Bola.com, Jakarta - Ketua Komite Olimpiade Indonesia atau National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Saptaoktohari, merespons nasib ANOC World Beach Games 2023 yang rencananya akan berlangsung di Bali pada 5-12 Agustus 2023.
Status ANOC World Beach Games 2023 terancam menyusul Piala Dunia U-20 2023 yang gagal digelar di Indonesia, akibat adanya penolakan kehadiran atlet Israel.
Atlet Israel bakal bertanding di nomor renang perairan terbuka 5 kilometer putri di ANOC World Beach Games 2023. Israel bakal bersaing dengan 26 negara lain dalam nomor tersebut.
Sebelumnya, FIFA telah mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei-11 Juni 2023 buntut dari intervensi kepala daerah yang tidak menghendaki partisipasi Timnas Israel U-20.
Indonesia Terancam Sanksi
Dua kepala daerah yang terang-terangan menolak Israel U-20 di Piala Dunia U-20 2023 adalah Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Pembatalan Piala Dunia U-20 2023 bikin Indonesia dihantui sanksi FIFA, mulai dari terberat hingga yang paling ringan. Hukuman dari FIFA bisa membuat Indonesia tidak bisa bersaing di dunia internasional.
Penolakan Wayan Koster
Wayan Koster kembali keberatan jika ANOC World Beach Games 2023 diikuti atlet Israel, karena berpegang teguh dengan Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) Nomor 3 Tahun 2019 dan konstitusi Republik Indonesia.
"Saya tetap berpatokan pada konstitusi dan juga Permenlu Nomor 3 Tahun 2019 yang melarang untuk mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel sebagai satu entitas di Indonesia," ujar Wayan Koster.
Berkirim Surat dan Harapan kepada Menpora yang Baru
"Jadi saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games 2023," imbuh politikus PDIP tersebut.
Demi terselenggaranya ANOC World Beach Games 2023 di Bali, Raja Sapta telah berkirim surat ke Wayan Koster. Pria berusia 47 tahun itu juga berharap beser kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI yang baru, Dito Ariotedjo.
Pernyataan Ketua KOI (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari
Menanggapi situasi terakhir, kami di NOC Indonesia mengenakan pakaian hitam sejak FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia sebagai Piala Dunia U-20 2023. Ini duka untuk olahraga Indonesia.
Terkait berita yang sedang ramai, NOC Indonesia telah bersurat ke Gubernur Bali. Kami sampaikan jika kualifikasi ANOC World Beach Games 2023 baru rampung pada Juni 2023. AWBG ini multievent ketiga terbesar di dunia setelah Olimpiade. Dan memang sejak awal, kami sudah sampaikan bahwa atlet yang tampil juga atlet terbaik dan ini the biggest multievent yang akan diadakan di Indonesia by number of participant karena akan dihadiri 205 NOC di seluruh dunia, IF, hingga petinggi organisasi olahraga dunia seperti IOC, ANOC, OCA, WADA, CAS, dan lain-lain.
Saya menyayangkan kenapa situasi ini terus berlarut-larut dan gaduh di media. Seharusnya kita duduk bersama-sama. Sejauh ini belum ada penolakan resmi dari Bali ke kami. Saya tidak mau berandai-andai, tapi jika memang benar demikian harus ada contingency plan dan NOC Indonesia akan segera berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengambil solusi-solusi terbaik.
Saya kira, Menpora baru memiliki semangat Olympism karena memiliki pengalaman menjadi CdM Youth Olympic Games 2018 di Buenos Aires, Argentina dan aktif di NF sampai saat ini. Menpora pasti paham bagaimana semangat Olympism dalam olahraga ini mampu menciptakan perdamaian.
Ingat olahraga bangsa besar, nama baik Indonesia sudah harum di internasional. Kita menjadi bagian G7, bangsa yang kemarin sukses menyelenggarakan Presidensi KTT G20, Asian Games, dan Asian Para Games. Kita mau ANOC World Beach Games 2023. Ada cita-cita menjadi tuan rumah Olimpiade 2036. Ini konsistensi nama baik Indonesia. Jangan sampai preseden Piala Dunia U-20 2023 menjadi efek domino untuk olahraga Indonesia yang memberikan mudarat besar bagi Indonesia ke depan.
Olahraga tools pemersatu, bukan pemecah belah. Jangan gabungkan olahraga dengan politik karena kami mengedepankan netralitas politik di olahraga, tidak boleh ada diskriminasi dalam olahraga, dan keluarga besar NOC Indonesia sudah sepakat #StandforIndonesianSport.
Ada cita-cita yang tengah dirajut atlet-atlet muda kita untuk mengumandangkan Indonesia Raya dan mengibarkan Merah Putih di puncak tertinggi seluruh penjuru dunia. Jangan kita kubur ambisi mereka untuk membanggakan Ibu Pertiwi.