Bola.com, Malang - BRI Liga 1 2022/2023 berakhir pertengahan April 2023. Meski sudah berlalu, beberapa pemain berhasil menancapkan namanya di benak penikmat sepak bola tanah air, terutama para pemain asing.
Seperti diketahui, biasanya pemain asing di lini tengah diandalkan sebagai otak serangan. Hanya segelintir klub yang memilih pemain asing sebagai gelandang bertahan.
Barisan gelandang serang masim lalu banyak yang berhasil jadi palayan striker utama di tim. Hal itu membuat mereka merajai daftar top assist di BRI Liga 1 2022/2023.
Nama-nama seperti Willem Jan Pluim (PSM Makassar), Eber Bessa (Bali United) jadi gelandang asing yang paling banyak membuat assist.
Mereka juga berhasil membawa klubnya di papan atas. Selain itu, ada beberapa gelandang dari tim medioker. Siapa saja mereka?
Masih dalam rangka Sewindu Bola.com, berikut 8 gelandang asing yang bersinar di BRI Liga 1 2022/2023.
Wiljan Pluim
Gelandang serang sekaligus kapten PSM Makassar ini tak perlu diragukan kualitasnya. Dia bukan wajah baru dalam sepak bola Indonesia.
Sejak 2017, dia jadi gelandang yang menonjol bersama tim berjuluk Juku Eja. Namun baru tahun ini Pluim membawa PSM jadi juara BRI Liga 1.
Performanya musim ini masih konsisten. Ketika bola berada di kakinya, lawan bakal kesulitan mencurinya. Selain itu, gawang lawan dalam bahaya jika Pluim sudah menguasai bola didekat kotak penalti. Dia punya umpan matang atau mengeksekusi sendiri peluang tersebut.
Musim 2021/2022 Pluim tercatat membuat 10 assist, tertinggi di antara pemain lain. Tak hanya itu, dia menyumbangkan 11 gol. Jumlah yang tinggi untuk ukuran gelandang serang.
Musim ini, Pluim cenderung dapat tugas hanya membantu lini serang. Saat hilang bola, dia hanya berjalan kaki sedikit mundur dari posisinya.
Meski terlihat malas bertahan, tapi saat mendapatkan bola, pergerakan pemain asal Belanda ini sangat efektif. Wajar jika dia dapat gelar pemain terbaik BRI Liga 1 2022/2023.
Eber Bessa
Pemain Bali United ini juga punya statistik menonjol. Dia membuat 10 assist, sama seperti Pluim. Bedanya, Eber mencetak 7 gol.
Meski begitu, dia merupakan gelandang serang yang agresif. Meski tugasnya mengalirkan bola kedepan, tak jarang pemain asal Brasil itu berduel untuk merebut bola dari kaki lawan. Itu jadi kelebihan Eber.
Sebenarnya, sejak musim 2021/2022 dia sudah terlihat punya peran besar di Bali United. Namun, pada musim 2022/2023 performanya lebih apik. Indikatornya, catatan gol dan assist lebih banyak.
Bicara skill individu, mantan pemain Botafogo itu juga di atas rata-rata. Sehingga sulit bagi lawan untuk menghentikan pergerakannya.
Jonathan Bustos
Pemain yang satu ini bisa dibilang playmaker murni. Gelandang yang punya skill individu tinggi dan umpan manja kepada pemain depan.
Sejak musim lalu, performa Jonathan Bustos terbilang stabil. Musim ini, dia membuat 8 assist dan 5 gol untuk Borneo FC.
Selama dia di lapangan, permainan Borneo FC terlihat lebih enak ditonton. Serangannya juga lebih tajam.
Bustos juga berkontribusi besar membuat striker Borneo, Matheus Pato jadi top scorer BRI Liga 1. Performanya yang apik membuat PSS Sleman tertarik menggaetnya untuk musim depan.
Ze Valente
Dia bermain untuk dua tim berbeda musim lalu. Putaran pertama membela PSS Sleman, sedangkan pada putaran kedua dia hengkang ke Persebaya Surabaya.
Total pemain asal Portugal ini membuat 8 assist dan 5 gol. Sama seperti Jonathan Bustos.
Cara bermainnya juga tipikal playmaker yang mengandalkan skill individu. Aksinya sulit dihentikan. Umpan-umpannya juga membuat serangan PSS dan Persebaya lebih tajam.
Padahal, Ze Valente baru merasakan musim perdananya di Indonesia di BRI Liga 1 2022/2023. Artinya, pemain kidal ini bisa cepat beradaptasi.
Renan Silva
Dia sudah jadi pemain papan atas Liga 1 sejak pertama datang untuk membela Persija Jakarta pada musim 2018. Musim 2022/2023, bisa dibilang sangat berat bagi Renan karena timnya, Persik Kediri, mengawali musim dengan berkutat di papan bawah.
Renan seperti tak punya tandem ideal. Umpan-umpan ajaibnya tak bisa dimanfaatkan lini depan Persik. Namun, pada putaran kedua, dia menemukan bentuk permainan terbaik dan membawa tim berjuluk Macan Putih itu finis di urutan 11.
Total Renan mencetak 9 assist dan 8 gol. Selain jadi pelayan striker, dia juga pemecah kebuntuan Persik. Skill individu tinggi memberikan hiburan tersendiri bagi suporter timnya.
Lulinha
Pemain yang satu ini bisa jadi gelandang serang atau pemain sayap. Dalam musim pertamanya di Indonesia, Lulinha mencetak 12 gol dan 4 assist untuk Madura United.
Jumlah golnya lebih banyak ketimbang assist karena dia sering melakukan akselerasi dan tiba-tiba berada di dalam kotak penalti lawan. Naluri golnya memang lebih tinggi ketimbang sebagai pengatur irama permainan.
Dari karakter bermainnya, Lulinha punya kecepatan dan skill di atas rata-rata. Meski sudah berusia 33 tahun, tapi dia masih punya stamina prima, karena karakter bermainnya lebih banyak menguasai bola dan beradu lari dengan lawan.
Alexis Messidoro
Gelandang serang Persis Solo ini mencuri perhatian musim lalu. Bukan sekadar namanya yang jadi perbincangan karena mirip dengan pemain top Argentina, Lionel Messi, tetapi juga aksinya sebagai jenderal lini tengah Persis.
Messidoro membuat 9 assist dan 8 gol. Meski Persis berada di papan tengah, tetapi kehadirannya di lapangan membuat tim lawan selalu waspada.
Dia punya tembakan akurat, umpan berbahaya, ngotot, dan skill bagus. Kemampuan yang lengkap untuk jadi gelandang papan atas di Liga 1.
Ezequiel Vidal
Gelandang berusia 27 tahun ini terlihat dominan di lini tengah Persita Tangerang. Total, Ezequiel Vidal mengemas 10 gol dan 6 assist. Jumlah golnya lebih tinggi karena dia sering melakukan akselerasi ke dalam kotak penalti lawan.
Dia juga agresif saat membawa bola. Meskipun kadang Vidal terlalu lama memainkan bola, tapi kinerjanya patut diapresiasi. Dia bisa menonjol di tim papan tengah.