Bola.com, Jakarta - Legenda Manchester United (MU), Peter Schmeichel menyebut skuad Setan Merah asuhan Erik Ten Hag belum menjadi tim top Eropa.
Dia berbicara seperti itu setelah melihat MU membuang keunggulan 2-0 saat bertemu Sevilla di leg pertama perempat final Liga Europa, Jumat (14/04/2023) dini hari WIB.
Pada akhirnya, Sevilla sukses menyamakan kedudukan 2-2 lewat dua gol bunuh diri pemain MU, Tyrel Malacia dan Harry Maguire.
Peter Schmeichel yang kini menjadi pengamat sepak bola memberikan analisis fakta sebuah tim membuang percuma keunggulan 2-0 menandakan klub tersebut belum siap jadi tim top Eropa.
Mentalitas
Mentalitas tim top Eropa inilah yang menurut Peter Schmeichel perlu ditambahkan Erik Ten Hag di skuad MU saat ini.
"Saya mengatakan MU seharusnya mengejar gol ketiga saat sudah unggul 2-0 dan baru 28 menit bermain. Mereka perlu meningkatkan tempo dan membuat penonton kembali bersemangat," kata Schmeichel.
"Itu adalah kemampuan yang tidak mereka miliki dan itu diperlukan jika Anda ingin membangun diri menjadi tim top Eropa."
"Setiap kali MU sukses di Eropa, mereka memilikinya sehingga itu adalah sesuatu yang perlu ditambahkan Ten Hag ke dalam skuad," lanjutnya.
Kekecewaan Erik Ten Hag
Erik Ten Hag sendiri kecewa berat anak asuhnya cuma bermain imbang 2-2. Dia pantas kecewa karena MU bukan cuma bermain di Old Trafford, tapi juga sempat unggul 2-0 via brace Marcel Sabitzer.
Oleh karena itulah, usai pertandingan, Erik Ten Hag meyakini MU seharusnya bisa mencetak tiga sampai empat gol pada laga ini.
"Permainan berada di bawah kendali kami. Kami unggul 2-0 dan seharusnya mencetak tiga atau empat gol karena memang kami mendominasi pertandingan," kata Erik Ten Hag.
"Kami kebobolan dua gol bunuh diri, itu nasib buruk tetapi kami harus menghadapinya. Kami harus belajar dan wajib kill the game. Tapi di leg kedua, semuanya terbuka," lanjutnya.
Penurunan pada Babak Kedua
Lebih lanjut Erik Ten Hag mengakui ada penurunan permainan MU, khususnya di babak kedua. Apalagi setelah beberapa pemain cedera, di antaranya Lisandro Martinez.
"Ketika kami tidak mendapatkan gol ketiga dan mendapat beberapa cedera, kami kehilangan ritme permainan," Erik Ten Hag memberikan analisis.
"Kami bermain bagus di babak pertama dengan penuh keyakinan, mencetak dua gol hebat yang dicetak Sabitzer dan kami bisa mencetak lebih banyak lagi, kemudian setelah turun minum kami kehilangan kendali permainan," tambahnya.