Bola.com, Jakarta - Rencana liputan kami pada SEA Games 2023 nyaris berantakan jika melewatkan antrean khusus di area registrasi dan akreditasi.
Landing di Kamboja, kami belum bisa sejenak beristirahat setelah menghabiskan kurang lebih tiga jam di udara. Saat hendak menuju counter baggage claim, mata kami tertuju pada area khusus seperti resepsionis di hotel-hotel pada umumnya.
Awalnya kami ingin cepat-cepat mengambil koper, tetapi untungnya, keputusan untuk ke area khusus tadi sangat tepat. Sebab ternyata di sana adalah spot untuk registrasi bagi kontingen dan wartawan peliput SEA Games 2023.
Petugas di sana meminta menunjukkan paspor dan ID card, kemudian memberikan hologram yang ditempel. Jika tidak punya hologram, urusan meliput bisa berantakan.
"Jadi hologram ini sifatnya seperti visa, durasinya 30 hari atau sampai SEA Games selesai. Kalau tidak ada, selain Anda kesulitan meliput, untuk mengurusinya lagi bisa kena denda 13 dolar," kata staf di lokasi tersebut menjelaskan pentingnya registrasi di Bandara Internasional Phnom Penh.
Bisa Kesulitan
Salah satu wartawan peliput SEA Games 2023 ternyata ada yang tidak melakukan proses akreditasi atau registrasi ini.
Hasilnya, manuver dalam mewartakan SEA Games 2023 sedikit terhambat. Untungnya, registrasi itu bisa dilakukan di beberapa titik.
"Di Olympic Stadium bisa mengaktifkan ID card SEA Games 2023. Akan ada petugas seperti kami di sana."
"Yang penting harus menyiapkan paspor dan juga dibawa ID card-nya, sebab kami ada hologram harus ditempel di ID card."
Bertemu Yunus Nusi dan Dokter Timnas Indonesia
Pengaktifan ID card ini ternyata bukan cuma buat peliput saja, tetapi kepada seluruh kontingen SEA Games 2023 yang memiliki ID card.
Di area akreditasi tersebut, kami bertemu Yunus Nusi, Sekretaris Jenderal PSSI. Ia berharap Timnas Indonesia U-22 bisa menuai kemenangan.
"Perjalanan aman, tenang, semoga Timnas Indonesia bisa menang, Insya Allah," kata Yunus Nusi.
Bola.com juga bertemu Syarif Alwi yang merupakan Dokter Timnas Indonesia.