Bola.com, Malang - Arema FC makin serius mempersiapkan homebase yang akan dipakai pada Liga 1 2023/2024. Seperti diketahui, sanksi larangan bermain di Malang dan tanpa penonton sudah berakhir di pengujung musim lalu.
Namun, Arema FC belum bisa menggunakan Stadion Kanjuruhan karena masih akan dipugar setelah tragedi 1 Oktober 2022. Manajemen Arema sudah mengajukan Stadion Gajayana, Kota Malang sebagai markas utama.
Setelah ditinjau, ada dua perbaikan yang mendesak harus dilakukan. Pertama adalah lampu stadion, kemudian yang kedua penerapan single seat di tribune penonton.
Lampu Stadion Gajayana tidak memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan malam, adapun single seat sudah menjadi salah satu persyaratan agar kapasitas stadion benar-benar terdeteksi.
Audiensi sudah dilakukan antara General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi, dengan Disporapar Kota Malang, kemarin (4/5/2023).
Kerja Sama Pengelolaan
"Disporapar mengapresiasi rencana Arema FC menggunakan Stadion Gajayana sebagai home base. Arema dan Disporapar akan membuat segala persiapan yang diperlukan, sehingga Stadion Gajayana siap digunakan pada Liga 1 2023/2023,” kata manajer Arema, Yusrinal Fitriandi
Artinya, dana untuk perbaikan lampu dan pengadaan single seat akan dibahas kedua pihak. Tidak menutup kemungkinan Arema akan bekerja sama untuk pengelolaan stadion.
Arema bisa mencontoh manajemen Bali United yang bekerja sama dengan pemerintah Bali untuk mengelola Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
Belum Pikirkan soal Penonton
Saat ini Arema lebih akrab dengan Stadion Gajayana. Dendi Santoso dkk lebih sering menggunakannya sebagai tempat latihan, sehingga sudah hafal dengan karakter lapangannya.
Hanya saja, saat ini Arema tak memikirkan tentang penonton. Manajemen memahami situasi Aremania yang masih berduka atas Tragedi Kanjuruhan, 1 Oktober 2022.
Yang utama, kini Arema bisa bermain di Malang lebih dulu. Menurut Singo Edan, menjadi tim musafir akan membuat keuangan klub terkuras. Mereka harus membayar sewa lapangan dan penginapan yang tidak murah.