Bola.com, Jakarta - Timnas Malaysia U-22 memiliki ambisi yang besar untuk bisa mengulangi kenangan indah yang sukses mereka ukir saat meraih medali emas SEA Games 2011 yang berlangsung di Jakarta-Palembang.
Ambisi besar ini disampaikan oleh Presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk Hamidin Mohd Amin. Dia menegaskan, semua kontestan yang berjuang di SEA Games 2023 ini punya kans yang sama untuk merebut medali emas.
Hamidin menyebut, skuad Harimau Malaya Muda harus memiliki tekad besar untuk bisa merebut medali emas pada cabang olahraga sepak bola putra di SEA Games 2023 yang berlangsung di Kamboja ini.
“Saya juga mengingatkan kepada pelatih, E Elavarasan, dan para pemain, bukan hanya kita ingin memastikan kelemahan atau kelebihan tim lawan,” kata Datuk Hamidin dikutip dari Berita Harian.
“Namun, yang penting para pemain dan ofisial tim harus paham adalah tim kita dan pemain berada pada level tertinggi,” imbuhnya.
Memori Indah SEA Games 2011 Jakarta-Palembang
Hamidin menerangkan, skuad asuhan E Elavarasan membutuhkan pengorbanan untuk bisa mengulangi kenangan manis yang diukir oleh Timnas Malaysia U-22 di SEA Games 2011.
Saat itu, Harimau Malaya Muda yang digawangi oleh Baddrol Bakhtiar dan kawan-kawan sukses mengandaskan perlawanan Timnas Indonesia U-22 di partai final via adu penalti dengan skor 4-3.
“Kalau kita sudah berada pada level tertinggi atau siap dari segala aspek, baik itu kebugaran, pemikiran, dan komitmen, saya kira bisa menyamai kesuksesan 2011 di mana kita meraih emas di Jakarta,” ujarnya.
“Jadi, bukan tidak mungkin dan mereka harus fokus dan fokus. Bersiaplah untuk berkorban. Karena, kalau mau juara, harus ada pengorbanan,” imbuhnya.
“Pengorbanan ini artinya dari segi latihan, komitmen, bahkan niat yang tinggi sebelum berangkat ke Kamboja,” lanjutnya.
Punya Kans Raih Medali Emas
Hamidin menjelaskan, Timnas Malaysia U-22 tetap memiliki peluang emas untuk bisa meraih medali emas sekali pun mereka tergabung bersama dua tim kuat Thailand dan Vietnam di Grup B.
Keyakinan ini disampaikan Hamidin karena berkaca pada pengalaman edisi sebelumnya. Saat itu, Harimau Malaya Muda harus takluk secara dramatis dari Timnas Vietnam U-22.
Setelah bermain imbang selama 2x45 menit, Malaysia akhirnya kebobolan via gol menit akhir yang dicetak Nguyen Tien Linh pada babak tambahan waktu.
“Jika Anda melihat SEA Games tahun lalu di Hanoi, kami kalah pada menit akhir melawan tim tuan rumah. Jadi, seperti yang saya katakan kepada para pemain bahwa mereka juga punya peluang,” ujarnya.
Tumbangkan Garuda Muda di Jakarta
Dua belas tahun yang lalu, di partai final cabor sepak bola putra SEA Games 2011 yang berlangsung di Jakarta, Timnas Malaysia U-22 sukses menumbangkan perlawanan Timnas Indonesia U-22 via adu penalti.
Sebetulnya, kekuatan kedua tim cukup berimbang pada waktu normal. Skuad Garuda Muda memang sempat unggul via gol Gunawan Dwi Cahyo (5’), tetapi bisa disamakan oleh Mohd Asraruddin Putra Omar (35’).
Ketika itu, empat dari lima eksekutor penalti Harimau Malaya Muda sukses menuntaskan tugasnya dengan sempurna, yakni Mahali Jasuli, Ahmad Fakri Saarani, Mohd Fadhli, dan Baddrol Bakhtiar. Hanya Mohd Fandi Othman yang gagal.
Sedangkan di kubu Timnas Indonesia U-22, eksekutor yang berhasil ialah Titus Bonai, Egi Melgiansyah, dan Abdul Rahman. Dua algojo lainnya, Gunawan Dwi Cahyo dan Ferdinand Sinaga, gagal menuntaskan tugasnya.