Liga 1 2019.

“Sebelumnya, saya belum pernah dipanggil ke Timnas Indonesia. Saya selalu berdoa momen ini akan datang dan bisa bermain di Piala Dunia U-20. Lalu kesempatan itu datang, tapi ada kejadian yang di luar prediksi. Saya tidak bisa berkata apa-apa,” terangnya.

2 dari 4 halaman

Kasihan Masa Depan Sepak Bola Indonesia

Ilustrasi Sepak Bola. (Photo by Emilio Garcia on Unsplash)

Selain gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Indonesia juga harus bersiap dengan sanksi yang akan diberikan oleh FIFA.

Berbagai kemungkinan terburuk harus siap dihadapi. Namun, banyak yang berharap jika Indonesia mendapatkan sanksi, itu tidak terlalu berat.

"Ini kali pertama saya melihat situasi seperti ini. Saya tidak bisa memprediksi sanksi yang diberikan FIFA untuk Indonesia. Namun, saat saya masih bermain sepak bola, sanksi sempat diberikan FIFA kepada Indonesia dengan tidak boleh mengikuti kualifikasi Piala Dunia," terang Oscar Aravena, mantan pemain Persija Jakarta, Persela Lamongan, dan PSM Makassar.

"Semoga Indonesia hanya mendapatkan hukuman yang sangat ringan. Saya berharap seperti itu," lanjutnya.

 

3 dari 4 halaman

Mimpi Anak Bangsa Sirna

Mantan pemain Persela Lamongan, Oscar Aravena. (Bola.com/Gatot Susetyo)

Meskipun bukan WNI, tetapi Oscar Aravena sudah menambatkan hatinya kepada Indonesia. Ia begitu cinta dengan Indonesia. Ia tidak ingin melihat mimpi pesepak bola muda di Indonesia sirna begitu saja dengan hal seperti ini.

Kebetulan Oscar akan ambil bagian di Piala Dunia U-20 2023 sebagai kepanjangan tangan dari Timnas Ekuador U-20. Sudah lebih dari 2 bulan Oscar berada di Bali untuk mempersiapkan kedatangan tim-tim dari Amerika Selatan.

 “Kasihan masa depan sepak bola Indonesia. Kasihan juga anak-anak di sini. Indonesia sedang memiliki generasi sepak bola yang bagus, tetapi dengan keputusan ini, bisa saja masa keemasan mereka hilang,” ucapnya.

4 dari 4 halaman

Sedih dengan Keputusan FIFA

Logo FIFA. (AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI)

Oscar Aravena mengaku sedih setelah mendengar kabar mengenai keputusan FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Padahal ia memiliki mimpi setelah event itu terlaksana di Indonesia.

“Jelas saya sedih dengan keputusan FIFA. Saya cinta Indonesia dan sepak bolanya. Saya punya keinginan setelah Piala Dunia U-20, ingin melatih klub di Indonesia."

"Namun, ini kejadian yang aneh dan membingungkan. Hanya dalam waktu sekitar satu minggu ada penolakan Timnas Israel di Indonesia. Akhirnya, Indonesia batal menjadi tuan rumah,” tutup Oscar.