Bola.com, Jakarta - Akhirnya, momen itu datang juga ; Chelsea memecat Graham Potter. Pelatih berusia 47 tahun itu ditendang keluar Stamford Bridge tak lama setelah The Blues dihajar Aston Villa 0-2, dalam lanjutan Liga Inggris 2022/2023, Sabtu (1/4/2023).
Posisi Potter sebagai juru taktik untuk sementara digantikan oleh asistennya, Bruno Saltor. Potter menjadi tumbal, menyusul performa Chelsea yang tak jua membaik.
Hingga pekan ke-28, posisi Chelsea di klasemen sementara terus melorot. Mereka mengoleksi 38 poin, sehingga membuat klub kaya raya tapi bernasib apes itu terkapar di posisi ke-11.
Belanja Chelsea
Padahal, sepanjang musim ini, bos besar Todd Boehly telah mengucurkan dana selangit guna memboyong sederet pemain bintang. Pada jendela transfer Januari 2023 lalu , Chelsea sudah mengeluarkan 288 juta pounds.
Satu di antara yang mencuri perhatian sejagat adalah pembelian Enzo Fernandez dengan nilai transfer 'edan', 100 juta pound atawa setara Rp 1,8 triliun.
Potter bukan pelatih pertama yang ditebas di tengah jalan. Pada September tahun lalu, Boehly juga melakukan hal sama terhadap Thomas Tuchel. Pengusaha tajir Amerika Serikat itu berharap Potter bisa lebih baik dari Tuchel.
Berat, Chelsea!
Hanya saja, selama tujuh bulan berkuasa, Potter ternyata tak bisa berbuat banyak. Chelsea gagal di Piala FA serta Carabao Cup. Potter memang sukses membawa anak-anak asuhnya ke perempat final Liga Champions 2022/2023.
Namun, kans menuju tangga juara dinilai sangat berat. Soalnya, jika bisa mengalahkan Real Madrid, di fase selanjutnya Chelsea berpotensi bersua raksasa Jerman, Bayern Munchen.
Chelsea Melewatkan Liga Champions?
Chelsea mengamankan tempat di Liga Champions selama empat musim, dengan kekalahan terakhir pada 2017/2018 di bawah kendali Antonio Conte. The Blues tidak memiliki jumlah kualifikasi Liga Champions yang sama dengan Manchester United atau Arsenal, namun mereka memiliki pencapaian yang cukup baik di ajang antarklub paling bergengsi di Eropa.
Mereka mengangkat trofi Liga Champions pada 2011/2012 setelah mengalahkan Bayern Munchen di final. Lalu musim 2020/2021 ketika mengalahkan Manchester City.
Berbekal pencapaian tersebut, London Biru menyamai rekor kemenangan Liga Champions Setah Merah sejak 1992. Chelsea kalah di final Liga Champions dari MU 2008 melalui adu penalti.
Musim Terburuk Chelsea
Finis terburuk, total poin, dan total gol dalam sejarah Premier League. Semuanya terjadi pada tahun-tahun awal dan sebelum pengambilalihan Roman Abramovich yang selamanya mengubah nasib klub.
Pada 2015/2016 merupakan periode terburuk di bawah Abramovich, poin paling sedikit sepanjang masa dan menang dalam satu musim. Sekarang kita lihat beberapa catatan terburuk dalam sejarah Chelsea di panggung Premier League :
- Finis Terburuk : 14 (1993/1994)
- Poin Tersedikit : 50 (1995/1996 dan 2015/2016)
- Gol Paling Sedikit : 46 (1995/1996)
- Kebobolan Terbanyak : 56 (1996/1997)
- Menang Paling Sedikit : 12 (1995/1996 dan 2015/2016)
- Kalah Terbanyak : 17 (1993/1994)
Sumber: Sportingnews