Bola.com, Jakarta - Duel klasik dua tim Jawa Timur, akan tersaji di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (11/o4/2023). Yakni laga tunda BRI Liga 1 2022/2023 antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC.
Duel kedua tim ini selalu berjalan sengit. Rivalitas tinggi dua tim dan suporter membuat pemain di lapangan seperti mati-matian memburu kemenangan.
Kali ini, Bola.com menyoroti mesin gol kedua tim. Karena Persebaya maupun Arema akan memacu produktifitas gol di laga ini.
Jika membandingkan kemampuan kedua tim dalam merobek gawang lawan, Persebaya masih lebih unggul. Tim berjulukan Bajul Ijo itu sudah mengemas 48 gol. Sedangkan Arema baru 32 gol dan jadi tim dengan produktifitas terendah di Liga 1.
Persebaya Lebih Tajam, Arema Belum Konsisten
Jika melihat dari cara bermain kedua tim, Persebaya memang lebih tajam. Kolaborasi pemain tengah dan depan begitu cair.
Apalagi mereka punya otak serangan sekelas Ze Valente. Gelandang asal Portugal itu rajin memberikan suplai bola matang.
Sedangkan Arema, performanya belum konsisten. Tim berjuluk Singo Edan ini tak punya gelandang yang jadi pelayan lini depan.
Sehingga barisan penyerang Arema lebih banyak dapat umpan-umpan tanggung. Berikut perbandingan mesin gol kedua tim.
Dominasi Sho Yamamoto
Di putaran kedua, sebenarnya Persebaya punya striker Paulo Victor. Dari 13 pertandingan dia sudah mengoleksi 6 gol.
Namun, di laga ini, kondisi penyerang asal Brasil itu masih diragukan. Karena dia mengalami cedera di laga sebelumnya.
Tapi, ini bukan persoalan serius bagi Persebaya. Mereka masih punya Sho Yamamoto. Posisinya memang winger, namun pemain asal Jepang ini jadi pemain tersubur Persebaya.
Dia sudah 9 kali menjegol gawang lawan. Tak hanya itu, Yamamoto juga membuat 9 assist. Statistik itu memperlihatkan betapa dominan Yamamoto di lini depan Persebaya.
Selain Yamamoto, produktifitas gol Persebaya bergantung para dua pemain asing lain. Yakni Leo Lelis dan Ze Valente. Meski dua pemain itu berposisi stoper dan gelandang, tapi mereka tergolong subur. Lelis sudah mengemas 5 gol. Sedangkan Valente sudah 4 gol sejak bergabung di paruh musim.
Andalkan Local Pride
Berbeda dengan Persebaya yang bergantung pada pemain asing, Arema justru mengandalkan local pride untuk urusan produktifitas. Striker asli Malang, Dedik Setiawan yang kini jadi pemain tersubur Arema dengan 9 gol.
Sedangkan striker asing, Abel Camara baru mengoleksi 4 gol. Tapi kepercayaan Arema kepada Camara makin menurun.
Di laga sebelumnya, striker asal Guinea Bissau itu hanya duduk di bangku cadangan. Padahal kondisinya fit. Justru kini Arema bertumpu pada local pride lainnya. Yakni Kushedya Hari Yudo.
Penyerang jebolan Akademi Arema itu baru pulih dari cedera panjang. Yudo sudah dicoba bermain di laga sebelumnya melawan Madura United. Meski belum mencetak gol, tapi Yudo bisa jadi ancaman bagi Persebaya.
Karena dia ingin membuktikan jika kemampuannya belum habis. Sehingga laga ini dimanfaatkannya agar Arema masih tertarik menggunakan tenaganya musim depan.
Baca Juga
Termasuk Pemain Berlabel Kiper Timnas Indonesia, Ini Daftar Lengkap Penerima Kartu Merah di BRI Liga 1 2024 / 2025
Termasuk Evandro Brandao, Parade Gol yang Menyayat Hati di Menit Akhir Laga Sepanjang BRI Liga 1 2024 / 2025
BRI Liga 1: Sudah Bukan Berposisi Striker, Flavio Silva Lebih Nyaman Jadi Winger Persebaya?