Cerita SEA Games 2023: Mengapa Masyarakat Kamboja Setia Menggunakan Telegram, Facebook, dan WeChat?

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 02 Mei 2023, 10:00 WIB
Wartawan di Media Press Center memanfaatkan fitur messenger pada aplikasi Facebook. (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Jakarta - Media sosial sudah menjadi 'hal primer' buat mayoritas masyarakat dunia, tak terkecuali di Kamboja. Di sela-sela peliputan SEA Games 2023, kami mencari tahu apa aplikasi komunikasi paling digandrungi di Negeri 1000 Pagoda tersebut.

Gambaran umum yang kami dapatkan, hampir setiap orang memiliki gawai. Sopir Tuk Tuk pun masing-masing memiliki telepon pintar untuk kebutuhan angkutan online.

Advertisement

Kegemaran muda-muda di Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja, terhadap gim daring juga membuat kepemilikan smartphone sangat krusial. Tempat nongkrong sering penuh sesak dengan para remaja yang sibuk memainkan gim di gawai mereka.

"Jangan heran lihat kami mabar (main bareng), kami memang maniak game. Mobile Legends paling populer. Tetapi tidak semua anak muda. Ada juga yang ke sini berpacaran, walau ya masing-masing pegang handphone," cerita Vuchear Kunthea kepada Bola.com.

 

2 dari 5 halaman

Facebook Tetap di Hati

Jurnalis Bola.com, Abdul Aziz (kiri) berbincang dengan Andri mengenai kehidupan warga Indonesia di Kamboja. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Penegasan lainnya juga datang dari ekspatriat dari Indonesia yang sudah bekerja di Kamboja sejak 2019. Menurutnya, semua orang hampir pasti memiliki Facebook.

"Kalau Facebook itu hampir pasti semua orang Kamboja punya. Saya di Kamboja mau enggak mau pakai Facebook, begitu di Indonesia beralih ke WhatsApp," kata Andri, seorang staf sekolah internasional yang tak sengaja kami temui di salah satu restoran cepat saji.

"Enggak paham alasannya kenapa, tetapi mungkin sudah kebiasaan sejak lama," ujar pria yang sudah menetap di Kamboja sejak 2019 ini.

 

3 dari 5 halaman

Telegram Juga Favorit

Muda-mudi Kamboja sering menjadikan coffee shop sebagai lokasi nongkrong. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Andri, yang membawa istri dan dua anaknya, menjelaskan jika sebaran aplikasi media sosial dipengaruhi oleh faktor geografis. Telegram misalnya, selain ramai dipakai oleh warga Kamboja, juga umumnya dimanfaatkan oleh ekspatriat dari Asia dan Eropa.

"Jadi media sosial itu sebenarnya bisa dibagi-bagi dari wilayah dan suku. Facebook hampir semua orang punya, telegram biasanya digunakan oleh ekspatriat."

"Daerah Mas Gregah dan Aziz ini misalnya, banyak ekspatriat, warga lokal pun pakai juga untuk komunikasi," katanya menambahkan.

 

4 dari 5 halaman

WeChat Andalan Orang Tiongkok

Muda-mudi Kamboja sering menjadikan coffee shop sebagai lokasi nongkrong. (Bola.com/Gregah Nurikhsani)

Aplikasi berikutnya yang juga banyak penggunanya adalah WeChat. Di Kamboja, orang-orang etnis China mengandalkan aplikasi tersebut.

"Jadi Facebook untuk warga lokal, Telegram untuk ekspatriat dari Eropa dan beberapa negara Asia, WeChat untuk etnis China dan Korea," jelas Andri lagi.

Adapun berdasarkan laporan mobileaction.co per April 2023, Telegram berada di puncak aplikasi chatting populer di Kamboja, disusul FB Messenger, lalu Facebook. WeChat di posisi tujuh, sedangkan WhatsApp ada di posisi keempat.

5 dari 5 halaman

Liputan Eksklusif SEA Games 2023 Kamboja

Sahabat Bola.com bisa menikmati sajian eksklusif liputan SEA Games 2023 Kamboja dengan mengklik tautan ini.

SEA Games 2023 - Laporan Langsung dari Kamboja Bersama Abdul Aziz dan Gregah Nurikhsani (Bola.com/Decika Fatmawaty)

Berita Terkait