5 Alasan Mauricio Pochettino Tak Layak Besut Chelsea: Kurang Teruji, Miskin Trofi

oleh Aryo Atmaja diperbarui 28 Apr 2023, 06:00 WIB
Pergantian pelatih kepala Paris Saint-Germain di musim panas ini ternyata jadi kenyataan. PSG resmi mengumumkan bahwa mereka berpisah dengan Mauricio Pochettino. (AFP/Franck Fife)

Bola.com, Jakarta - Kursi pelatih kepala Chelsea sepertinya tidak lama lagi terisi. Mauricio Pochettino dikabarkan menjadi yang terdepan sebagai penerus Graham Potter.

Saat ini Chelsea masih ditangani manajer interim, Frank Lampard yang ditunjuk menggantikan Potter pada 6 April 2023. Sementara nama Pocchettino terus dikaitkan dan tinggal selangkah lagi menukangi The Blues.

Advertisement

Kabar itu dibocorkan oleh pakar transfer Fabrizio Romano. Dalam sebuah unggahannya di media sosial, Pocchetino tidak lama lagi mendapat pekerjaan baru sebagai nahkoda Chelsea.

“Pembicaraan berjalan sangat baik antara Mauricio Pochettino dan dewan Chelsea. Proses sedang berlangsung, belum selesai tetapi semakin dekat,” tulis Romano pada akun instagramnya belum lama ini.

Sementara Chelsea masih belum bisa lepas dari hasil jeblok. Chelsea dipermalukan 0-2 oleh Brentford pada pekan ke-33 Liga Inggris, Kamis (27/4/2023) dini hari WIB.

Tapi Mauricio Pochettino diragukan untuk bisa membawa Chelsea berjaya. Berikut ini sejumlah kekurangan Pocchettino sebagai calon manajer baru The Blues.

2 dari 7 halaman

Tanpa Trofi di Tottenham

Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino memberikan instruksi kepadan anak asuhnya saat melawan Aston Villa pada aga FA Cup di White Hart Lane (8/1/2017). Tottenham menang 2-0. (AFP/Ben Stansall)

Mauricio Pochettino pernah bersinar saat membesut Tottenham. Banyak orang memujinya karena Spurs menjadi tim menjanjikan.

Ia mengandalkan Harry Kane, Christian Eriksen, Son Heung-min, dan Toby Alderweireld. Tapi perlu diingat, Pocchettino tak mempersembahkan satu pun gelar untuk Spurs.

Pelatih asal Argentina itu kalah di final Liga Champions dan Piala Carabao. Kemudian membuang peluang besar dalam perburuan gelar Liga Inggris musim 2015/2016, dan semifinal Piala FA tahun berikutnya.

3 dari 7 halaman

Gagal di Skuad Gemerlap PSG

Mauricio Pochettino berpisah dengan Paris Saint-Germain pada musim lalu. Anehnya, ia dipecat setelah berhasil memenangkan gelar juara Liga Prancis. Sebelumnya, pria kelahiran Argentina tersebut pernah mencatatkan rekor gemilang dengan mengantarkan Tottenham Hotspur hingga babak final Liga Champions. Selain PSG dan Tottenham, Pochettino juga pernah menangani Southampton dan Espanyol. Ia belakangan ini dikaitkan dengan kursi kepelatihan Chelsea. (AFP/Franck Fife)

Pochettino kemudian berkiprah di PSG. Raksasa Prancis memiliki pemain dengan nama besar seperti Kylian Mbappe, Neymar, hingga Lionel Messi.

Pocchettino melewatkan gelar Ligue 1 di musim pertamanya bertugas di PSG, kemudian juga gagal membuat kemajuan di Liga Champions dengan skuad bertabur bintang ini.

Secara keseuruhan ada tiga trofi ia persembahkan untuk PSG, antara lain Piala Prancis musim 2020/2021, Piala Super Prancis (2020/20221), dan Liga Prancis musim lalu.

Melihat kiprahnya di PSG, sepertinya ia bukan sosok yang tepat sebagai manajer Chelsea. Jadi patut dipertanyakan apakah ini benar-benar cocok untuk The Blues dalam kondisi mereka saat ini.

4 dari 7 halaman

Gaya Sepak Bola B Aja

Harry Kane dan Mauricio Pochettino setelah laga Tottenham Hotspur kontra  Huddersfield Town (29/9/2018). (AFP/Oli Scarff)

Fans Chelsea telah terbiasa dengan sepak bola lebih bertahan di masa lalu, dengan Jose Mourinho, Antonio Conte dan bahkan Roberto Di Matteo menikmati banyak kesuksesan.

Permainan seperti itu bukan jenis gaya yang disukai saat ini. Lihat saja Manchester City di bawah naungan Pep Guardiola, meraih kejayaan dengan permainan offensif. Atau Arsenal yang menjadi pesaing Man City saat ini.

Sementara Pochettino bukan tipe pelatih dengan gaya permainan bertahan seperti Mourinho. Tapi gaya bermain yang ia bawa juga belum teruji seperti ketika menjadi manajer PSG yang punya trio maut Neymar, Mbappe, dan Messi

5 dari 7 halaman

Problem dalam Mengelola Pemain Bintang

File foto Rabu, 6 November 2019, Mauricio Pochettino memberi tepuk tangan kepada para penggemar usai pertandingan grup B Liga Champions antara Red Star dan Tottenham, di Stadion Rajko Mitic di Beograd, Serbia. Pochettino menggantikan Thomas Tuchel yang baru saja dipecat. (AP Photo/Darko Vojinovic)

Chelsea mungkin tidak memiliki superstar seperti yang dibanggakan PSG saat ini, tetapi mereka memiliki banyak pemain mahal dengan ego yang dimiliki.

Di Tottenham, Pochettino dapat bekerja dengan pemain muda yang belum mencapai banyak hal, dan membawa mereka ke level lebih tinggi.

Itu akan menjadi ujian besar, dan berdasarkan apa yang kami lihat dengan Pochettino di PSG, tidak jelas apakah dirinya benar-benar memiliki CV, atau karisma, untuk menjadi pelatih Chelsea.

6 dari 7 halaman

Ditolak MU dan Tottenham

Di sisi lain, Nice juga mampu memberikan perlawanan lewat serangan balik. Namun, lini belakang pasukan Mauricio Pochettino juga tampil disiplin sehingga kedua tim gagal mencetak gol di laga tersebut. (AP/Thibault Camus)

Sempat ada kabar bahwa Manchester United mempertimbangkannya sebelum merekrut Erik ten Hag. Ini membuat Pochettino terkejut. Ia juga sempat dikabarkan akan kembali ke Spurs.

Hingga pada akhirnya tidak terjadi apa-apa, MU dibesut Ten Hag, sementara Spurs masih mempertahankan Antonio Conte.

Sumber: One Football

7 dari 7 halaman

Intip Peringkat Chelsea di Premier League Musim Ini

Berita Terkait