Bola.com, Denpasar - Penantian panjang selama 23 tahun itu akhirnya tercapai. PSM Makassar berhasil meraih gelar juara BRI Liga 1 2022/2023 setelah menumbangkan Madura United dengan skor 3-1.
Dengan 72 poin yang sudah didapat Wiljan Pluim dkk, poin PSM tidak mungkin terkejar lagi oleh Persib Bandung di posisi runner-up dengan mengemas 59 poin. Ini adalah gelar ketujuh Pasukan Ramang di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Melihat rekam jejak PSM di era Liga 1, skuad asuhan Bernardo Tavares ini sebenarnya 2 kali hampir meraih gelar juara. Pertama di Liga 1 2017. Saat itu PSM bersaing dengan Bhayangkara FC dan Bali United.
Di Liga 1 2018, giliran Persija Jakarta yang menjadi pesaingnya. PSM saat itu hanya terpaut 1 poin saja dari Macan Kemayoran dan harus menentukan gelar juara hingga pekan ke-34.
Rasa Bahagia M. Rahmat
Bisa meraih gelar ketujuh, tidak hanya membuat pemain, pelatih, ofisial, manajemen, hingga suporter PSM senang. Tetapi juga mantan pemain PSM ikut merasakan kegembiraan.
Penyerang sayap Bali United M. Rahmat sangat senang dengan gelar juara PSM yang sudah diidamkan sejak lama. Kebetulan Rahmat adalah mantan PSM yang sudah 11 tahun membela Juku Eja sebelum akhirnya merapat ke Bali United di awal Liga 1 2020.
"Pertama saya ucapkan selamat untuk PSM yang sudah juara Liga 1 musim ini. Sebagai pemain Makassar dan mantan pemain PSM, saya bahagia mereka berhasil keluar sebagai juara Liga 1," terangnya saat diwawancarai pada Sabtu sore (1/4/2023).
Menunggu 23 Tahun Lamanya
Ia paham bagaimana kegembiraan yang dirasakan seluruh elemen yang ada di PSM saat ini.
"Setelah menunggu 23 tahun lamanya, saya cukup tahu bagaimana besarnya kerinduan suporter untuk menjadi juara Liga 1. Selama saya di PSM, saya hanya bisa meraih gelar Piala Indonesia," terangnya.
Namun disatu sisi, Rahmat bersedih karena tidak bisa membantu Bali United mempertahankan gelar juara BRI Liga 1 2022/2023.
Kebetulan Rahmat ikut andil dalam gelar kedua Bali United di BRI Liga 1 2021/2022. "Saya kecewa karena Bali United tidak bisa hattrick gelar juara," ungkapnya.
Konsistensi Jadi Kunci
Konsistensi PSM tidak perlu diragukan lagi. Ini adalah faktor terbesar mengapa PSM berhasil mengunci gelar di pekan ke-32 BRI Liga 1 musim ini.
Dengan bermaterikan banyak pemain muda dan ditambah pemain senior seperti Wiljan Pluim, PSM menjelma menjadi tim yang menakutkan. Everton Nascimento dkk hanya menelan 2 kali kekalahan, 9 seri, dan 21 kemenangan.
Disamping itu tangan dingin Bernardo Tavares juga berpengaruh besar terhadap gelar ketujuh PSM Makassar ini.
"Saya pikir kuncinya adalah permainan yang konsisten dan penuh semangat dari semua pemain, terutama dari pemain muda yang tidak kenal lelah. Itu menjadi kunci terbesar mengapa PSM bisa mendapatkan hasil maksimal di setiap pertandingan. Jangan lupakan juga peran dari pelatih PSM," tutupnya.
Baca Juga
Klasemen BRI Liga 1 2024 / 2025 usai Laga Pekan ke-11: Dewa United Kalahkan Bali United! Persebaya dan Persib Posisi 1-2
Link Live Streaming BRI Liga 1: Dewa United Vs Bali United
Duel Pelatih Dewa Unitd vs Bali United di BRI Liga 1: Pertarungan Sepak Bola Pragmatis Ala Teco dengan Kedisiplinan Jan Olde Riekerink