Bola.com, Jakarta Federasi Sepak Bola Inggris (FA) sudah beberapa kali menjatuhkan hukuman berat kepada pesepak bola yang melakukan pelanggaran tak ringan.
Alasan dari sanksi ini beragam, mulai dari tes narkoba yang gagal hingga melakukan tindakan kekerasan di lapangan. Sanksi dari kasus-kasus tersebut lebih lama daripada saat mendapat kartu merah yang hanya diskorsing dua hingga tiga laga.
Kasus terbaru pada Maret 2023 yang dialami striker Fulham, Aleksandar Mitrovic, adalah contohnya. Tidak hanya mendapat kartu merah, Mitrovic mendapat skorsing delapan laga karena mendorong wasit Chris Kavanagh di perempat final Piala FA melawan Manchester United.
FA memang paling kejam saat menjatuhkan sanksi kepada pesepak bola yang berulah. FA pernah memberikan sanksi skorsing dari bulanan hingga tahunan.
Berikut 10 sanksi terlama yang pernah FA berikan kepada pesepak bola.
10. Mark Bosnich (9 Bulan)
Kontrak Bosnich di Chelsea diputus ketika gagal dalam tes narkoba jenis kokain pada April 2003. FA menjatuhkan skorsing sembilan bulan. Dia segera pensiun setelah itu, meskipun tetap bersikeras tidak bersalah.
"Ya, saya menggunakan narkoba tetapi hanya sekali dan karier saya berakhir. Saya tidak menyesal. Saya sama sekali tidak berutang apa-apa kepada sepak bola," kata Bosnich.
"Saat tes narkoba saya pada November 2002, saya tidak menggunakan kokain. Saya berbicara dengan seorang gadis yang kemudian mengakui bahwa dia telah memasukkan obat itu ke dalam minumannya. Saya pasti menyesap gelasnya," ujarnya
9. Eric Cantona (9 Bulan)
Diusir saat pertandingan Manchester United melawan Crystal Palace pada 1995 di Selhurst Park, Cantona dengan susah payah melewati tepi lapangan. Ejekan dari suporter tuan rumah mengarah kepadanya.
Cantona tersulut emosinya, kemudian langsung melancarkan tendangan kungfu melewati papan iklan dan mengarahkannya ke seorang penonton bernama Matthew Simmons.
Selain diskors dari sepak bola selama sembilan bulan oleh FA, Cantona juga diperintahkan menyelesaikan hukuman 120 jam pengabdian masyarakat.
8. Abel Xavier (12 Bulan)
Xavier menjadi pemain Premier League pertama yang mendapat sanksi skorsing karena penggunanan obat peningkat kerja alias doping pada 2005. Dia dinyatakan bersalah menggunakan steroid anabolik methandrostenolone, juga dikenal sebagai dianabol.
Xavier juga dituntut karena menggunakan narkoba, tetapi akhirnya tidak ada yang dinyatakan positif. Xavier yang saat itu berstatus sebagai pemain Middlesbrough dijatuhi hukuman skorsing 18 bulan dari FA sebelum dikurangi menjadi hanya satu tahun.
7. James Harris (12 Bulan)
FA sangat prihatin karena menduga hasil pertandingan bisa diautur sedemikian rupa. Kecurangan itu dilakukan James Harris bersama empat rekan setimnya di Accrington Stanley FC. Mereka bertaruh timnya akan kalah dalam laga melawan Bury FC pada 2009.
Harris menerima hukuman paling berat dibandingkan dengan rekan satu timnya, karena menjadi satu-satunya pemain yang tampil dalam pertandingan tersebut.
David Mannix menerima hukuman sepuluh bulan, Peter Cavanagh dan Robert Williams delapan bulan, dan Andrew Mangan larangan lima bulan.
6. Billy Cook (12 Bulan)
Pada April 1915, seorang wasit mengirim bek Oldham Athletic Billy Cook keluar lapangan dalam pertandingan melawan Middlesbrough karena pelanggaran terus-menerus. Cook yakin tidak melakukan kesalahan apa pun dan menolak untuk meninggalkan lapangan.
Akibatnya, wasit membatalkan pertandingan dengan sisa waktu lebih dari 30 menit karena Cook masih menolak kembali ke ruang ganti. FA kemudian menghukumnya 12 bulan, kesal dengan permainan terhenti karena tindakannya.
Sumber: FFT
5. Joey Barton (13 Bulan)
Pada April 2017, FA melarang Barton bermain sepak bola selama 18 bulan setelah mengakui tuduhan terkait taruhan. Belakangan diketahui dia dinyatakan bersalah karena pernah memasang 1.260 taruhan pada pertandingan sepak bola pada periode 2006-2016, termasuk beberapa laga yang dia mainkan.
Sebelumnya, Barton pernah dipenjara selama empat bulan pada 2007 karena menyerang rekan setimnya di Manchester City, Ousmane Dabo, hingga pingsan dan retinanya lepas.
FA juga memberinya skorsing 12 laga musim 2011/2012 saat memperkuat QPR melawan Manchester City dan melakukan pelanggaran keras kepada Carlos Tevez, Sergio Aguero, hingga Vincent Kompany.
4. Chris Buckley (17 Bulan)
Chris Buckley menolak bermain bagi timnya yakni Aston Vila pada awal musim 1912/1913. Alasannya karena dia tidak menerima 250 pounds sebagai upahnya karena klub memotong gajinya itu untuk membayar utang Buckley.
Villa mengklaim dia melanggar kontrak, menghukumnya tanpa batas waktu dan melaporkannya ke Liga. Komisi Liga memutuskan tuntutan Buckley tidak sah dan menangguhkannya hingga April 1914, meski skorsingnya berjalan selama 17 bulan.
3. Bradley Wood (6 Tahun)
FA mejatuhkan skorsing selama enam tahun kepada mantan bek kanan Lincoln City, Bradley Woo, pada April 2018 karena kasus taruhan di Piala FA atas Ipswich Town dan Burnley pada musim 2016/2017. Wood membantah tuduhan tersebut tetapi mengakui 23 pelanggaran taruhan lainnya.
FA melarang berkecimpung di sepak bola selama lima tahun karena pemesanan taruhan yang disengaja, dan satu tahun lagi untuk pelanggaran yang dia akui. Pemain berusia 31 tahun itu akan dapat kembali ke sepak bola pada Maret 2024.
2. Henokh West (30 Tahun)
Pada 1915, Henokh West bersama tiga rekan setimnya di Manchester United dan empat pemain Liverpool dilarang bermain seumur hidup karena pengaturan skor pertandingan. Tujuh pemain lainnya dicabut larangan karena alasan mendaftar menjadi tentara untuk Perang Dunia I.
Hanya West yang hukumannya masih tetap berlaku lantaran menolak mendaftar menjadi tentara. Akan tetapi, larangannya berubah dari seumur hidup menjadi selama 30 tahun hingga 1945, ketika dia sudah berusia 59 tahun.
1. Olafur Gottskalksson (Seumur Hidup)
Pada Januari 2005, penguji doping tiba di Stadion Plainmoor milik klub Torquay United untuk tes rutin terhadap pemain. Penjaga gawang Olafur Gottskalksson dipilih untuk memberikan sampel, tetapi menghilang setelah hasil tesnya menyatakan dia kecanduan kokain.
Torquay United mengatakan pemain yang memiliki 10 caps bagi Islandia tersebut hilang, hingga disebut pergi ke Amsterdam. Pada Juni 2005, FA mengumumkan bahwa komisi disiplin independen telah melarang Gottskalksson berkecimpung di sepak bola tanpa batas waktu karena gagal mengikuti tes narkoba tersebut.
Sumber: Four Four Two