Bola.com, Jakarta - Gelar juara BRI Liga 1 2022/2023 menjadi milik PSM Makassar. Kepastian itu didapat setelah Juku Eja menang 3-1 di markas Madura United pada pekan ke-32, Jumat (31/3/2023) malam WIB.
PSM Makassar keluar sebagai juara musim ini dengan mengemas 72 poin dari 32 laga. Mereka unggul 13 angka dari rival terdekatnya Persib Bandung. Meski kompetisi masih menyisakan dua pertandingan lagi.
Pasukan Ramang memang tampil memukau sepanjang musim ini. Mereka mengukir sederet rekor apik dengan kekalahan paling sedikit sejauh ini, yaitu dua kali. Juga menjadi tim paling produktif dengan 60 gol. Plus sebagai tim minim kebobolan (24 gol).
Ada banyak faktor yang mengiringi kesuksesan PSM Makassar di BRI Liga 1 musim ini. Salah satunya tidak lepas dari peran sang juru taktik, Bernardo Taveres.
Direkrut Awal Musim
Bernardo Tavares didatangkan pada April 2022 dan dikontrak hingga Juni 2026. Pelatih asal Portugal tersebut menggantikan peran Joop Gall yang tak diperpanjang kontraknya jelang Liga 1 2022/2023 bergulir.
Debutnya bersama PSM Makassar terjadi di ajang Piala Presiden 2022. Kala itu Juku Eja sukses mengalahkan tim bertabur bintang Arema FC dengan skor tipis 1-0 pada 30 Maret 2022.
Mengawali debut manis bersama Juku Eja, tak sedikit yang memuji kecerdasan Tavares saat itu. Dia dianggap pintar dalam memaksimalkan komposisi pemain PSM yang terbilang biasa-biasa saja.
Meski dengan rekrutan yang tidak begitu 'wah' ataupun eks Liga 2, nyatanya Bernardo Tavares sukses meramu skuad dengan begitu baik. Bahkan pada laga debut dia mampu mengantarkan PSM mengalahkan tim tangguh Arema FC.
Strategi Jitu
Bernardo Tavares jadi salah satu pelatih debutan yang mampu mencatatkan torehan positif bersama PSM musim ini. Statistik memukau PSM tidak terlepas dari strategi permainan yang diterapkan pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut.
Racikan apik Tavarez yang menggabungkan pemain muda dan senior menjadi salah satu kekuatan utama PSM musim ini. Bisa dibilang, musim ini merupakan satu era terbaik Juku Eja yang dihiasi para pemain muda lokal potensial.
Tidak hanya trofi BRI Liga 1 2022/2023, Bernardo Tavares juga sukses mengantarkan Pasukan Ramang melaju ke partai final Piala AFC 2022 zona ASEAN, meski tumbang dari Kuala Lumpur FC dengan skor 2-5.
Komentar Pedas
Bukan cuma andal dalam meracik strategi, Bernardo Tavares juga dikenal memiliki kebiasaan melontarkan kritik tajam kepada pengadil lapangan. Dia menilai wasit yang bertugas di Liga 1 kurang begitu baik dan tak jarang merugikan timnya.
Tidak hanya sekali dua kali, ada beberapa pertandingan yang membuat Tavares geram dan kecewa terhadap kinerja wasit Liga 1. Di antaranya saat timnya bertanding melawan Persikabo 1973, Persib Bandung, Bali United, hingga Persija Jakarta.
Saking jengkelnya, dia bahkan meminta kompetisi Liga Indonesia untuk menggunakan VAR. Ini dilakukan demi meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat wasit.
"Padahal di Indonesia punya suporter yang luar biasa tapi kalian punya wasit yang seperti ini. Sulit sekali dipercaya dan kalau dilihat insiden Bali United saya kira semua orang bisa melihat," ucap Bernardo Tavares kala timnya ditahan imbang Bali United 2-2 pada pekan ke-19 di Stadion Sultan Agung, Bantul, 20 Januari 2023.
Malang Melintang di Klub
Bernardo Tavares memuai karier kepelatihannya bersama Proenca-a Nova U-18 pada 1997. Beberapa tahun kemudian berlanjut menjadi asisten pelatih tim muda Benfica pada 2001.
Pelatih berusia 42 tahun itu juga pernah menjabat beberapa posisi berbeda. Seperti pelatih kiper di Alcobaca pada 2005, menjadi pemandu bakat di FC Porto 2007, hingga asisten pelatih Sporting CP pada 2008.
Posisi head coach didapatnya kala menukangi FC Tirsense yang bermain di kasta bawah Liga Portugal pada musim 2014. Sementara prestasi terbaik pernah diukir pelatih bernama lengkap Fernando Jose Bernardo Tavares itu yakni ketika membawa New Radiant menjuarai Liga Maladewa.
Momen ini terjadi pada musim 2017 silam. Setelah itu, Tavares melanjutkan petualangannya dengan berlabuh ke Makau dan India, sebelum akhirnya berkarier di Indonesia.
Adapun sederet klub yang pernah dilatih Tavares antara lain, Al Nahda pada 2014, GD Tourizense (2016), African Lyon (2016), New Radiant (2017), Benfica Macau (2018), CH. Brothers (2019), Helsinki IFK (2022), dan PSM Makassar (2022-sekarang).
Sebelum menjadi pelatih, Bernardo Tavares yang lahir di Kota Proenca-a-Nova, Portugal, 2 Mei 1980 itu pernah menjadi pesepakbola di kota asalnya. Kala itu, dia bergabung dengan tim muda ADC Proenca-a-Nova.
Lantas, memulai karier profesionalnya pada 1996 sebagai gelandang. Hanya saja, karier Tavares sebagai pemain tak berjalan lama. Setelah gantung sepatu dia kemudian memutuskan menjadi pelatih hingga saat ini.