Bola.com, Solo - Pelatih Persis Solo, Leonardo Medina, menyampaikan sejumlah saran untuk perkembangan sepak bola di Indonesia.
Masukan itu bertumpu dari hasil pengamatannya setelah kurang lebih enam bulan bekerja sebagai nakhoda Laskar Sambernyawa.
Dari pengalamannya selama ini, Leonardo Medina mengakui bahwa satu hal yang luar biasa dari sepak bola Indonesia ialah soal gairah yang dimiliki seluruh elemen.
Namun, juru taktik asal Meksiko ini juga melihat adanya kekurangan yang harus segera dibenahi. Aspek ini mesti menjadi perhatian dari pemangku kepentingan jika ingin meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
"Saya telah berada di sini selama enam hingga tujuh bulan dan satu hal yang saya saksikan ialah sepak bola Indonesia memiliki gairah yang luar biasa," kata Leonardo Medina.
"Namun, kita juga perlu meningkatkan kualitas liga dalam beberapa aspek. Salah satu aspek yang bisa ditingkatkan ialah kualitas wasit," ia menambahkan.
VAR Bantu Atasi Kualitas Wasit
Selama menjabat sebagai juru taktik Persis Solo, Leonardo Medina memang sudah beberapa kali menyinggung soal kualitas wasit yang menuai protes.
Sebetulnya, menurut Leo, hal ini bisa diatasi dengan penggunaan video assistant referee (VAR) yang sudah mulai digunakan banyak negara. Dengan adanya VAR, keputusan wasit yang merugikan salah satu tim bisa dikoreksi.
“Saya pikir kualitas wasit masih bisa ditingkatkan lebih baik lagi. Terkadang saya juga menyebut kebutuhan VAR. Sebab, beberapa keputusan dapat diputuskan secara lebih baik dengan VAR,” ujarnya.
“Tentu saja, dengan segala hormat kepada para wasit, sebagai seorang manusia, mereka bisa melakukan kesalahan. Ini adalah hal yang normal,” lanjutnya.
Tata Kelola Kompetisi
Selain itu, Leonardo Medina juga menyinggung soal aspek tata kelola organisasi kompetisi. Dia mengatakan, aspek pengelolaan dan perencanaan sangat dibutuhkan operator liga.
"Aspek selanjutnya yang tak boleh dilupakan ialah tata kelola organisasi. Saya pikir, hal ini menjadi sangat penting untuk ditingkatkan. Kompetisi harus diorganisasi dengan baik, salah satunya soal perencanaan,” ujarnya.
Perbaiki Kompetisi Usia Dini
Selain itu, mantan asisten pelatih Johor Darul Takzim (JDT) ini juga menyebut soal kualitas penyelenggaraan kompetisi usia dini. Leo menjelaskan, kompetisi ini harus digelar secara berjenjang dan berkesinambungan.
“Kemudian, kompetisi untuk level usia dini juga harus diperhatikan. Saat saya datang dari negara lain, hal yang saya saksikan di sini ialah tidak adanya organisasi yang bagus untuk kompetisi usia dini,” ujarnya.
“Kompetisi untuk pemain muda harus diputar sama seperti level senior. Semua tim di kompetisi kasta tertinggi harus punya akademi usia dini yang bertanding satu sama lain,” ia menambahkan.
Baca Juga
Manajer Persis Berharap STY Beri Ramadhan Sananta dan Muhammad Riyandi Kesempatan Bermain: Mereka Ingin Berkontribusi
2 Pemainnya Dipanggil Timnas Indonesia, Persis Solo Alami Krisis Striker: Bomber Asing Juga Masih Cedera
BRI Liga 1: Punya Modal Kuat, Persis Solo Diyakini Bisa Bangkit dan Melesat Jika Ditangani Pelatih yang Tepat