Bola.com, Jakarta - FIFA mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Rabu (29/3/2023) malam WIB. Jika dirunut, kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah diawali surat Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada 14 Maret 2023.
Piala Dunia U-20 harusnya digelar pada 2021 lalu. Namun, akibat pandemi COVID-19, salah satu agenda utama FIFA tersebut diundur. Piala Dunia U-20 baru akan bergulir pada 20 Mei hingga 11 Juni tahun ini.
Indonesia seharusnya menjadi tuan rumah. Ada enam stadion yang sudah disiapkan untuk menggelar pertandingan Piala Dunia U-20 2023.
Sebanyak 24 negara dipastikan ambil bagian setelah lolos dari kualifikasi, kecuali Indonesia. Meski turnamen tersebut tak lagi digelar di Indonesia, jadwal pertandingan tetap bergulir seperti semula.
Lantas, seperti apa kronologi dicoretnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023? Simak ulasannya di bawah ini.
Israel Lolos Piala Dunia U-20 pada Juni 2022
Belakangan, keikutsertaan Timnas Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023 menjadi isu yang banyak dibahas. Padahal, Israel memastikan satu tempat di Piala Dunia U-20 sejak Juni 2022.
Israel mampu lolos ke semifinal Euro U-19 untuk menjadi satu dari lima wakil Eropa di Piala Dunia U-20. Bahkan, Israel berhasil lolos ke final, sebelum akhirnya kalah dari Inggris dengan skor 1-3.
Ketika itu, tak banyak isu yang berkembang di Indonesia. Persiapan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 berjalan seperti biasa.
FIFA kemudian memastikan Indonesia tetap menjadi tuan rumah, walau ada Tragedi Kanjuruhan pada Oktober tahun lalu.
Muncul Penolakan dari Gubernur Bali
Pada 11 Maret 2023, empat negara wakil Asia dipastikan lolos ke Piala Dunia U-20 2023. Wakil Asia itu adalah Irak, Jepang, Uzbekistan, dan Korea Selatan. Mereka melengkapi daftar 24 negara yang lolos ke Piala Dunia U-20 2023.
Tiga hari kemudian, atau pada 14 Maret 2023, muncul kabar yang cukup mengejutkan. Gubernur Bali, I Wayan Koster, mengirim surat kepada Menpora soal penolakan Israel bermain di Bali. Dari situ, situasi soal Piala Dunia U-20 2023 makin panas.
Gelombang penolakan terjadi di beberapa tempat. Bahkan, sempat ada aksi turun ke jalan terkait isu kedatangan Timnas Israel U-20.
Gubernur Jawa Tengah Juga Tolak Israel
Setelah Wayan Koster, giliran Ganjar Pranowo yang membuat pernyataan penolakan kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 2023. Gubernur Jawa Tengah itu membuat pernyataan pada Kamis, 23 Maret 2023.
"Dalam konteks Piala Dunia U-20 kami mendorong upaya-upaya yang mesti dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini menerobos agar U-20 tetap sukses tapi tidak menghadirkan Israel," tegas Ganjar dalam keterangan tertulis, dikutip dari Detik.
Drawing Fase Grup Piala Dunia U-20 Batal
Setelah itu, situasi makin sulit ditebak. Pada 26 Maret 2023, PSSI memastikan drawing fase grup Piala Dunia U-20 dibatalkan. Rencananya, drawing akan digelar pada 31 Maret 2023 di Bali.
Ketika itu, anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, menyebut surat dari Wayan Koster sebagai salah satu alasan pembatalan drawing Piala Dunia U-20. PSSI mencoba melakukan upaya diplomasi dengan beberapa pihak untuk mengendalikan situasi.
18 Perwakilan FIFA ke Indonesia
Meskipun drawing resmi dibatalkan, FIFA tetap melanjutkan agenda lain mereka di Indonesia. Sejak 20 Maret 2023, ada 18 perwakilan FIFA yang berada di Indonesia untuk melakukan inspeksi terhadap venue pertandingan.
Tim dari FIFA mengecek persiapan Indonesia dan mengunjungi enam venue utama Piala Dunia U-20 2023. Proses ini terjadi pada 22 hingga 27 Maret 2023.
Bukan hanya stadion sebagai venue pertandingan, tim dari FIFA juga mengunjungi fasilitas penunjang seperti lapangan latihan.
27 Maret, Situasi Makin Genting
Setelah pembatalan agenda drawing Piala Dunia U-20, situasi makin tak menentu. Muncul berbagai spekulasi soal status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Apalagi, FIFA mencabut beberapa pemberitaan soal Piala Dunia U-20 di situs resmi.
Mantan pengurus PSSI, Yesayas Oktavianus, bahkan menyebut FIFA sudah mengirim surat pembatalan Piala Dunia U-20 pada pemerintah Indonesia. "Mungkin pemerintah sedang melakukan lobi-lobi tingkat tinggi di balik ini semua," katanya.
"Sehingga mereka butuh sedikit waktu lagi untuk sampai kepada kesimpulan akhir," tambah Yesayas.
Presiden Joko Widodo Bersuara
Pada 28 Oktober 2023, Presiden Joko Widodo memberikan keterangan resmi soal situasi seputar Piala Dunia U-20. Joko Widodo memastikan bahwa Israel tetap bisa ambil bagian pada Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
"Saya menjamin keikutsertaan Israel tak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina. Dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat," tegas Jokowi, sapaan karibnya.
Jokowi kemudian juga mengutus Ketua PSSI, Erick Thohir, untuk terbang ke Swiss dan berjumpa FIFA. Pertemuan PSSI dan FIFA terjadi pada Rabu, 29 Maret 2023.
Keputusan Akhir FIFA
Pada Rabu (29/3/2023) malam WIB, selepas pertemuan antara Erick Thohir dan Gianni Infantino, FIFA membuat pernyataan resmi soal Piala Dunia U-20 2023. FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah dan mungkin akan menjatuhkan sanksi.
"Berdasarkan hasil pertemuan antara Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Presiden PSSI, Erick Thohir, FIFA memutuskan untuk mencabut Indonesia dari status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," bunyi pernyataan resmi tersebut.
"FIFA akan segera mengumumkan tuan rumah baru Piala Dunia U-20 2023 secepat mungkin, di mana turnamen ini akan digelar di periode waktu yang sama," sambung pernyataan resmi FIFA.
Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin/Published: 30/3/2023)