Bola.com, Malang - Assisten pelatih Arema FC, I Putu Gede Swisantoso sudah kembali dari Turki. Seperti diketahui, sejak pertengahan Maret, dia melanjutkan kursus lisensi Pelatih AFC Pro dengan kunjungan ke Turki.
Setelah saat kembali ke tim kepelatihan Arema FC, dia merasa ada hal yang bisa diimplementasikan, yakni membuat pemain menjaga fokus dalam pertandingan. Di Turki, hal itu dimasukkan dalam program latihan.
“Pemain diminta 100 persen untuk sepak bola ketika di lapangan. Tinggalkan semua masalah atau pemikiran lainnya. Bermain sepak bola ini di dalamnya sudah banyak masalah. Bagaimana harus mengambil keputusan cepat ketika ada tekanan dari lawan. Jadi butuh fokus tinggi,” katanya.
Sharing Pengalaman
Membuat pemain punya mental seperti itu, Putu Gede sering menekankan dalam setiap latihan sehingga nantinya akan terbawa dalam pertandingan.
“Sebenarnya, ada banyak hal dari Turki. Tapi terkait fasilitas di sana, tidak bisa bicara lagi. Kami memang ketinggalan. Lalu untuk taktikal, agak susah dipakai juga. Karena mereka sudah membuat pola permainannya dari level bawah, yakni kelompok usia. Butuh proses panjang,” sambungnya.
Setelah kembali dari Turki, Putu Gede seperti dapat kewenangan lebih banyak ketimbang asisten pelatih lainnya. Itu terlihat dalam latihan di Stadion Gajayana, Malang kemarin (3/4/2032).
Pembagian Tugas
Sekilas Putu Gede sejajar dengan pelatih kepala Joko 'Getuk' Susilo. Mulai dari pakaian yang dikenakan. Dia berbeda dengan asisten pelatih. Putu Gede mengenakan jaket hitam seperti pelatih kepala.
Saat latihan game, dia lebih banyak memberikan instruksi. Tak hanya itu, mantan pelatih PSS Sleman ini juga yang aktif memberikan instruksi dalam pertandingan Liga 1. Seperti saat menghadapi Persita Tangerang (1/4/2023).
Pelatih kepala Arema, Joko 'Getuk' Susilo mengakui jika Putu Gede tetap dapat kewangan besar dalam tim. “Coach Putu lebih dulu menangani tim ini. Jadi dia tahu kondisinya lebih detail. Saya membantu saat dia melanjutkan kursus kepelatihan ke Turki” kata Joko Susilo.