Bola.com, Jakarta - Pertemuan Arema FC versus Bhayangkara FC pada pekan terakhir BRI Liga 1 di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (14/3/2023), diyakini tetap seru. Meskipun laga itu tak memengaruhi posisi kedua klub di klasemen.
Arema dan Bhayangkara sama-sama berambisi merengkuh kemenangan. Demi mengamankan tiga poin terakhir pada musim ini, Tim Singo Edan dan The Guardian tetap mengerahkan skuad terbaiknya.
Arema FC maupun Bhayangkara memiliki barisan pemain papan atas. Beberapa di antaranya pernah menjadi andalan Timnas Indonesia.
Di kubu Arema FC ada Evan Dimas, Ilham Udin Armaiyn, Dedik Setiawan, Kushedya Hari Yudo, M. Rafli dan lainnya. Di sisi lain, Bhayangkara punya Hargianto, Ruben Sanadi, Putu Gede, Sani Rizky hingga striker yang masih jadi andalan Indonesa, Dendy Sulistyawan.
Lantas, seperti apa duel antarlini Arema FC versus Bhayangkara FC pada pekan terakhir BRI Liga 1 musim ini. Berikut ini ulasannya.
Pos Penjaga Gawang
Sebenarnya, kedua tim punya kiper papan atas. Adilson Maringa dari Arema FC, sedangkan Bhayangkara FC punya Awan Setho. Dua kiper yang secara kualitas tak diragukan.
Namun, performa mereka musim ini mengalami penurunan. Maringa kemasukan 29 gol dari 26 laga yang dimainkan. Adapun Awan kebobolan 35 gol dari 27 pertandingan.
Padahal musim lalu kedua kiper itu bersaing dengan jumlah kebobolan yang minim. Maringa membuat 14 cleansheet, di sisi lain Awan 13 kali menorehkan nirbobol.
Pos Lini Belakang
Lini belakang kedua tim bisa dibilang kondisinya sama. Meskipun Arema lebih sedikit kemasukan, belakangan pertahanan mereka tak pernah komplet.
Sergio Silva dan Bagas Adi bergantian absen, sehingga rotasi sering dilakukan. Baru satu pemain Arema FC yang tampil apik. Selebihnya, masih sering melakukan kesalahan. Seperti Ikhfanul Alam dan Bayu Aji yang canggung lantaran jarang dapat kesempatan bermain.
Di kubu Bhayangkara mempunyai kuartet Putu Gede, Anderson Sales, Aji Joko, dan Ruben Sanadi. Sebenarnya para pemain itu punya kualitas.
Namun, dalam lima laga terakhirnya, gawang Bhayangkara selalu kebobolan. Ini menjadi sinyal jika ada celah di lini pertahanan The Guardian.
Pos Lini Tengah
Sektor ini bisa dibilang kedua tim berimbang. Para pemain sudah tahu karakter lawannya. Sosok gelandang Arema, Evan Dimas, yang jadi sorotan dalam pertandingan ini.
Evan sempat membela Bhayangkara FC dari 2021 sampai 2022. Jadi, dia bertemu dengan teman-teman lamanya.
Di satu sisi, Evan tahu harus berbuat apa melawan mantan timnya. Namun, pemain Bhayangkara juga paham seperti apa menghentikan Evan. Tinggal bagaimana pelatih Arema membuat strategi.
Sementara itu, Bhayangkara mempunya banyak opsi gelandang energik. Seperti Hargianto, Wahyu Subo, Sani Rizky, hingga Adam Najem.
Para pemain itu punya kelebihan. Dari segi kreativitas dan kekompakan. Maklum, khususnya pemain lokal Bhayangkara, mereka sudah berkumpul dalam waktu yang lama.
Pos Lini Depan
Jika membandingkan lini depan kedua tim, Arema sangat tertinggal, terutama pada putaran kedua. Di mana striker asingya, Abel Camara, tak pernah mencetak gol pada paruh kedua.
Alhasilm Arema FC hanya bertumpu pada Dedik Setiawan yang mengoleksi sembilan gol dan jadi pemain tersubur Arema.
Adapun penyerang sayap seperti Ilham Udin dan Dendi Santoso juga tak terlalu subur, jumlah assistnya juga rendah. Ini jadi tanda jika ada yang salah dari lini depan Tim Singo Edan.
Kondisinya berbanding terbalik dengan Bhayangkara. Kehadiran Matias Mier dan Alex Martin pada paruh musim mengubah segalanya. The Guardian lebih tajam.
Alex sudah mengemas 11 gol, sedangkan Mier mencetak sembilan gol. Ditambah lagi dengan striker lokal yang jadi andalan Timnas Indonesia, Dendi Sulistyawan. Penyerang asal Lamongan itu sudah mendulang sembilan gol.