Bola.com, Phnom Penh - Menjadi Muslim di Kamboja ternyata tidaklah sulit. Meski Islam adalah minoritas di negara ini, umat Muslim dengan mudah bisa mempraktikkan ibadah, termasuk kami yang sedang meliput SEA Games 2023.
Mencari makanan halal misalnya, walaupun masakan mengandung zat non-halal ada di mana-mana, kami sudah tahu tips dan triknya selama meliput SEA Games 2023 di Kamboja.
Pun halnya dengan ibadah Salat Jumat. Kami melakukannya di Masjid Al Serkal.
"Mau ke Islamic Center Phnom Penh? Ah Salat Jumat ya," kata sopir Tuk Tuk kami seakan ibadah tersebut sudah menjadi hal yang biasa di Kamboja.
Ia bercerita bahwa meskipun dulu ada sejarah hitam yang melibatkan kaum Muslim dan Buddha di Kamboja, saat ini semua umat beragama hidup dalam kerukunan.
"Tetangga saya Muslim, tetapi biasa saja. Islam bisa hidup dengan tenang. Masjid Al Serkal direstui pemerintah di sini, no problem!"
Suasana yang Ramah
Sesampainya di Masjid Al Serkal, kami disambut oleh pedagang kebab asli Turki bernama Serdar. Ia dibantu oleh warga lokal bersama anaknya.
"Assalamu alaikum brothers mashaAllah," kata Serdar sembari menyiapkan kebab dagangannya.
Paham bahwa kami jurnalis dan ikut meliput cabor sepak bola SEA Games 2023, Serdar langsung meneriakkan "Go Aslan!"
"Di sini panas sekali, dan saya berjualan kebab siang-siang," katanya lagi sambil tertawa.
Masjid Terbesar
Masjid Al Serkal terletak di ibu kota Phnom Penh. Masjid ini bukan yang pertama di Kamboja, tetapi yang terbesar.
Masjid Al Serkal diresmikan pada Maret 2015 di lingkungan Boeng Kak di Phnom Penh. Dibuka secara resmi oleh Perdana Menteri Hun Sen, acara peresmian masjid ini dihadiri lebih dari 1.000 orang.
Menurut informasi dari pengelola, Al Serkal dibangun dengan arsitektur bergaya Utsmaniyah. Bahkan pengerjaannya dilakukan oleh pekerja dari Aljazair.