Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2022/2023 telah menjalani pekan terakhir. Tiga tim yang mengisi posisi tiga terbawah bahkan dipastikan sudah tidak akan berubah.
Namun berbeda dengan musim lalu, tim yang berada di urutan ketiga terbawah, tidak terjerembab ke Liga 2 musim depan.
Alasannya regulasi memang menuliskan tidak ada tim yang mengalami degradasi di BRI Liga 1 musim ini. Penyebabnya karena Liga 2 2022/2023 harus terhenti efek domino dari Tragedi Kanjuruhan.
Pada artikel ini, Bola.com merinci tiga tim yang seharusnya main di Liga 2 2023/2024 jika regulasi degradasi di Liga 1 tidak dihapuskan.
1. RANS Nusantara (Posisi 18)
Tim dengan catatan terburuk di BRI Liga 1 2022/2023. RANS Nusantara tim yang dimiliki Raffi Ahmad ini cuma menang tiga kali dalam total 34 penampilan.
Bukan cuma itu, RANS juga mengalami kekalahan sebanyak 21 kali dan kebobolan 80 gol. Catatan kebobolan 80 merupakan yang terburuk di BRI Liga 1 musim ini. RANS pun hanya mengoleksi 19 poin.
Padahal menilik skuad, RANS sebenarnya punya kemampuan untuk bersaing di papan tengah. Mereka punya Edo Febriansyah atau Makan Konate.
2. Dewa United FC (Posisi 19)
Satu lagi tim yang sempat digadang bisa berbuat banyak di BRI Liga 1 musim ini. Apalagi sejak tengah musim, Dewa United diperkuat Egy Maulana Vikri.
Tim promosi ini juga dilatih juru taktik asal benua Eropa, Jan Olde Riekerink. Namun siapa sangka, Dewa United terpuruk di posisi 19.
Total dari 34 penampilan, Dewa United cuma menang delapan kali, imbang sembilan kali, dan kalah 17 kali. Tim yang berbasis di Tangerang ini mengumpulkan 33 poin.
3. PSS Sleman (Posisi 18)
PSS Sleman mengakhiri BRI Liga 1 2022/2023 dengan noda kekalahan telak dari Persija Jakarta lewat skor 0-5.
PSS Sleman memang tampil buruk di BRI Liga 1 musim ini. Total dari 34 penampilan, PSS menang sepuluh kali, imbang empat kali, dan kalah 20 kali.
Rapor kebobolan PSS juga sangat buruk. Karena mereka kebobolan 57 gol atau terburuk kedua setelah RANS.