Bola.com, London - Manajer Chelsea, Graham Potter mengakui timnya akan menghadapi penjualan besar-besaran pada musim panas.
Dengan kerugian sebesar £120 juta dan kemungkinan tidak tampil di level Eropa musim depan, Chelsea harus menjualnya untuk mematuhi aturan Financial Fair Play.
"Itulah tantangan yang kita miliki," kata Potter.
"Kami memiliki skuad yang besar dengan banyak pemain yang sangat bagus. Hal-hal ini sangat rumit karena ini bukan tentang pendapat saya. Ini tentang pemain, klub, banyak hal yang tidak saya kendalikan," katanya.
Terpaksa
Chelsea harus melakukan bersih-bersih pada bursa transfer musim panas tahun ini. The Blues dikabarkan bakal melepas 10 pemain untuk menyeimbangan neraca keungan.
Di Premier League, ada aturan yang melarang klub merugi hingga 105 juta poundsterling atau lebih dalam tiga tahun secara beruntun.
Dalam dua tahun ke belakang, Chelsea mengalami kerugian hingga 121 juta dan 153,4 juta poundsterling. Jika kembali merugi di atas 105 juta poundsterling pada periode 2023, Tim London Biru akan melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).
Daftar Jual
Chelsea pun akan dijatuhi sanksi akibat pelanggaran tersebut. The Blues telah belanja besar pada Januari 2023, dan mungkin tak mendapat bonus karena gagal finis empat besar.
Satu di antara solusi bagi Chelsea agar terhindar dari sanksi FFP adalah dengan menjual pemain. Kebetulan, ada beberapa pemain mahal yang tak tak masuk rencana manajer Graham Potter yang bisa jadi sumber uang bagi The Blues.
Nama-nama yang mungkin bisa dijual di antaranya Pierre-Emerick Aubameyang, Christian Pulisic, Hakim Ziyech, Mason Mount, Conor Gallagher, hingga Callum Hudson-Odoi.
Keputusan Berat
Graham Potter mau tak mau menjalani situasi itu walaupun mungkin dia berat melepas pemain tertentu.
"Ini tidak pernah menjadi dunia yang ideal dan Anda berurusan dengan apa yang harus Anda hadapi di musim panas dan membuat keputusan," katanya.