32 Tahun Menanti Medali Emas SEA Games, Timnas Indonesia U-22 Dapat Dukungan Moril dari Legenda Sepak Bola Bali

oleh Alit Binawan diperbarui 27 Apr 2023, 09:45 WIB
Asisten pelatih Bali United, Made Pasek, usai menunaikan ibadah di kediamannya di Bali, Rabu (15/3/2017). (Dok Bola.com)

Bola.com, Denpasar - Skuad Timnas Indonesia U-22 sudah tiba di Kamboja sebagai persiapan jelang laga perdana menghadapi Filipina di grup A cabor sepak bola SEA Games 2023. Sesi latihan perdana baru akan digelar pada Rabu (26/4/2023).

Bagi legenda hidup sepak bola Bali, I Made Pasek Wijaya yang diwawancarai di training center Bali United pada Rabu, Timnas U-22 punya peluang yang sangat besar untuk bisa lolos dari fase grup.

Advertisement

Skuad asuhan Indra Sjafri kebetulan satu grup dengan tuan rumah Kamboja, Timor Leste, Myanmar, dan Filipina. Di atas kertas, peta kekuatan tim lainnya dibawah Timnas Indonesia U-22.

"Seharusnya di laga perdana nanti, Indonesia bisa menang mudah. Apalagi kita semua tahu Coach Indra memilih pemain yang berkualitas dari Liga 1," terangnya.

2 dari 4 halaman

Keyakinan

Para pemain starting XI Timnas Indonesia U-22 jelang menghadapi Timnas Lebanon U-22 pada laga leg kedua uji coba di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (16/4/2023). Timnas Indonesia U-22 menang dengan skor 1-0. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Keyakinan Pasek Wijaya begitu besar juga bukan tanpa sebab. Hampir sebagian sebagian besar pemain Timnas Indonesia U-22 merupakan anak asuh Shin Tae-yong.

Di samping itu, Coach Indra di mata Pasek Wijaya adalah pelatih yang berkualitas.

"Saya berharap sekali lagi, Indonesia bisa lolos dengan mudah dari fase grup. Walaupun persiapannya mepet, Coach Indra tentu sudah paham apa yang harus dilakukan," terangnya.

Pasek Wijaya yang saat ini menjadi pelatih kepala di Bali United Youth ini pun menganggap strategi ball possession yang dimiliki Indra Sjafri sudah sangat bagus.

3 dari 4 halaman

Harapan

Pelatih kepala Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri saat laga uji coba internasional antara Timnas Indonesia U-22 melawan Timnas Lebanon U-22 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Jumat (14/04/2023). Pertandingan ini menjadi salah satu bentuk persiapan untuk SEA Games 2023 di Kamboja. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Hanya saja kekurangan masih perlu dibenahi.

"Ini dari pandangan saya, perlu diantisipasi adalah transisi bertahan ke menyerang. Ini masih terlihat ada kelemahan. Bagaimana caranya ketika kehilangan bola, semua pemain harus bisa melakukan defense dengan baik. Kalau soal penguasaan bola, sudah tidak perlu diragukan lagi," ucapmnya.

Bukan hanya Indra Sjafri yang mendapatkan pujian, tetapi juga asistennya juga mendapat pujian dari Pasek Wijaya.

"Saya pikir tim ini kuat karena dilatih oleh pelatih-pelatih lokal terbaik. Di asisten pelatih Coach Eko Purdjianto. Ada juga Kurniawan Dwi Yulianto hingga Yeyen Tumena sebagai kepala analisis di Timnas U-22," bebernya.

4 dari 4 halaman

32 Tahun dan Emas Pun Belum Terpecahkan

Timnas Indonesia di SEA Games 1991. (Bola.com/Repro)

Harapan besar begantung kepada Marselino Ferdinand dkk. di SEA Games 2023. Di tangan mereka, asa untuk merebut kembali emas SEA Games muncul. Ekspektasi pun cukup besar.

Maklum, sudah 32 tahun lamanya Timnas Indonesia tidak pernah merasakan emas setelah kali terakhir merasakannya pada SEA Games 1991, Manila. I Made Pasek Wijaya saja hanya mampu mempersembahkan perunggu untuk Indonesia saat SEA Games 1989, Malaysia.

Bagi mantan Asisten Pelatih Arema Cronus tersebut, mental pemain yang menjadi kendala. Ia tidak mau Timnas U-22 gentar ketika menghadapi Vietnam atau Thailand yang menjadi raja di Asia Tenggara.

"Yang perlu dibenahi itu, perbaiki mentalnya. Kadang-kadang jiwa pantang menyerahnya itu hilang terutama di final. Ini adalah masalah yang benar-benar penting untuk diperbaiki. Itu yang menjadi salah satu faktor mengapa sudah 32 tahun Timnas Indonesia belum bisa meraih emas kembali di SEA Games," katanya.