Akmal Marhali: Kami Masih Pelajari Kemungkinan Clash Action kepada Penolak Israel di Piala Dunia U-20 2023

oleh Hery Kurniawan diperbarui 30 Mar 2023, 17:45 WIB
Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali memberikan materi pada acara diskusi suporter Timnas Indonesia menyambut Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (24/03/2023). Acara yang betajuk Suara Suporter tersebut diselenggarakan oleh Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Koordinator Save Our Soccer (SOS), Akmal Marhali bersikap keras setelah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Akmal sempat menyerukan mereka yang menolak Israel dan menyebabkan Piala Dunia U-20 2023 batal hadir di Tanah Air bisa dipidana.

"Mereka yang bikin gaduh bisa dipidana lewat clash action karena membuat rugi secara materil dan imateril. Mereka sudah membuat bangsa kita dipermalukan di mata dunia karena kepentingan politik."

Advertisement

"Ini adalah kejadian yang sangat menyakitkan buat Indonesia, dan memprihatinkan, karena kepentingan politik mengorbankan kepentingan masyarakat banyak," jelas Akmal Marhali, Rabu (29/3/2023).

Bola.com mencoba mengonfirmasi bagaimana kemungkinan clash action bisa diberikan kepada mereka yang disebut menggagalkan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.

Akmal Marhali mengaku sampai saat ini belum bergerak melakukan clash action tersebut. Ia masih akan mempelajari terkait kemungkinan itu.

"Saya mengusulkan kalau masyarakat mau mengusulkan clash action bisa dilakukan. Tetapi saya sedang mempelajari apa bisa dilakukan," ujar Akmal kepada Bola.com, Kamis (30/3/2023) sore WIB.

2 dari 4 halaman

Jangan Balik Badan

Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali (kiri) memberikan materi pada acara diskusi suporter Timnas Indonesia menyambut Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (24/03/2023). Acara yang betajuk Suara Suporter tersebut diselenggarakan oleh Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi) 

Akmal Marhali menggarisbawahi mereka yang menyababkan batalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia harus bertanggung jawab, tidak boleh balik badan dan tiba-tiba tidak peduli.

"Artinya begini, kita ingin ada yang bertanggung jawab, jangan semua balik badan," serunya.

Akmal Marhali merasa dampak yang ditumbulkan dari penolakan itu sangat luar biasa. Indonesia dibuat malu di mata dunia internasional.

"Kalau secara moral tidak mau menyampaikan permohonan maaf ya dengan clash action. Kalau bisa malah mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab, karena dampaknya luar biasa," jelasnya.

3 dari 4 halaman

Konsultasi Dulu

Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali memberikan materi pada acara diskusi suporter Timnas Indonesia menyambut Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dua Senayan, Jakarta, Jumat (24/03/2023). Acara yang betajuk Suara Suporter tersebut diselenggarakan oleh Presidium Nasional Suporter Sepak Bola Indonesia (PN-SSI). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Dalam waktu dekat, Akmal Marhali akan berkonsultasi dengan anggota Save Our Soccer (SOS) lain yang memiliki keahlian di bidang hukum untuk melakukan langkah lebih lanjut.

"Saya bukan pakar hukum, ini lagi saya pelajari, Senin nanti saya mau ketemu kawan orang-orang hukum," jelasnya.

Sementara itu gugatan class action adalah gugatan yang diajukan oleh pihak yang dirugikan dalam jumlah banyak dan punya kepentingan sama.

4 dari 4 halaman

Rilis Resmi FIFA

Berikut ini surat atau rilis resmi dari FIFA perihal pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dalam surat ini, tertulis pula ancaman sanksi dari FIFA yang bisa dijatuhkan kepada Indonesia

 

Rilis FIFA terkait pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023