5 Pemain Terakhir Arsenal sebelum Kedatangan Stan Kroenke dan Nasibnya Sekarang : Tak Sadar kalau Ada Jagoan Asia

oleh Choki Sihotang diperbarui 03 Apr 2023, 16:22 WIB
Ryo Miyaichi. Sayap kanan Jepang berusia 29 tahun yang kini membela Yokohama Marinos di J-League 1 sejak awal musim 2021/2022 ini pernah memperkuat Arsenal selama 5 musim mulai 2010/2011 hingga 2014/2015 usai didatangkan dari Chukyo HS. Selama 5 musim tersebut ia hanya bermain dalam 7 laga di semua ajang dan lebih banyak dipinjamkan ke beberapa klub di Belanda dan Inggris. Pada musim 2013/2014 ia turut andil dalam raihan trofi Piala FA untuk The Gunners. (AFP/Adrian Dennis)

Bola.com, Jakarta - Arsenal bersiap menggapai juara Liga Inggris 2022/2023. Saat ini, mereka sudah mengemas 72 poin, sehingga The Gunners masih perkasa di puncak klasemen sementara.

Kans skuad besutan Mikel Arteta ke singgasana terbuka lebar karena unggul delapan poin dari rival utamanya, Manchester City. Tentunya, fans siap berpesta tujuh hari tujuh malam, sebab penantian panjang berakhir sudah.

Advertisement

Kali terakhir Arsenal tampil sebagai kampiun pada musim 2003/2004. Namun, uniknya, di balik ketenaran nama Arteta dan sederet pemain macam Gabriel Jesus dan Bukayo Saka, ternyata nama Stan Kroenke kurang begitu familiar di telinga pendukung Meriam London.

 

2 dari 8 halaman

Pendatang Terakhir

Sebagai bos besar klub beken di dunia, seharusnya Kroenke punya nama tersendiri di dada para pecinta sepak bola, tak sekadar penggila Arsenal. Padahal, terhitung sejak 2018, Kroenke yang merupakan pengusaha tajir melintir asal Amerika Serikat, menjadi pemegang saham utama Arsenal.

Apakah Kroenke sosok yang tak mau tampil di depan umum? Bisa jadi. Sekarang kita lihat dulu beberapa rekrutan terakhir Arsenal sebelum Kroenke mengambil alih kepemilikan klub yang bermarkas di Emirates Stadium dan bagaimana nasib mereka.

 

3 dari 8 halaman

Jens Lehmann

Jens Lehamann Merupakan kiper legendaris Arsenal. Ia telah mencatatkan 148 kali penampilan untuk The Gunners di liga dari tahun 2003 hingga 2008 dan kembali lagi pada 2011. Di musim pertamanya, Lehmann sukses membawa klub London Utara tak terkalahkan dalam 38 laga. (AFP/Adrian Dennis)

Legenda Jerman ini dua periode membela Arsenal, 2003–2008 dan 2011. Di periode keduanya, Lehmann bergabung di usia 41 tahun.

Tak banyak yang bisa dilakukan di bawah mistar. Hanya mengemas satu penampilan di usianya yang tak muda lagi, Lehmann memutuskan gantung sarung tangan pada akhir musim.

 

4 dari 8 halaman

Ryo Miyaichi

Gelandang sayap Jepang ini tadinya diharapkan bisa jadi andalan di lini tengah. Tapi, sejak direkrut pada 2011, Miyaichi justru mental ke sejumlah klub sebagai pemain pinjaman.

Total, dia cuma mengantongi lima penampilan bareng The Gunners sebelum akhirnya dilepas pada 2015. Sebuah fakta menyedihkan, karena Miyaichi dianggap punya kelebihan namun tak ada pelatih yang sanggup mengangkat potensinya.

 

5 dari 8 halaman

Sebastien Squillaci

Duel antara striker Arsenal Louis Saha (kiri) dengan defender Arsenal Sebastien Squillaci (kanan) di Goodison Park, 14 November 2010. Skor 2-1 untuk Arsenal. Lindsey Parnaby/EPA

Mengawali karier yang menjanjinkan pada 2010, eks bek Sevilla itu perlahan meredup lantaran serangkaian kesalahan. Tiga tahun berselang, Arsenal menenandangnya ke klub antah berantah, Bastia.

Belakangan, Squillaci curhat ihlwal masa-masa sulitnya di Emirates Stadium. “Ada banyak ekspektasi, tapi selalu sulit bagi bek tengah di Arsenal. Anda bisa lihat itu sebelum saya bergabung dan setelah saya pergi,” kata Squillaci.

 

6 dari 8 halaman

Laurent Koscielny

Koscielny bisa dibilang tak begitu dikenal ketika merapat ke London utara dari Lorient pada musim panas 2010. Ia menjadi andalan pertahanan mereka selama sembilan tahun berikutnya.

Total, ia membuat 353 penampilan di semua kompetisi dan memenangkan tiga Piala FA. Pemain asal Prancis itu menjadi kapten klub pada 2018/2019, sebelum secara kontroversial memaksa pindah ke Bordeaux di akhir musim itu.

 

7 dari 8 halaman

Marouane Chamakh

Marouane Chamakh. Eks striker berusia 39 tahun yang telah pensiun pada Mei 2019 bersama Cardiff City ini tercatat pernah memperkuat tiga klub Premier League di Liga Inggris, yaitu Arsenal, West Ham United dan Crystal Palace dalam kurun waktu 2010 hingga 2016. Bersama ketiganya ia total tampil dalam 103 laga di Premier League Liga Inggris dengan torehan 15 gol dan 9 assist. Bersama Timnas Maroko sepanjang kariernya ia mengemas total 65 penampilan dengan torehan 18 gol. (AFP/Adrian Dennis)

Setelah membintangi tim Ligue 1, Bordeaux, Chamakh bergabung dengan Arsenal berstatus bebas transfer pada 2010. Meski mencetak 11 gol dalam 22 penampilan pertamanya, sang striker segera tersingkir dan dikirim ke Crystal Palace pada 2013.

“Ketika saya memulai, itu berjalan sangat baik. Saya memanfaatkan cedera Robin Van Persie yang membuka jalan saya. Saya bermain selama enam bulan, saya mencetak gol, saya berkontribusi," kata Chamakh.

Sayang, kecemerlangan Chamakh tak membuat tim pelatih jatuh cinta. Ketika Robin van Persie sembuh, Chamakh tersingkir.

Sumber : Planetfootbal

8 dari 8 halaman

Jangan Tergelincir, Arsenal

Berita Terkait