Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-22 akan bertekad meraih emas pada SEA Games 2023. Target ini terbilang realistis dan wajib dipenuhi mengingat sudah lebih dari 30 tahun lamanya Merah Putih gagal menjadi yang terbaik.
Ya, Timnas Indonesia U-22 diberikan target untuk meraih medali emas. Target itu datang dari ketua PSSI, Erick Thohir. Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri mengungkapkan hal tersebut.
"Iya dong, harus target. Target kan medali emas," ujar Indra Sjafri selepas memimpin sesi latihan skuad Timnas Indonesia U-22 di Lapangan A-B-C Gelora Bung Karno, Kamis (2/3/2023).
Lebih lanjut, Indra Sjafri merasa Timnas Indonesia sudah sangat lama tidak meraih medali emas di ajang SEA Games. Ia berharap puasa gelar itu segera berakhir.
"Ini sudah 32 tahun tidak dapat emas, itu harus dioptimiskan jangan pesimistis," tandasnya.
Lantas, bagaimana penampilan Timnas Indonesia selama 10 tahun terakhir alias lima edisi sebelumnya di SEA Games? Yuk simak ulasannya berikut ini.
SEA Games 2013
Rahmad Darmawan kembali dipercaya Satlak Prima untuk menangani Timnas Indonesia U-23. Pelatih asal Metro, Lampung itu ditunjuk untuk membawa Tim Garuda mengukir prestasi pada SEA Games 2013 di Myanmar.
Bayu Gatra dan kawan-kawan sempat "memanaskan mesin" dalam ajang MNC Cup. Rangkaian uji coba itu menjadi modal untuk meraih medali emas di Myanmar.
Namun, penampilan Timnas Indonesia U-23 di penyisihan grup justru tak meyakinkan dengan persiapan yang jauh lebih baik. Menang 1-0 atas Kamboja pada laga pembuka, anak asuh Rahmad Darmawan itu justru takluk 1-4 dari Thailand dan bermain imbang 0-0 melawan Timor Leste.
Kepastian Timnas Indonesia U-23 lolos ke semifinal juga baru didapat pada laga terakhir saat mengalahkan tuan rumah, Myanmar 1-0. Kemenangan dengan skor tipis membawa Timnas Indonesia U-23 ke babak empat besar dengan status runner-up Grup B, berkat keunggulan head to head atas Myanmar.
Memasuki semifinal, Timnas Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Malaysia 4-3 (1-1) melalui adu penalti. Hasil ini sekaligus revans atas kekalahan pada final SEA Games 2011.
Namun di final kontra Thailand, Timnas Indonesia U-23 kembali tertunduk. Gol semata wayang winger Timnas Thailand, Sarawut Masuk, mengubur mimpi Tim Garuda Muda untuk meraih medali emas ketiga sepanjang sejarah di SEA Games setelah tahun 1987 dan 1991.
Bola.com menilai, Timnas Indonesia U-23 tidak bermain sebaik pada edisi sebelumnya, yakni 2011, di mana saat itu pelatihnya juga Rahmad Darmawan. Betul bahwa Merah Putih sukses menembus final dengan mengalahkan Malaysia dan 'cuma' kalah 0-1 dari Thailand, namun buruknya performa selama fase grup jadi catatan tersendiri.
SEA Games 2015
Timnas Indonesia U-23 sejatinya tampil baik di penyisihan Grup A yang dihuni juga oleh Myanmar, Kamboja, Filipina dan tuan rumah Singapura. Dari empat laga yang dimainkan, Indonesia mencetak kemenangan atas Kamboja, Filipina dan Singapura. Satu-satunya kekalahan Indonesia terjadi ketika menghadapi Myanmar.
Produktivitas mereka pun lumayan dengan 11 gol dan kemasukan 5 gol. Di lain pihak modal Indonesia datang ke Singapura terbilang besar. Di mana, dalam materi pemain Aji Santoso ada jebolan skuad timnas U-19 yang dua tahun sebelumnya meraih trofi juara Piala AFF U-19.
Terlepas dari kekalahan dari dua laga penentu itu, ada sisi positif yang diperlihatkan Timnas Indonesia U-23. Dimana, dari 20 pemain yang terdaftar semuanya mendapatkan menit bermain. Tak hanya itu, 11 gol yang dicetak oleh Timnas Indonesia U-23 berasal dari open play atau bola aktif.
Evan Dimas jadi pencetak gol tersubur Indonesia pada penyisihan grup sejak SEA Games 2001. Seperti diketahui, catatan Evan itu dipecahkan oleh Osvaldo Haay pada SEA Games 2019 Filipina yang mengoleksi tujuh gol di fase grup.
Rekan seangkatan Evan, Muchlis Hadi Ning juga mencatatkan namanya dalam daftar pemain yang mencetak hattrick di SEA Games. Ia melakukannya ketika Indonesia melibas Kamboja 6-1, 6 Juni 2015. Sebelumnya ada nama Mustaqim, Eri Eriyanto, Kurniawan Dwi Yulianto, Bambang Pamungkas, dan Ellie Aiboy.
Belakangan, lagi-lagi Osvaldo menyusul usai mencetak hattrick ke gawang Brunei Darussalam pada laga yang berakhir dengan skor 8-0 untuk Indonesia, 3 Desember 2019.
SEA Games 2017
Timnas Indonesia datang ke SEA Games 2017 dengan harapan yang sangat besar. Selain karena kegagalan di SEA Games 2015, Skuad Garuda juga tengah memulai era baru bersama pelatih top asal Spanyol yakni Luis Milla.
Saat itu, Indonesia U-23 tampil apik hingga mampu menembus babak semifinal. Namun, di fase empat besar, Evan Dimas dkk. harus kalah 0-1 dari Malaysia.
Indonesia pun harus puas dengan raihan medali perunggu pada ajang itu. Dalam laga perebutan medali perunggu, Indonesia menang 3-1 atas Myanmar.
Secara garis besar, Luis Milla berhasil menunjukkan warna baru buat Timnas Indonesia. Meskipun, hasilnya kurang ideal mengingat skuad tersebut disiapkan jangka panjang menuju Asian Games 2018.
SEA Games 2019
Julukkan spesialis runner-up pada ajang besar Asia Tenggara masih melekat di skuad Timnas Indonesia, baik itu kelompok U-22 maupun senior.
SEA Games 2019 adalah terakhir kali tim Merah Putih tampil di final setelah pada dua edisi sebelumnya kandas di semifinal.
Indonesia masuk grup neraka pada edisi itu. Bayangkan saja, selain Indonesia, ada Thailand, Vietnam, dan Singapura. Dari enam negara, hanya ada dua yang berhak maju ke semifinal.
Timnas Indonesia, menariknya, berhasil meruntuhkan dominasi Thailand. Merah Putih menang 2-0 dan menggagalkan ambisi mereka untuk lolos ke semifinal.
Di semifinal, Indonesia bersua Myanmar yang berstatus juara Grup A. Indonesia harus melalui perjuangan berat, yakni menuntaskan laga dengan perpanjangan waktu dengan skor 4-2 meski sempat unggul 2-0.
Sayang, Timnas Indonesia U-22 harus puas meraih medali perak SEA Games 2019 Filipina usai ditumbangkan Vietnam. Skuat Merah Putih kalah telak 0-3, Selasa (10/12/2019).
Bola.com menilai, performa Timnas Indonesia pada SEA Games 2019 sebagai satu di antara yang paling atraktif. Kemenangan atas Thailand dan Myanmar sangat menegangkan, meski memeng kekuatan Vietnam kala itu tak terbendung.
SEA Games 2021
Timnas Indonesia terbang ke Vietnam pada SEA Games 2021 dengan optimisme tinggi menyusul performa gemilang pada edisi 2019. Sayang, Timnas Indonesia U-23 gagal melangkah ke babak final. Egy Maulana Vikri dkk. kalah dari Thailand di babak semifinal.
Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup A pada SEA Games 2021. Bersama dengan sang tuan rumah, Vietnam. Ada pula Myanmar, Timor Leste, dan Filipina di grup itu.
Namun, kekalahan pada laga perdana sempat menimbulkan keraguan kepada Rachmat Irianto dan kolega. Padahal Garuda Muda diharapkan jadi pesaing terkuat Vietnam di grup itu.
Setelah kalah dari Vietnan U-23 di laga pembuka, penampilan Timnas Indonesia U-23 sempat membaik. Dalam laga selanjutnya, Garuda Muda menang atas Timor Leste dengan skor 4-1.
Saat menghadapi Filipina, Garuda Muda menang telak dengan skor 4-0. Fase grup SEA Games 2021 ditutup manis, di mana Tim Garuda Muda mengalahkan Myanmar U-23 dengan skor 3-1.
Tiga kemenangan itu membuat Indonesia mengakhiri fase grup dengan menempati posisi kedua. Mereka menemani Vietman melaju ke babak semifinal.
Sayangnya di babak semifinal laju Indonesia dihentikan Thailand. Garuda Muda lalu hanya bisa menyabet perunggu setelah mengalahkan Malaysia pada perebutan peringkat 3.
Baca Juga
Berkaca Rekor Apik di Stadion Jatidiri Musim Lalu, Yoyok Sukawi Optimistis PSIS Bakal Meledak di BRI Liga 1 2024/2025
Menpora Dukung Timnas Indonesia Turunkan Pemain U-22 di Piala AFF 2024: Regenerasi Berani dari PSSI
Menpora Masih Tunggu Pengajuan dari PSSI untuk Menaturalisasi Ole Romeny demi Timnas Indonesia